FokusNews

Samarinda dan Kukar Wilayah Pertama Vaksinasi Covid-19 di Kaltim

KLIKSAMARINDA – Pelaksanaan vaksinasi perdana di wilayah Kalimantan Timur pada Kamis 14 Januari 2021 berlangsung di tiga tempat. Selain di Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada, Samarinda, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 produksi Sinovac Tiongkok ini juga berlangsung di lingkungan Pemkot Samarinda dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar.

Pemkot Samarinda memulai program vaksinasi Covid-19 di aula rumah jabatan Walikota Samarinda. Pelaksanaan vaksinasi disiarkan secara live streaming via akun Youtube dan Facebook Pemerintah Kota Samarinda. Sebanyak 15 orang yang terdiri dari pejabat Pemerintah, para dokter, hingga tokoh masyarat yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 perdana.

Menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19 dalam kesempatan tersebut adalah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Samarinda, dr. Handy Wiradharma. Berlanjut kemudian Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Samarinda, dr. Osa Rafshodia dan Sekretaris Daerah Samarinda Sugeng Chairuddin.

Walikota Samarinda, Syaharie Jaang tidak mendapatkan suntikan vaksi karena menjadi pasien sembuh atau penyintasCovid-19. Syaharie Jaang dalam sambutan menyampaikan menaruh harapan agar vaksin Covid-19 produksi Sinovac Tiongkok ini dapat melindungi masyarakat Samarinda agar bisa terbebas dari pandemi Covid-19.

Syaharie Jaang meminta kepada aparat Pemerintah mulai dari Camat dan Lurah agar bisa mensosialisasikan program vaksin tadi ke kalangan masyaralat agar bisa diterima dengan baik.

“Alhamdulillah untuk tahap pertama Kota Samarinda mendapatkan 12 ribu dosis vaksin yang siap disuntikkan ke para tenaga kesehatan terlebih dahulu. Insya Allah, yang lain juga akan mendapatkan jatah yang sama. Tinggal menunggu giliran. Tapi berhubung saya ini alumni Covid-19, jadi tidak bisa disuntik vaksin,” ujar Syaharie Jaang.

Syaharie Jaang menyampaikan, Samarinda saat ini masih belum aman dari penyebaran Covid-19. Hingga Rabu 13 Januari 2021, ada 4 Kecamatan yang masih terdeteksi sebagai zona merah.

Begitu pun dengan pasien Covid-19 yang dirawat. Saat ini sedikitnya ada sebanyak 500 pasien. Sedangkan kasus yang meninggal dunia mencapai 359 jenazah yang dimakamkan di Serayu, Kelurahan Tanah Merah.

“Jadi dengan program vaksin hari ini bukan berarti kita sudah bisa meninggalkan protokol kesehatan. Melainkan gerakan 3M harus tetap dikedepankan,” ujar Syaharie Jaang.

Waka Polresta Samarinda, AKBP Eko budiarto, S.I.K., mengikuti vaksinasi Covid-19 oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tingkat Samarinda. Sebelum penyuntikan vaksin Sinovac, Wakapolresta Samarinda AKBP Eko Budiarto, S.I.K., menjalani pendaftaran, lalu skrining guna mengecek kesehatan, baru menjalani penyuntikan vaksin.

Usai penyuntikan, saat ditanya, AKBP Eko Budiarto, S.I.K., menyampaikan saat disuntik tidak merasakan apa-apa.

“Tidak terasa apa-apa, enak saja hanya terasa seperti di gigit semut dan tidak ada rasa efek samping,” ucap AKBP Eko Budiarto, S.I.K.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kukar berlangsung di RSUD A.M. Parikesit Tenggarong. Sebanyak 10 orang tokoh Kukar, yang terdiri dari Forkopimda, perwakilan tenaga medis, ASN, tokoh agama serta Influencer menjadi penerima suntikan pertama di Kutai Kartanegara, Kamis 14 Januari 2021.

Wakil Bupati Kukar, Chairil Anwar meninjau pelaksanaan vaksin Covid-19 perdana tersebut. Menurut Chairil Anwar, proses vaksinasi berjalan lancar. Meski begitu, dari 10 tokoh yang melewati proses screening, terdapat 3 orang yang belum bisa melanjutkan proses vaksinasi dengan alasan kesehatan.

Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kukar, 14 Januari 2021.

“Alhamdulillah, seremoni pelaksanaan vaksin Covid-19 perdana sudah dilaksanakan dengan 10 orang, masing-masing perwakilan dari tenaga kesehatan, pejabat publik, TNI, Polri dan tokoh agama lainnya. Dari 10 orang tersebut, hanya 7 orang yang lolos untuk di vaksin dan 3 orang sementara ditunda proses vaksinasinya,” ujar Chairil Anwar.

Chairil Anwar mengatakan, vaksin Covid19 produksi Sinovac Tiongkok tersebut sudah melalui uji labolaratorium dan BPOM telah memberikan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authrization) termasuk dari segi kehalalannya dari MUI. Karena itu, Chairil Anwar mengimbau kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman.

”Ini adalah salah satu ikhtiar kita untuk memutus mata rantai Covid-19. Ikhtiar lainnya, jangan karena vaksin ini sudah ada lalu 3 M kita tinggalkan. Tetap lakukan 3M (pakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak),” ujar Chairil Anwar.

Batas usia yang boleh diberikan vaksin sinovac yakni 18-59 tahun sesuai dengan uji klinis tahap 3 yang dilakukan di Bandung, Jawa Barat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status