News

Nusron Wahid Ingatkan Bahaya Depo BBM Samarinda Yang Dekat Pemukiman Warga

KLIKSAMARINDA – Peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara, Jumat malam 3 Maret 2023 lalu. menjadi atensi publik. Terutama karena kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu menyebabkan sedikitnya 19 orang meninggal dunia dan membuat puluhan lainnya luka-luka.

Keberadaan tempat penampungan bahan bakar minyak (TBBM) yang berdekatan dengan rumah penduduk sehingga api sangat cepat menyambar ke rumah warga dalam kebakaran menjadi pertanyaan anggota komisi VI DPR Nusron Wahid.

Dalam keterangan tertulis, Senin 6 Maret 2023, Anggota DPR RI Nusron Wahid menyatakan depo milik Pertamina yang berdekatan dengan area pemukiman tak hanya ada di Jakarta.

Di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim), pun ada depo BBM yang berdekatan dengan pemukiman warga. Depo BBM Pertamina di Samarinda yang juga sangat berdekatan dengan pemukiman warga.

Depo BBM Pertamina di Samarinda itu terletak di Jalan Cendana Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda.

Depo tersebut diketahui dapat menampung 10.000 kiloliter Solar, 7.000 kiloliter Premium, dan 2.000 kiloliter Pertamax.

Depo Pertamina di Jalan Cendana itu satu-satunya depo di Samarinda yang berdiri tahun 1949. Awalnya depo itu kantor pemasaran perusahaan minyak dan beralih fungsi menjadi depo BBM pada 1986.

Terminal BBM Samarinda melayani penyaluran BBM di wilayah Kaltim dan Kaltara. Depo ini berkapasitas 25.000 kiloliter. Ada 12 tangki di depo tersebut termasuk tangki air untuk pemadam kebakaran.

Sekitar depo itu berbatasan langsung dengan rumah warga di pemukiman yang cukup padat. Kawasan itu ada di RT 39 dan RT 37.

“Terminal BBM di Samarinda juga ada di kawasan penduduk dan rentan terjadinya kebakaran,” kata Nusron dalam keterangan tertulis itu Senin 6 Maret 2023 dikutip dari Detik.

Nusron Wahid juga menyatakan bahwa pemerintah dan warga setempat sudah menyadari keberadaan depo di dekat pemukiman itu berbahaya.

“Bahkan Gubernur Kaltim pada tahun 2010 dan 2011 sudah pernah kirim surat ke Dirut Pertamina agar direlokasi,” ujar Nusron Wahid.

Gubernur Kaltim saat itu, Awang Faroek Ishak, bahkan telah meminta agar Pertamina relokasi tempat penampungan BBM itu ke kecamatan Palaran.

Dalam surat tersebut, Pemprov Kaltim menyatakan siap memfasilitasi lahan yang diperlukan untuk pembangunan depo baru. Namun, sayangnya surat tersebut tanpa ada tindak lanjut dari Pertamina.

“PT Pertamina seolah abai dan enggan memikirkan keselamatan warga di sekitar depo,” ucapnya.

Dengan adanya kejadian depo Pertamina Plumpang yang menewaskan setidaknya 19 orang korban tersebut, ia berharap jajaran direksi Pertamina bisa bergerak.

Nusron juga meminta direksi Pertamina segera memindahkan seluruh depo di pemukiman padat penduduk sebelum kembali terjadi insiden yang memakan korban jiwa.

“Jangan sampai menunggu korban dulu baru Pertamina minta maaf dan menyesal. Lebih baik bertindak dari sekarang. Segera pindahkan depo yang ada di area padat penduduk,” jelasnya.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo juga menegaskan, depo Pertamina tidak boleh berdekatan dengan area pemukiman warga. Jokowi lalu menginstruksikan Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk mencari solusi.

Jokowi menilai hanya ada dua solusi yang bisa dipilih untuk mengatasi hal ini, yaitu memindahkan depo ke area yang aman atau merelokasi warga menjauh dari depo.

Jokowi juga memerintahkan Pertamina untuk mengevaluasi seluruh deponya yang berada di area padat penduduk dan berpotensi membahayakan warga. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status