Mahasiswa dari Penajam Paser Utara Tewas Gantung Diri di Samarinda

KLIKSAMARINDA – Seorang pemuda ditemukan tewas gantung diri di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu sore 11 Juli 2020. Korban berinisial BHP, laki-laki yang tinggal di Jalan Pemuda 2 Blok B Nomor 72, RT 10, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda.
Korban diketahui merupakan seorang mahasiswa, yang berasal dari ITCI Kenangan, Penajam Paser Utara (PPU). Korban berkuliah di Samarinda.
Korban ditemukan tergantung di tangga dalam rumahnya sekitar pukul 16.00 WITA oleh kakak angkat korban bernama Rusdianto. Kakak angkat korban yang baru datang dari Bontang, kemudian langsung menghubungi RT dan warga sekitar untuk melaporkan kejadian tersebut. Saat itu, kakak angkat korban, mengetok-ngetok pintu gak dibuka. Kakak korban menuju pintu samping dan mengintip dari sela-sela pintu.
“Ternyata korban sudah tergantung dekat tangga di dapur,” ujar Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Fahrudi, Minggu 12 Juli 2020.
Sehari sebelumnya, kakak angkat korban sempat melihat korban dari pantauan CCTV di rumahnya, korban tampak mondar mandir dan berbicara sendiri dengan gestur seolah-olah sedang marah, sambil menggerakkan tangannya.
Kakak angkat korban sudah tak melihat pergerakan adik angkatnya selama seharian di dalam rumah. Karena merasa khawatir, sehingga ia pun pulang untuk mengetahui kondisinya.
Meski memiliki kunci serep, dirinya (kakak angkat BP) tak lantas langsung membuka pintu tersebut, tetapi memanggil RT setempat dan warga sekitar.
Tim dari Inafis Polresta Samarinda bersama Polsek Sungai Pinang langsung mendatangi tempat kejadian setelah mendapatkan laporan warga atas peristiwa tersebut. Tak lama, petugas mengevakuasi jenazah korban dengan menggunakan alat pelindung diri.
Aparat kemudian membawa jenazah ke kamar jenazah di RSU AW Syahranie Samarinda dengan menggunakan unit ambulance PMI kota Samarinda.
Berdasarkan pemeriksaan awal, polisi tak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Keterangan pihak dokter forensik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie menemukan adanya pembuluh darah di bagian kedua kakinya pecah. (*)