News

Politisi Muda Gerindra Prihatin Kawasan Lingkungan Penyangga IKN Rusak

KLIKSAMARINDA – Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Ibu Kota Negara (IKN) dari Partai Gerindra, Budisatrio Djiwandono, prihatin dengan kondisi lingkungan hidup di sekitar IKN Kalimantan Timur (Kaltim).

Menurut Budisatrio Djiwandono, wilayah penyangga IKN di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara tidak memiliki daya dukung lingkungan yang baik.

Fakta yang didapat Budisatrio Djiwandono adalah lubang bekas galian tambang batubara yang dibiarkan terbuka. Lubang bekas galian tambang itu tidak direklamasi.

Budisatrio Djiwandono meminta pemerintah tetap memperhatikan kondisi lingkungan Kaltim sebagai IKN. Menurut Budisatrio Djiwandono, pemerintah jangan hanya mengejar membangun IKN tanpa memperhatikan ketahanan lingkungan hidup di sekitarnya.

Budisatrio Djiwandono, Senin 20 Desember 2021 menyerap aspirasi di Samarinda, Kaltim. Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini menyatakan sistem penyangga di Kaltim banyak yang terdegradasi.

“Hutan-hutannya sudah banyak yang ditebang, gundul. Lubangnya sudah banyak karena ada alih fungsi lahan karena pertambangan. Kita sudah lihat di Kaltim ini sudah banyak banjir,” ujar Budisatrio Djiwandono.

Budisatrio Djiwandono mencontohkan banjir di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU). Banjir juga terjadi di Samarinda.

Menurut Budisatrio Djiwandono, banjir akan terus terjadi pemerintah tidak melakukan antisipasi dan tidak memperjuangkan keperluan untuk rehabilitasi lahan hutan yang terdegradasi.

Budisatrio Djiwandono berjanji mendorong anggota Pansus IKN lainnya memberikan perhatian terhadap norma-norma lingkungan hidup lebih komprehensif.

Tokoh Masyarakat Adat Paser, Wawan Iswandi dalam pertemuan mengungkapkan rencana pembangunan IKN di PPU dan Kukar menjadi harapan masyarakat Paser. Masyararakat sangat berharap pembangunan infrastruktur dan perbaikan lingkungan di wilayah IKN.

Antara lain dengan mengembalikan fungsi hutan sebagai daerah penampung CO2, habitat hewan, dan pelestarian.

“Pembangunan untuk wilayah IKN minim. Universitas masih kurang. Kami berharap pembangunan IKN memberikan manfaat bagi masyarakat adat. Itu yang utama. Sehingga bisa dinikmati anak cucu kita nanti,” ujar Wawan Iswandi. (Jie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status