Karantina Samarinda Periksa Olahan Sawit Ekspor ke Tiongkok Rp203 Miliar
KLIKSAMARINDA – Petugas Karantina Samarinda memeriksa komoditas ekspor dari Samarinda, 7 April 2022 kemarin. Komoditas ekspor itu berupa hasil olahan kelapa sawit, yaitu Palm kernel expeller, RBD palm olein, dan RBD palm kernel oil.
Menurut Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Cahyono, jumlah total olahan sawit tersebut mencapai 12.300 ton. Nilainya pun fantastis, yaitu mencapai nilai Rp203 miliar. Pengirimannya menggunakan kapal Global Mercury Panama menuju Tiongkok.
“Komoditas asal sub sektor perkebunan ini siap menuju Tiongkok,” ujar Cahyono melalui keterangan tertulis, Jumat 8 April 2022.
Cahyono menambahkan, hasil produk pertanian dari Kalimantan Timur (Kaltim) sangat beragam dan bervariasi. Pihak Karantina Samarinda pun terus bersinergi dan meningkatkan nilai ekspor di ekspor komoditas pertanian unggulan Kaltim.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari Kepmentan No. 42 Tahun 2020 tentang Badan Karantina Pertanian sebagai Task Force Gratieks,” ujar Cahyono.
Menurut Cahyono, ekspor Pertanian dari Samarinda selalu menunjukan trend positif sampai dengan April 2022. Pencapaian ini memberikan energi lebih untuk pejabat karantina meningkatkan pelayanan dan memacu komoditas ekspor dan potensi ekspor di Samarinda.
“Sinergitas para pihak baik para pelaku usaha, Karantina Pertanian dan instasi terkait lainnya dapat terus ditingkatkan,” ujar Cahyono.
Hingga saat ini, ekspor sektor perkebunan dan kehutanan masih menjadi primadona. Kondisi alam dan geografi sebagai faktor pendukung.
Namun komoditas pertanian juga menunjukan laju kenaikan walaupun tak setinggi 2 sektor tersebut.
Pada saat yang sama Presiden RI, Jokowi Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor komoditas pertanian berupa pinang biji.
Total volume ekspor biji pinang di Jambi berjumlah 126 ton senilai Rp 4,069 milliar. Komoditas unggulan asal sub sektor perkebunan ini menunjukan tren peningkatan nilai yang cukup signifikan.
Tercatat secara nasional ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 5,11 trilliun.
Jumlah tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp2,85 triliun.
Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu. (*)