Opini

Mengingat Veteran

Opini: Rizal Effendi 

Masih ingat veteran? Generasi milenial jangankan ingat, bisa jadi kenal saja tidak. Maklum nama atau sebutan ini sudah jauh dari pergaulan mereka sehari-hari. Itulah fakta yang terjadi, padahal menjelang peringatan hari kemerdekaan, tepatnya tanggal 10 Agustus, kita selalu memperingati Hari Veteran Nasional.

Veteran itu pejuang perang. Veteran Nasional Indonesia adalah warga negara Indonesia yang pernah bergabung dalam kesatuan bersenjata resmi yang diakui oleh pemerintah serta berperan aktif dalam peperangan ketika menghadapi negara lain.

Karena pernah berperang dengan negara lain, maka anggapan kita veteran adalah mereka yang pernah angkat senjata pada zaman merebut kemerdekaan lalu. Padahal ada juga veteran lain seperti mereka yang pernah bertugas dalam Operasi Trikora dan Dwikora serta Seroja di Timtim. Atau mereka yang ikut serta secara aktif dalam pasukan internasional di bawah mandat PBB. Mereka disebut veteran perdamaian.

Pensiunan tentara yang tidak pernah berperang melawan musuh dari luar tidak mendapatkan predikat sebagai veteran. Cukup disebut purnawirawan. Organisasinya dikenal dengan nama PEPABRI, Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri.

Pemerintah menghormati jasa para veteran. Karena itu diterbitkan Undang Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia. Melalui UU ini, Pemerintah Indonesia memberi tanda jasa kehormatan kepada para veteran. Juga diadakan peringatan Hari Veteran Nasional setiap tanggal 10 Agustus.

Selain itu, Pemerintah juga memberikan gaji dan tunjangan kepada para veteran, yang besarnya menurut golongan. Antara Rp2,6 juta sampai Rp2,9 juta per bulan. Mereka juga mendapat dana kehormatan dan berhak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP). Keringanan pembayaran PBB, angkutan, pendidikan, dan bimbingan UKM.

Melansir penjelasan dari Kementerian Pertahanan RI melalui laman kemenhan.go.id, pemilihan hari veteran tanggal 10 Agustus berdasarkan peristiwa sejarah, yaitu gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda pada 10 Agustus 1949 di Surakarta. Selain itu, bertepatan juga dengan peristiwa gencatan senjata melalui perjanjian Roem-Royen.

Ditetapkannya Hari Veteran Nasional untuk mengenang jasa dan pengorbanan para pahlawan, serta sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan dari pemerintah dan rakyat Indonesia.

Hingga saat ini, Indonesia hanya memiliki satu organisasi resmi yang menaungi para veteran. Organisasi itu bernama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), yang sudah berdiri sejak tahun 1957. Melengkapi organisasi ini, juga dibentuk organisasi Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI). Piveri adalah wadah berhimpunnya istri-istri veteran.

Hari Veteran Nasional tanggal 10 Agustus 2022 jatuh hari Rabu. Dalam SKB 3 Menteri, Hari Veteran Nasional tidak masuk sebagai hari libur nasional. Padahal Veteran Days di Amerika Serikat termasuk hari libur nasional untuk menghormati pria dan wanita yang telah mengabdikan diri kepada angkatan bersenjata negeri Paman Sam itu.

Memprihatinkan

Kehidupan veteran dan keluarganya jauh dari kata sejahtera. Mereka umumnya hidup dalam kemiskinan. Itu sebabnya ada plesetan dari negeri seberang, Malaysia. Mereka bilang veteran itu adalah laskar tak berguna. Memang sedih dan menyesakkan dada. Perhatian yang kita berikan sangat tidak sepadan dengan apa yang sudah mereka perjuangkan dan korbankan.

Litbang Kompas pernah melakukan jajak pendapat pertengahan Mei 2020 tentang kondisi kesejahteraan veteran nasional. Hasilnya mengungkapkan, 64,3 persen kondisi veteran dan keluarga kurang sejahtera. Hanya 18,2 persen menganggap kehidupan veteran cukup sejahtera.

Terungkap pula 35,5 persen para veteran dan keluarga belum memiliki hunian yang layak. Ada 27,5 persen kebutuhan pokoknya belum terpenuhi, dan 21,3 persen tidak memiliki akses kesehatan.

Itulah fakta di lapangan. Kehidupan para veteran memang memprihatinkan. Jumlahnya pun cenderung berkurang. Veteran pejuang kemerdekaan boleh dibilang hampir habis. Kalaupun masih ada, usianya sudah di atas 100 tahun. Sangat renta. Yang masih banyak adalah veteran perdamaian.

Jumlah veteran di Indonesia tidak sampai 100 ribu orang. Veteran terbanyak di Jabar ada 29.100 orang. Sedang di Kaltim terdapat 1.085 orang. Veteran paling sedikit di Bangka Belitung, hanya  23 orang.

Saya pernah diundang syukuran di kantor veteran, LVRI Balikpapan di ruko BP. Mereka menempati sepetak ruko dengan perabot, yang sudah lusuh. “Inilah kondisi kami,” kata Ketua LVRI Balikpapan, Joseph Worang didampingi Ketua PIVERI Ibu Yuliana Lumintang.

Ruko itu juga ternyata pinjaman. Karena kantor veteran di Jl Dondang, yang rencananya dikerjasamakan dengan swasta menjadi hotel sudah tahunan mangkrak. Padahal bangunan lamanya sudah rata dengan tanah. Informasi terakhir, kabarnya pembangunan hotel itu akan diteruskan lagi.

Jumlah veteran di Balikpapan, PPU, dan Kabupaten Paser diakui semakin berkurang. Tahun ini tersisa 69 orang dan 140 anggota Piveri-nya. Malah di Paser sudah tidak ada veterannya. Di PPU tersisa 5 orang. Tahun kemarin ada puluhan yang meninggal dunia. “Termasuk dua orang terkena Covid,” kata Joseph.

Joseph belum mengetahui apakah menjelang peringatan HUT Kemerdekaan tahun ini mereka mendapat tali asih atau tidak. Tahun-tahun sebelumnya mereka sempat diberi, baik oleh Pemerintah Provinsi Kaltim maupun Balikpapan. “Saya dengar PPU dapat, tapi kita di sini belum tahu,” katanya.

Peringatan dan syukuran Hari Veteran Nasional 2022 yang jatuh, Rabu (10/7) ini baru dilaksanakan LVRI Balikpapan, Sabtu (13/7). Penundaan ini dilakukan karena adanya  berbagai kegiatan. “Tapi acaranya di kantor saja,” kata Joseph berusaha tetap semangat. Dirgahayu Veteran Nasional. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status