Peringatan Peristiwa Merah Putih Sanga-Sanga Kaltim
KLIKSAMARINDA – Upacara Parade Peringatan Peristiwa Merah Putih mempertahankan Kemerdekaan RI dari tangan penjajah kembali digelar pada Rabu 27 Januari 2021 di Lapangan Apel Taman Makam Pahlawan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi menjadi Inspektur Upacara Parade Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-74, di Halaman Parkir Taman Makam Pahlawan (TMP) Wadah Batuah, Kelurahan Sangasanga Dalam, Kecamatan Sangasanga. Acara berlangsung sederhana di tengah pandemi COVID-19, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Wagub Hadi Mulyadi mengajak semua masyarakat bersyukur dan memanjatkan doa kepada para pahlawan pejuang merah putih Sangasanga, yang telah gugur di medan juang mempertahankan kemerdekaan dari tangan penjajah.
“Saya mengajak bersama-sama kita doa kan para pahlawan pejuang bangsa dan sebagai wujud syukur dari perjuangan pahlawan, kita isi dengan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Wagub Hadi Mulyadi.
Tidak hanya itu, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi juga mengajak kepada semua generasi muda agar senantiasa tidak melupakan sejarah perjuangan pahlawan merah putih 26 Januari 1947 silam. Melainkan menjadikan perjuangan itu sebagai momentum dalam membangun bangsa lebih baik ke depannya.
“Saya berpesan kepada semua generasi muda agar jangan sekali-kali menganggap sepele persatuan dan kesatuan bangsa ini. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah hal yang harus dipertahankan, karena dengan persatuan kita bisa merdeka dan membangun bangsa, membangun Sangasanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dan membangun Indonesia,” ujar Wagub Hadi Mulayadi.
Usai upacara merah putih, dilanjutkan dengan melakukan ziarah dan tabur bunga di TMP Wadah Batuah, dipimpin oleh Dandim 0906/Tenggarong Letkol Inf Charles Aling dan diikuti Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi, Wakil Bupati Kukar Chairil Anwar, Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting, serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah lainnya. Kegiatan tersebut juga diakhiri dengan ramah tamah dengan Veteran Pejuang Sangasanga.
Sebelumnya, pada Selasa malam, 26 Januari 2021, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono mengikuti apel kehormatan dan renungan suci dalam rangka peringatan peristiwa merah putih Sangasanga ke 74 tahun 2021 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Wadah Batuah Sangasanga Dalam.
Apel dipimpin Kapolres Kukar AKBP Irwan Masulin Ginting dan diikuti pasukan dari Kodim 0906 Tenggarong, Polres Kukar, Satpol PP, para veteran, dan ormas. Apel ditandai pembacaan dan penandatanganan naskah apel kehormatan dan renungan suci oleh inspektur upacara. Turut hadir dalam acara tersebut wakil ketua DPRD Kukar dan kepala kejaksaan negeri Tenggarong Darmo Wijoyo.
Warga bersama pemerintah juga menggelar doa bersama untuk memperingati peristiwa perjuangan merah putih Sangasanga ke-74 tahun 2021. Bupati Kutai Kartanegara (kukar) melaui Wakil Bupati (Wabup Chairil Anwar hadir pada acara tahlil dan doa bersama di Masjid Jami’ Al-Mukarramah Sangasanga, Selasa malam 26 Januari 2021. Wabup berharap moment ini dapat menjadi sarana perenungan dan kontemplasi atas jasa para pahlawan dalam perjuangan menegakkan kedaulatan NKRI di Kalimantan Timur.
“Kita juga berharap agar doa yang kita panjatkan ini menjadi washilah bagi para pejuang yang telah rela mempertaruhkan nyawanya,” ujar Chairil Anwar.
Peristiwa Merah Putih Sangasanga berawal ketika tentara Belanda pada tahun 1945 menguasai Sanga-Sanga yang kaya akan sumber minyak. Hal tersebut membuat rakyat Sanga-Sanga bersikeras mengusir Belanda, dengan melakukan perlawanan, hingga para pejuang mengadakan rapat dan tercetuslah rencana merebut gudang senjata Belanda dengan cara mengalihkan perhatian penjajah kepada berbagai keramaian kesenian daerah pada 27 Januari 1947.
Ditengah keramaian, para pejuang membagikan senjata dan amunisi untuk merebut kekuasaan pada tanggal 27 Januari 1947 pukul 03.00 Wita dinihari. Perjuangan pun berhasil, sehingga pada pukul 09.00 Wita Kota Sanga-Sanga berhasil dikuasai pejuang, ditandai dengan diturunkannya bendera Belanda di Sanga-Sanga Muara oleh La Hasan.
Bendera Belanda yang terdiri tiga warna yakni merah, putih, dan biru ini kemudian dirobek warna birunya, dan di naikkan kembali bendera yang tinggal berwarna merah putih dengan upacara yang dihadiri para pejuang dan seluruh masyarakat dengan teriakan “Merdeka!!!”.
Sebagai tanda peringatan perjuangan, di Sanga-Sanga dibangun monumen perjuangan terukir nama-nama pejuang yang gugur pada saat itu. Peristiwa tersebut diperingati sebagai Peristiwa Perjuangan Merah Putih Sanga-Sanga 27 Januari. (*)