Pertanyaan Gubernur Kaltim Untuk Menteri Pariwisata
KLIKSAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, melontarkan pertanyaan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), Sandiaga Salahuddin Uno. Pertanyaannya berkaitan dengan destinasi wisata prioritas Indonesia yang disampaikan dalam kegiatan Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Samarinda, Selasa 30 November 2021.
Tetapi, sebelum melontarkan pertanyaan kepada Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Isran Noor memaparkan perjalanan kontibusi Kaltim dalam mendukung dan memberikan peran dalam peningkatan devisa negara.
Menurut Gubernur Isran Noor, Kalimantan Timur adalah provinsi yang paling setia di Republik ini. Alasan Gubernur Isran Noor, sejak merdeka, Kalimantan Timur merupakan penghasil devisa dari minyaknya yang terbesar.
“Tahun 1971, Kaltim juga menghasilkan kayu terbaik bagi Indonesia. Kemudian batubara tahun 1996 sampai sekarang, 60 persen dari Kaltim. Itu juga menjadi sumber devisa negara dari sumber daya alam. Kita tetap patuh, taat, dan setia. Tidak pernah Kaltim ingin merdeka,” ujar Gubernur Isran Noor disambut tepuk tangan hadirin.
Tak hanya sampai di situ, Gubernur Isran Noor juga menyatakan jika Kaltim tidak puas dengan kebijakan pemerintah, masyarakat Kaltim selalu melakukan upaya konstitusional.
“Tahun 2010, Gubernur Kaltim pernah mengusulkan kawasan Otonomi Khusus. Kaltim tahun 2012 mengajukan Judicial Review usul perubahan DBH. Tapi ditolak,” ujar Gubernur Isran Noor.
Dari gambaran peran Kaltim dalam kontribusi devisa negara, Gubernur Isran Noor mempertanyakan mengapa Kaltim tidak pernah masuk ke dalam prioritas destinasi wisata nasional. Kondisi itu telah terjadi dalam 3 periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Tapi, dengan kontribusi Kaltim seperti itu, Kaltim tidak menjadi prioritas destinasi wisata,” ujar Gubernur Isran Noor.
“Ampun,” timpal Menteri Sandiaga Uno.
“Tiga kali RPJMN, tidak pernah masuk. Kenapa ini? Marah atau sentimen ini,” ujar Gubernur Isran Noor.
Workshop Inovasi dan Kewirausahaan Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif digelar di Kota Samarinda bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pariwisata dan ekonomi kreatif. Selain workshop, siang itu juga sekaligus penetapan 11 Kabupaten/Kota Kreatif Tahun 2021 di Indonesia oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI secara virtual.
Kota Samarinda ditunjuk sebagai kota terakhir dalam rangkaian kegiatan Workshop KaTa Kreatif Indonesia 2021 Kemenparekraf dari 25 kabupaten/kota Se-Indonesia.
Menteri Parekraf Sandiaga Uno dalam arahan mengatakan ditunjuknya Samarinda sebagai tempat diselenggarakan event kali ini karena banyaknya potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang bisa diandalkan. Sehingga ke depan, Kota Tepian harapannya bersama kabupaten kota lainnya bisa menggali dan mengembangkan ekonomi kreatif seperti 11 daerah yang telah ditetapkan sebagai KaTa Kreatif 2021 oleh Kemenparekraf.
“Saya mendorong Kota Samarinda untuk turut serta aktif dalam kegiatan Uji Petik Penilaian Kabupaten/Kota Kreatif (PMK3I) yang merupakan bagian dari program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia,” ujar Menteri Sandi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengaku bangga dengan ditunjuknya Kota Tepian sebagai kota penutup sekaligus puncak dalam rangkaian workshop inovasi dan kewirausahaan kali ini. Tamu serta kepala daerah yang hadir siang itu bukan hanya dari wilayah Kaltim saja melainkan dari pulau Jawa hingga Indonesia Timur dan menjadi sebuah kehormatan bagi dirinya.
“Jujur saya sangat bangga karena Kota Samarinda ditunjuk sebagai tuan rumah oleh Kementerian Pariwisata dalam acara ini. Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan terima kasih dan mohon maaf untuk para tamu daerah apa bila selama berada di kota kami, ada kekurangan. Saran saya, selama berada di Samarinda jangan sampai ada uang sangu yang tersisa, tolong habiskan semua di sini untuk belanja,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Wali Kota Andi Harun juga memberikan apresiasi atas diselenggarakannya workshop tadi, dengan harapan ekonomi kreatif di Samarinda dapat tumbuh. Menurutnya, pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tidak boleh menjadi penghalang bagi pelaku usaha untuk kehilangan arah kreatif dan inovasi.
“Untuk itu, semoga acara ini memiliki makna tersendiri. Saya juga sudah mengajukan kepada Kementerian agar Sungai Mahakam menjadi salah satu destinasi wisata,” ujar Wali kota Andi Harun. (*)