Myrna Asnawati Safitri
Opini: Rizal Effendi (Wartawan Senior Kalimantan Timur)
Alhamdulillah, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe, tak bakal kesepian lagi. Sejak Kamis 13 Oktober 2022 kemarin, mereka dilengkapi dengan satu sekretaris, 3 deputi, dan satu kepala unit kerja.
Kelima Pejabat Tinggi Madya di lingkungan Otorita IKN itu, dilantik langsung oleh Bambang di Aula Serba Guna Kementerian Sekretariat Negara menyusul terbitnya Keputusan Presiden Republik Indonesia No 123/TPA Tahun 2022, yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo tanggal 6 Oktober 2022.
Berdasarkan Keppres tersebut, Dr Achmad Jaka Santos Adiwijaya, SH LLM ditunjuk sebagai sekretaris Otorita IKN. Dr Drs Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi, MSi sebagai deputi Bidang Pengendalian Pembangunan Otorita IKN. Prof Mohammed Ali Berawi, M.Eng SC PhD sebagai deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Dr Myrna Asnawati Safitri, SH MA sebagai deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita IKN dan Ida Bagus Nyoman Wismantanu, SH MH sebagai kepala Unit Kerja Hukum dan Kepatuhan Otorita IKN.
Nama-nama yang disebut tadi mungkin terasa asing. Sekadar info, jabatan Achmad Jaka Santos Adiwijaya sebelumnya adalah ketua merangkap anggota Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran (eks bandara). Kemudian Thomas Umbu PTB sebelumnya direktur Kawasan Perkotaan dan Batas Negara di Kementerian Dalam Negeri.
Sedang Muhammed Ali Berawi adalah ketua umum DPP Asosiasi Dosen Indonesia dan pernah mendapat kepercayaan sebagai Lead Advisor pada Kementerian Perhubungan. Adapun Myrna Asnawati Safitri sebelumnya adalah deputi pada Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). Sementara Ida Bagus Nyoman Wismantanu sebelumnya adalah sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) di Kejaksaan Agung RI.
Dalam acara pelantikan itu, Bambang tidak menjelaskan apakah sudah selesai pengisian struktur di organisasi di bawah kepala otorita atau belum. Tapi kalau merujuk Peraturan Kepala Otorita IKN No. 1 Tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Otorita IKN, disebutkan ada 7 deputi yang bakal diangkat.
Itu berarti masih ada 4 deputi yang bakal diangkat. Deputi Bidang Perencanaan dan Pertanahan, deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat, deputi Bidang Pendanaan dan Investasi, serta deputi Bidang Sarana dan Prasarana.
Bambang belum memberi isyarat kapan jabatan ke-4 deputi yang lowong itu segera diisi dan dilantik. Padahal keempat deputi itu sangat penting dan juga mendesak. “Masih dilakukan proses, sepertinya ada yang diangkat, ada juga yang melalui lelang terbuka (open bidding),” kata sebuah sumber.
Itu juga yang menjadi pertanyaan orang Kaltim. Dari kelima orang yang sudah dilantik, baru tercantum satu nama berasal dari daerah ini yaitu Dr Myrna Asnawati Safitri. Dia lahir di Samarinda 8 Oktober 1969. Ayahandanya adalah almarhum HM Fuad Arieph, salah seorang tokoh politik dan pers di Kaltim. Pak Fuad juga bos saya, ketika saya menjadi wartawan Suara Kaltim di Samarinda. Fuad juga pernah menjadi ketua PWI Kaltim, ketua DPD Golkar Samarinda, dan anggota DPRD.
Sesuai instruksi presiden, di jajaran deputi IKN yang setara dengan jabatan dirjen itu, minimal ada dua orang yang berasal dari Kaltim. Itu ditegaskan lagi dalam Perpres 62 Tahun 2022. Sehingga masih ada kesempatan satu jabatan deputi, yang bisa diisi oleh putra Kaltim.
Dilihat dari bidang yang tersisa, sepertinya deputi Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat yang cocok diberikan kepada orang Kaltim. Setidaknya dipertimbangkan dari aspek kedekatan serta pemahaman terhadap kondisi masyarakat setempat.
Sejauh ini belum diketahui siapa yang bakal mengisi slot yang satu itu. Soalnya syaratnya tidak gampang terutama dari soal kepangkatan. Dia harus pejabat eselon 1. Pejabat eselon 1 di daerah hanya sekda Provinsi.
Tempo hari disebut-sebut nama Dr Ir HM Nurdin, MT. Dia kelahiran Samarinda. Sebelum berkarier di Jakarta, pernah menjadi sekda Bontang. Nurdin pernah menjadi sekretaris Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan dirjen Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi RI.
Dalam perbincangan saya dengan Gubernur Isran Noor beberapa waktu lalu, nama Myrna dan Nurdin memang pernah disinggung Isran. “Jabatan deputi harus diisi pejabat karier setingkat Pejabat Tinggi Madya, jadi saya tak bisa mengusulkan tokoh-tokoh di luar PNS,” jelasnya.
Jabatan Pimpinan Tinggi Madya itu adalah jabatan yang meliputi sekretaris jenderal, direktur jenderal, inspektur jenderal, kepala badan, staf ahli menteri, dan jabatan lain yang setara eselon I.
Kepada para deputinya yang sudah dilantik, Bambang minta segera melakukan gerak cepat untuk mengisi jabatan di bawahnya. Tidak ada kata santai, November minimum essensial force sudah ada, sehingga kita bisa up and running. Silakan cari putra-putri bangsa terbaik untuk bergabung di Otorita,” tandasnya.
Dia juga menekankan betapa pentingnya menjaga environmental social and governance (ESG) dengan baik. “Dengan track record ESG yang baik, memudahkan kita mendapatkan kepercayaan, pendanaan, serta partner baik dari domestik maupun internasional,” kata Bambang.
Kebanggaan Kaltim
Myrna kaget ketika saya hubungi tadi malam. “Kebujuran ulun handak menghubungi pian, ternyata pian yang duluan,” katanya dalam bahasa Banjar. Pertemuan terakhir saya dengan Myrna beberapa tahun silam, ketika mengantarkan jenazah ayahnya ke pemakaman, jauh sebelum saya jadi wali kota.
Saya diberitahu Myrna dilantik menjadi salah satu deputi Otorita IKN dari sahabat saya, Dr Meiliana, mantan sekprov Kaltim. “Myrna anak Om Fuad Arieph. Mamanya Myrna sepupu abahku,” kata Mei mengabari lewat WA.
Di WA Group Wartawan Legend, wartawan Charles Siahaan yang akrab dipanggil Ucok langsung memosting berita berjudul “Myrna Anak Tokoh Pers Kaltim Isi Pemerintahan Otorita IKN.” Berita itu ditulis oleh Rukiah bersumber dari keterangan Kepala Diskominfo Kaltim, HM Faisal.
“Dia memang sudah eselon I di Jakarta. Myrna teman saya, sama-sama sekolah di Samarinda mulai SD sampai SMP. Syukurlah dia menjadi deputi di IKN,” kata Faisal.
Berbagai komentar bernada pujian menyeruak dari para wartawan. Myrna menjadi kebanggaan Kaltim. Orang pertama asli dari daerah ini, yang mendapatkan kepercayaan di Otorita IKN. Tapi ada komentar yang khusus dari Abdul Azis. “Wajah sidin sekarang berubah kelawasan begawi di Jakarta. Kada sama waktu sidin sekolah di Samarinda,” katanya.
Selama ini Myrna berkarier di Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), lembaga nonstruktural yang bertanggung jawab kepada Presiden dengan tugas memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dia banyak terjun ke Kalsel, yang memang banyak hutan gambutnya. Dia menjadi deputi Bidang Edukasi Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan.
“Terima kasih Bapak Presiden, terima kasih Kepala Otorita. Jabatan yang diberikan kepada saya amanah, dan saya siap melaksanakan,” katanya.
Myrna mengatakan, dia ingin bertemu saya dan beberapa tokoh di Kaltim berkaitan tugas di Otorita IKN. “Tugas saya memang berat, karena konsep IKN adalah forest city. Itu bagian dari tanggung jawab saya sebagai deputi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam,” jelasnya.
Ia akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), mengingat selama ini LHK atas perintah Presiden sudah melakukan berbagai kegiatan di IKN di antaranya membangun pusat persemaian di Mentawir dengan produksi bibit 15 juta batang per tahun.
Dia juga memahami kawasan hutan di lokasi IKN dan sekitarnya sudah mengalami perubahan yang besar. Misalnya di lokasi inti kawasan hutan tropisnya sudah menjadi kawasan hutan tanaman industri. Di situ banyak kegiatan tambang ilegal berikut lubang-lubang bekas tambang. Belum lagi aspek sosialnya. “Itu semua harus kami pulihkan,” jelasnya.
Dalam satu bulan ini Myrna juga konsentrasi mengisi jabatan-jabatan dan staf di deputinya. Setidaknya harus ada 3 direktur. “Atas instruksi Kepala Otorita, kami diberi waktu satu bulan. Mudah-mudahan ada orang Kaltim yang bisa bergabung,” tambahnya.
Kepada Myrna saya sampaikan, Menteri LHK Ibu Prof Dr Ir Siti Nurbaya Bakar ketika menyampaikan orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-60 Universitas Mulawarman, akan menanam sejumlah tanaman tropis di lokasi IKN untuk naungan dan sumber pakan satwa. Di antaranya jengkol, mangga, dan rambai. Itu semua kesukaan saya. Jangan lupa dijaga, ya Myr. Selamat bertugas. Maju terus bersama IKN. (*)