Tujuh Jenazah Korban Kebakaran Samarinda Dimakamkan di Wajo
KLIKSAMARINDA – Tujuh korban meninggal dunia akibat kebakaran ruko di Jalan AW Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), telah dimakamkan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pemakaman jenasah korban kebakaran dimakamkan Selasa, 19 April 2022 pukul 02.00 WITA dini hari.
Enam dari 7 jenazah dikuburkan dalam satu liang lahat di Pekuburan Islam Timoro, Wiringpalannae, Tempe Kelurahan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo, Selasa 19 April 2022 dini hari. Satu jenazah lainnya dibawa ke Desa Bentenglompoe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo.
“Yang dikubur itu 6 orang. Sebenarnya yang tiba dari Samarinda, yang kena bencana kebakaran itu ada 7 orang,” kata salah satu kerabat korban, Supriadi, melalui media setempat.
Sebelumnya, 7 jenazah korban kebakaran yang terjadi pada Minggu 17 April 2022 dibawa dari Samarinda untuk diterbangkan secara bertahap dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Senin dini hari 18 April 2022.
Upaya pemulangan jenazah dari Samarinda ke Kabupaten Wajo tersebut mendapatkan dukungan dan fasilitasi dari Pemkot Samarinda dan Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kaltim.
Ketua Dewan Penasihat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Samarinda, Ridwan Tasa, yang sempat menengok kondisi jenazah para korban di RSU AW Syahranie, keputusan pemulangan jenazah tersebut karena permintaan keluarga korban.
“Semua almarhum dan almarhumah ini kebetulan adalah keluarga KKSS yang berasal dari Wajo. Keinginan keluarga untuk dimakamkan di Sulawesi Selatan. Maka kami sedang mengurus untuk menyelesaikan segala sesuatunya agar dapat memulangkan jenazah ke kampung halaman,” ujar Ridwan Tassa, Minggu 17 April 2022 lalu.
Sesampainya di Makassar, jenazah kemudian dibawa menggunakan ambulans ke kampung halaman masing-masing di Kabupaten Wajo.
Kedatangan jenazah korban kebakaran tersebut disambut haru kelurga korban di rumah duka. Hadir saat pelepasan dan pemakaman jenasah Bupati Wajo Amran Mahmud dan Wakilnya Amran.
“Dinihari tadi, saya bersama istri dan Wakil Bupati Wajo, Amran, melayat ke rumah duka di Timoro, Keluruhan Wiringpalennae, Kecamatan Tempe, sekaligus melepas jenazah saudara dan anak kita, warga asal Wajo yang meninggal akibat kebakaran di Samarinda, Ahad 17 April 2022,” ujar Amran Mahmud.
Menurut Amran Mahmud, 7 korban kebakaran meninggal yang semuanya berasal dari Kabupaten Wajo. Tujuh jenazah dipulangkan untuk dikebumikan di tanah kelahirannya di Wajo, dan satu korban lainnya yang masih dirawat di rumah sakit di Samarinda.
“Atas nama Pemkab Wajo, kami menyampaikan belasungkawa dan duka cita yang mendalam atas musibah ini. Duka saudara dan anak kita, sekaligus keluarga yang ditinggalkan adalah duka kita bersama sesama orang Wajo.
Karena itu pula, setelah mendapat informasi mengenai kebakaran ini sehari sebelumnya, kami langsung menginstruksikan OPD terkait untuk mengawal dan menjemput jenazah dari Bandara Sultan Hasanuddin ke pemakaman di Wajo,” ujar Amran Mahmud.
Amran Mahmud juga memberikan instruksi kepada Camat Tempe dan Camat Sabbangparu beserta jajarannya agar memfasilitasi dan membantu menyiapkan pemakaman di kampung halamannya masing-masing. Enam yang dikebumikan di Wiringpalennae, dan satu di Sabbangparu.
Amran Mahmud kemudian memimpin pelepasan jenazah untuk dikebumikan Selasa, sekitar pukul 02.00 Wita dini hari. Tangis keluarga dan kerabat pecah, baik saat jenazah tiba di rumah duka maupun saat hendak dikebumikan.
Saat memimpin pelepasan jenazah, Amran Mahmud yang sehari sebelumnya sudah menginstruksikan perangkat terkait untuk melakukan penjemputan dan memfasilitasi pemakaman, menyampaikan pesan-pesan penyemangat untuk keluarga yang ditinggalkan.
Amran Mahmud ungkapkan bahwa duka ini bukan hanya duka keluarga, tapi duka bersama sebagai orang Wajo. Karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wajo ikut berbelasungkawa atas musibah ini.
“Kami atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Wajo menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk semua almarhum dan almarhumah. Mari kita ikhlaskan kepergian mereka, kita berdoa agar mereka husnulkhatimah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ucap Amran Mahmud yang diiringi tangis keluarga dan kerabat.
Mewakili Pemkab Wajo, Amran Mahmud juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pengurus KKSS di Kalimantan Timur, beserta Pemkot Samarinda yang telah memfasilitasi dan mempermudah kepulangan jenazah dari Samarinda ke Wajo.
“Mari kita bersama mendoakan saudara dan anak kita yang mendahului kita dengan mengirimkan bacaan Surah Al Fatihah. Semoga segala dosa-dosa diampuni. Diterima amal ibadahnya, dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Mari kita juga mendoakan satu anak kita yang masih di rawat intensif di rumah sakit, diangkat penyakitnya dan bisa disembuhkan,” ujar Amran Mahmud.
Ketujuh orang yang meninggal dunia adalah Alya, perempuan, 16 tahun. Kiki Resri, perempuan 37 tahun. Luthfi jenis kelamin laki-laki 16 tahun. Siti Arabia, perempuan, 50 tahun. Sri Ani Rahayu, perempuan, 29 tahun. Muhammad Wahyu, laki-laki, 19 tahun dan Ani, perempuan, 19 tahun.
Sedangkan satu orang yang kritis di Rumah Sakit Umum Daerah AW Syahranie adalah Aqila, perempuan, 9 tahun. Aqila masih menjalani perawatan di IGD RSU AW Syahranie Samarinda akibat luka berat terdampak kebakaran.
Kebakaran hebat yang menelan korban jiwa di ruko Jalan AW Syahranie Samarinda tersebut terjadi Minggu subuh, 17 April 2022 pukul 04.30 WITA.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli, menerangkan, umumnya karena mengalami sesak nafas ketika berada di dalam ruko dan tidak bisa keluar. Di dalam Ruko ada keluarga yang tinggal.
“Mereka meninggal dunia umumnya karena sesak nafas. Bukan karena terbakar,” ujar Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli kepada Wartawan di lokasi kejadian, Minggu pagi.
Kebakaran tersebut terjadi setelah adanya insiden mobil terperosok di parit terus menabrak ruko yang menjual bensin eceran.
“Setelah menabrak bensin ada percikan api dan langsung membesar membakar mobil dan bangunan,” ujar seorang warga di lokasi. (*)