Desa Pela Kukar Dinilai Menteri Sandiaga Uno Jadi Tempat Wisata Berbasis Komunitas

KLIKSAMARINDA – Desa Pela Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan salah satu desa yang terletak di Danau Semayang, Kecamatan Kotabangun.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Desa Pela, Senin 25 Juli 2022.
Desa Pela merupakan wilayah yang termasuk dalam 50 Desa Wisata terbaik nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Penghargaan ini dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pencapaian Desa Pela tersebut membuat desa yang berpenghuni 572 jiwa mendapatkan kunjungan dari Menteri Sandiaga Uno. Kedatangan Menteri dengan sapaan Mas Sandi ini langsung mendapatkan perhatian masyarakat.
Rombongan Menteri Sandiaga Uno disambut belasan kapal kecil yang dikemudikan anak-anak. Kapal kecil itu lalu mengawal kapal yang dinaiki Menteri Sandiaga Uno yang didampingi Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Bupati Kukar, Edi Darmansyah, dan anggota DPR RI, Hetifah Sjaifudian.
Menteri Sandiaga Uno mengaku puas melakukan perjalanan yang cukup jauh dengan medan yang tidak mudah. Kedatangan menteri kabinet Jokowi ini pun mendapat sambutan meriah dari masyarakat sekitar.
Menteri Sandiaga Uno menjadi pejabat pertama di pemerintahan RI yang datang ke Desa Pela. Desa Pela ini terkenal sebagai kawasan habitat pesut air tawar atau Pesut Mahakam yang hanya ada dua di dunia dan satu-satunya di Asia Tenggara.
Pesut Mahakam sendiri merupakan hewan langka dan dilindungi karena jumlahnya cuma 90 ekor di Sungai Mahakam. Pesut Mahakam yang diketahui sering melewati jalur Sungai Pela tercatat sekitar 20 ekor.
Sungai Pela sendiri merupakan sungai yang menghubungkan Danau Semayang dengan Sungai Mahakam dengan memiliki kedalaman 6 meter dan lebar 100 meter.
Menteri Sandiaga Uno berkesempatan berkeliling desa yang berada di atas air Sungai Mahakam tersebut. Menteri Sandiaga Uno berharap agar masyarakat bisa fokus pada pelestarian lingkungan, konservasi, dan membangun sumber daya manusia.
Menurut Menteri Sandiaga Uno, pariwisata ini bisa mempersiapkan lingkungan dan bisa diharapkan membangkitkan pendapatan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja.
Saat kunjungan tersebut, Menteri Sandiaga Uno juga mengatakan, pariwisata di Desa Pela Kukar merupakan pariwisata berbasis komunitas. Kebangkitan pariwisata berbasis kemasyarakatan ini akan mendapat perhatian serius pemerintah pusat.
Menteri Sandi juga mengatakan, Desa Pela akan menjadi destinasi kelas dunia.
“Ada aspek konservasinya. Yaitu tadi, saya minta sama Pak Hari, adalah bagaimana pesut Mahakam ini kita observasi. Kita berikan edukasi kepada para nelayan bagaimana agar populasi pesutnya semakin meningkat dan berkelanjutanya menjadi titipan bagi anak cucu kita,” ujar Menteri Sandi.
Menteri Sandiaga Uno juga memberikan perhatian terkait jalan rusak di sepanjang lintas Kutai Kartanegara. Menteri Sandi mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).
Sementara itu, Wagub Kaltim, Hadi Mulyadi mengatakan Pemprov Kaltim mendukung upaya Kementerian Pariwisata untuk menjadikan Desa Pela sebagai salah satu destinasi unggulan Tanah Air.
Wagub Hadi Mulyadi yang memberikan atensi terhadap keberadaan pesut Mahakam. Menurut Wagub Hadi Mulyadi, pesut merupakan spesies mamalia ikan air tawar yang terancam punah.
“Paling tidak, tidak sekadar destinasi wisata. Tetapi dia juga meningkatkan perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, kita ini harus kreatif. Alhamdulillah kita sudah lihat sertifikatnya. Jadi mau buat kerupuk ikan, jalan, dan sebagainya. Sehingga kedatangan wisatawan itu memiliki multiflyer effect,” ujar Wagub Hadi Mulyadi.
Bupati Kukar, Edi Damansyah mengungkapkan, Desa Pela merupakan salah satu hasil pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat.
“Jadi desa pela ini salah satu percontohan bagaimana basis masyarakat dan pemerintahan desa mengelola potensi yang ada,” ujar Bupati Edi Damansyah.
Desa pela didominasi wilayah perairan, sehingga berpengaruh pada sumber mata pencaharian masyarakat yang mayoritas sebagai nelayan.
Desa Wisata Pela berjarak 130 km dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto dan ditempuh dengan perjalanan selama 3 jam 26 menit menuju dermaga Kotabangun.
Wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan kapal longboat selama 20 menit melalui Sungai Mahakam. (Suriyatman)