Siapa Gubernur Kaltim Ke-13?
Opini: Rizal Effendi
Pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi akan berakhir masa jabatan mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur Kaltim 1 Oktober 2023. Itu berarti, upacara peringatan HUT ke-66 Provinsi Kaltim, 9 Januari 2023 ini adalah perayaan terakhir yang mereka hadiri secara resmi.
Cukup lama juga nanti Kaltim dipimpin Penjabat (Pj) Gubernur. Mulai 1 Oktober 2023 sampai gubernur hasil Pilkada serentak dilantik akhir 2024. Bisa jadi umur kekuasaan Pj Gubernur Kaltim setahun lebih.
Pj Gubernur ditetapkan Presiden atas usulan Mendagri. Mereka yang bisa diusulkan di tingkat daerah hanya sekretaris provinsi (sekprov), selebihnya pejabat dari pusat. Istilahnya Pejabat Tinggi Madya, di antaranya sekjen kementerian, irjen, dirjen sampai deputi. Tokoh dari luar birokrat tidak bisa diusulkan sebagai Pj karena ketentuannya harus dari pejabat karier Eselon 1a atau 1b.
Kaltim sudah punya pengalaman dipimpin Pj. Malah sudah dua kali. Pernah pula pelaksana harian (Plh) dua kali juga. Ketika masa jabatan Gubernur Drs Yurnalis Ngayoh, yang meneruskan sisa jabatan Gubernur Suwarna AF berakhir 25 Juni 2008, Sekprov Syaiful Teteng sempat 10 hari menjadi pelaksana harian (plh). Selanjutnya Tarmizi Abdul Karim, pejabat eselon 1 Kemendagri ditunjuk sebagai Pj mulai 3 Juni 2008 sampai 17 Desember 2008.
Sahabat saya, Sekprov Dr Meiliana sempat 2 hari saja menjadi Plh Gubernur, setelah berakhir masa tugas Gubernur Awang Faroek Ishak. Selanjutnya Restuardy Daud, sekretaris BNPP ditunjuk sebagai Pj selama 9 hari sejak 22 September 2018 sampai 1 Oktober 2018.
Siapa yang berpeluang jadi Pj Gubernur Kaltim akan datang? Belum terdengar oleh kita. Jika usulan dari daerah, bisa jadi sekprov saat ini, Sri Wahyuni. Selain itu ada pejabat eselon 1 pusat kelahiran Samarinda. Dia adalah Dr Ir HM Nurdin, MT, mantan sekda Bontang yang pernah menjadi sekretaris Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi RI. Tapi saya dengar dia sudah memasuki masa pensiun.
Orang sudah mulai ramai mengalkulasi siapa gubernur Kaltim selanjutnya. Kalau tidak salah, gubernur Kaltim ke-13. Angka yang kadang diterjemahkan macam-macam. Kalau di hotel rasanya, selalu tidak ada lantai 13. Dari lantai 12 langsung loncat ke 14.
PKPU Tahapan Pilkada Serentak 2024 kalau tidak salah belum keluar. Tapi kalau dilihat rancangannya, Pilgub dimulakan 23 Februari 2024 untuk pengumuman penyerahan syarat dukungan calon. Tanggal 28 Agustus-21 September pengumuman, pendaftaran dan verifikasi paslon. Tanggal 22 September penetapan paslon. Masa kampanye 25 September – 23 November. Lalu pemungutan dan perhitungan suara dilaksanakan 27 November 2024.
Masih menjadi tanda tanya besar apakah Isran Noor, yang saat ini menjadi ketua Partai Nasdem Kaltim bakal maju lagi. Kalau nanti maju, apakah pasangan Isran-Hadi tetap bersatu? Sejauh ini kedua-duanya belum pernah menyatakan secara resmi. Yang pasti, mereka terlihat akur-akur saja.
Isran yang dikenal dengan julukan “Si Raja Naga” tampak santai. Hasil survei menunjukkan dia masih kuat sebagai petahana. Tapi gelagatnya selama ini dia lebih condong berbicara soal calon RI 1 atau 2. Meski terkadang setengah bercanda dengan “gempa buminya.” Tapi pada hari ultahnya ke-65, ada yang mengucapkan “Selamat Milad, Mr President.”
Beda dengan Hadi Mulyadi yang bergerak lebih terbuka. Selain gigih memajukan wahana baru politiknya, Partai Gelora, dia sudah sering “bermain drum politik.” Ke mana-mana bermusik sambil bersosialisasi
Tapi kepada Kaltimtoday.co, Hadi pernah mengatakan dia tidak akan maju di kontestasi Pilgub, kalau Pak Isran masih maju. “Nggak etis kalau saya maju. Kalau beliau (Isran Noor) masih maju, saya nggak. Tapi kalau beliau maju dan minta didampingi, saya siap mendampingi,” begitu katanya.
Saya tidak tahu resmi atau tidak, pernah beredar peta pencalonan yang disepakati DPD Golkar Kaltim untuk Pilkada 2024. Klan “Bani Mas’ud” mendominasi. Salah satunya Rudy Mas’ud, yang sekarang ini anggota DPR RI dan ketua DPD Golkar Kaltim yang konon diplot menjadi calon gubernur Kaltim. Nama itu sudah menjadi pembicaraan umum. “Banyak uangnya dari bisnis minyak,” begitu kata orang.
Untuk memperlancar misi itu, sekarang sang kakak sulung, Hasanuddin Mas’ud menggusur Makmur HAPK dari kursi ketua DPRD Kaltim. Hasan adalah anggota DPRD Kaltim, yang juga menjadi ketua DPC Golkar Kutai Kartanegara. Hasan juga pernah mengikuti Pilgub Sulawesi Barat 2017, tapi gagal.
Safar Tetap Maju
Ketua partai yang diperkirakan bakal maju kembali adalah Irjen Pol (Purn) Safaruddin, mantan kapolda Kaltim yang sekarang menjadi ketua DPD PDIP Kaltim. Safar, panggilan akrabnya, pernah maju bersama Dr Rusmadi Wongso pada Pilgub 2018. Tapi mereka hanya runner-up, sedang pemenangnya Isran Noor–Hadi Mulyadi.
Sekretaris DPD PDIP Ananda Emir Moeis mengakui, Safar salah satu kandidat kuat dari partainya. “Kalau melihat hasil Pileg 2019 lalu, Pak Safar menjadi anggota DPR RI dengan 86.528 suara, maka cukup kuat alasan mencalonkan beliau,” jelasnya.
Apalagi Pak Safar cukup dikenal oleh masyarakat sebagai tokoh yang egaliter, tidak berjarak, punya kapabilitas dan elektabilitas yang baik. “Secara pribadi, saya menilai beliau tokoh yang pas untuk maju sebagai calon kepala daerah,” kata Ananda, yang juga anggota DPRD Kaltim kepada korankaltim.com. Hanya saja dia menegaskan bahwa keputusan tentang calon kepala daerah PDIP ada di tangan DPP.
Safar sendiri pernah menyatakan dia lebih nyaman jadi anggota DPR RI. “Tapi saya ada di partai, jadi keputusan apa pun dari partai termasuk soal gubernur, saya siap melaksanakan,” tandasnya.
Masih ada satu ketua partai lagi yang bisa masuk ke bursa Pilgub. Yakni Dr H Andi Harun, ketua DPD Gerindra Kaltim, yang saat ini menjadi wali Kota Samarinda. Dalam sebuah survei, Andi termasuk tokoh yang memperoleh dukungan sangat tinggi.
Belum terdengar apakah Andi Harun akan loncat ke sana? Ada yang mengatakan segala hal mungkin saja terjadi, meski Andi pernah juga mengatakan akan fokus sebagai wali kota. Andi Harun, yang pernah menjadi anggota DPRD Kaltim tiga periode ini, diketahui banyak mendapat dukungan dari Said Amin, pengusaha batubara yang juga ketua MPW Pemuda Pancasila Kaltim.
Saya dengar Ketua Partai Berkarya Kaltim, H Karmin Laonggeng SE juga berminat meramaikan bursa. Dia tokoh dari Balikpapan, pengusaha yang terbilang sukses di bidang catering dan cleaning service. Punya perhatian di bidang seni budaya dan agama. Tapi Karmin harus berjuang cukup berat, sebab partainya tersendat lolos verifikasi KPU.
Di luar pimpinan partai, beredar nama Dr Irianto Lambrie, mantan gubernur Kaltara. Sebelum itu dia pernah menjadi sekprov Kaltim. Dikenal cerdas dan kaya pengalaman. Dia sekarang dipercaya bubuhan Banjar di daerah ini menjadi ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Kaltim (KBBKT).
Selain itu juga, ada yang menyebut nama Dr H Mahyudin, ST; MT. Karier dan pengalaman politiknya sudah tingkat nasional. Dia sekarang wakil ketua DPD RI, dan pernah juga menjadi wakil ketua MPR RI. Lelaki kelahiran Tanjung, Kalsel ini sebelumnya bupati Kutai Timur (Kutim) sebelum Isran Noor. Pernah berkiprah di DPP Golkar. Tapi sekarang dia bergabung di Partai Persatuan Indonesia (Perindo) sebagai ketua Dewan Pertimbangan.
Saya belum tahu apakah mantan wali kota Samarinda, Dr Syaharie Jaang dan mantan wali kota Bontang dr Sofyan Hasdam, SpS masih berminat maju lagi. Ada juga yang mendorong-dorong Prof Masjaya, rektor Unmul yang berakhir masa jabatannya Oktober 2022 masuk ke bursa pencalonan. Bisa jadi Ketua DPD Demokrat Kaltim Irwan Fecho, yang juga anggota DPR RI bakal ikut mewarnai.
Ketika saya sarapan nasi kuning iwak haruan di Warung Taufik Samarinda, ada yang bertanya ke mana arah langkah politik saya di Pemilu 2024? Saya sekarang berlabuh di Partai Nasdem. Saya bilang saya akan ikut seperti air mengalir. Sebab, di politik semua bisa terjadi. Maunya jadi anggota DPR RI. Tapi tidak gampang. Apalagi kursi yang lain. Kantong saya cekak. Modal politik saya lebih banyak tergantung guratan nasib, meski saya punya pengalaman dua periode menjadi wali kota Balikpapan. Yang penting tetap sehat dan bisa menulis lagi. (*)