Ragam

Pameran Karya Rupa di Samarinda: Merawat Ingat, Menghantam Sekat

KLIKSAMARINDA – Sebuah pameran seni rupa akan digelar kalangan aktivis di Kaltim bersama Seni Bersama Mawar Bebas asal Yogyakarta. Pembukaan pameran seni rupa ini akan berlangsung mulai Selasa, 7 Desember 2021 pukul 19.00 Wita di Culture Volk, Jalan M. Yamin, Samarinda, Kaltim.

Besutan Aksi Kamisan Kaltim, Kelompok Belajar Anak Muda dan beberapa kelompok serta individu Pro Demokrasi lainnya ini mengangkat tajuk “Merawat Ingat, Menghantam Sekat” yang akan dirangkai dengan diskusi menyambut hari anti korupsi dan hari HAM. Diskusi akan menghadirkan akademisi Hukum Unmul Herdiansyah Hamzah, akademisi budaya Unmul Irene Sartika, Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang, dan kolektif Mawar Bebas, Munir.

Menurut akademisi hukum dari Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, pameran seni rupa seperti ini bisa menjadi upaya untuk memaknai ruang sebagai arena perjumpaan dan dialektika antar kawan yang memiliki latar belakang berbeda.

Menurut Herdiansyah Hamzah, pameran ini akan menjadi pertautan ini akan menjadi pemantik tenunan untuk terus menjalin aksi antar kolektif maupun individu merdeka di tahun 2021.

“Kegiatan ini akan menghadirkan agenda pameran karya yang dirangkai dengan diskusi dan aksi kreatif,” ujar Herdiansyah Hamzah, melalui keterangan tertulis, Senin 6 Desember 2021, kemarin.

Hadirnya pameran ini juga merupakan langkah mula partisipatif di tengah kondisi pandemi yang berjalan hampir dua tahun. Pasalnya, sepanjang itu pula, aktivitas seni, pagelaran, dan pertunjukan yang mengandalkan persentuhan badaniah nyaris hanya berjalan dalam ruang virtual.

“Ruang ini terbuka untuk siapapun untuk terus berkarya dan menggelar karyanya. Ada keramaian namun juga ketidakseimbangan. Para seniman industry akan lebih mendapat banyak tempat karena memperoleh banyak dukungan termasuk dari industri ekstraksi yang mencari kesempatan membagi dana penebus dosa. Namun agen-agen seni tradisional dan merdeka mesti berjuang dalam senyap untuk menyiarkan eksistensinya,” ujar Castro, sapaan karib Herdiansyah Hamzah.

Castro dan kawan-kawan berharap pameran ini akan melambungkan dialektika yang hangat untuk memahami seni bukan hanya untuk seni.

“Mengoperasionalkan dan memfungsionalkan seni sebagai aktivisme adalah sebuah jalan untuk membuka ruang perubahan,” ujar Castro.

Mawar Bebas sebelumnya bergerilya dari kota ke kota untuk berkarya dan melakukan pagelaran karya rupa sebagai ekpresi dari apa yang dirasa oleh dirinya berhadapan dengan realita tempatan. Model gelarannya tentu berbeda dengan pameran atau expo-expo pada umumnya.

Mawar Bebas akan memilih ruang yang bebas dari tendensi atau dikotomi kepentingan politik maupun ekonomi praktis. Mawar Bebas akan menyajikan pagelaran rupa sebagai bentuk kebebasan dari seorang seniman untuk menyampaiakan apa yang menjadi kegelisahan diri dan kegelisahan bersama.

Hadir dan mampir di Samarinda sejak awal Desember 2021, Mawar Bebas sebelumnya melakukan aksi yang sama di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Seminggu menggoreskan kuas di medium kanvas, karya rupanya akan dipamerkan mulai awal minggu kedua bulan Desember ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status