Kaltim Belum Mampu Swasembada Daging Sapi
KLIKSAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini tengah mengembangkan kawasan peternakan. Upaya tersebut untuk meningkatkan populasi ternak di Kaltim sehingga mampu mendongkrak produksi daging untuk kebutuhan lokal, khususnya ternak sapi.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim, Munawwar, Kaltim masih harus mendatangkan sapi dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan lokal. Peternak lokal, ujar Munawwar, belum mampu memenuhi kebutuhan daging sapi.
Kaltim sendiri tercatat memerlukan sedikitnya 100 ribu sapi per tahun. Namun menurut Munawwar, hanya sekitar 23 ribu ekor yang bisa tersedia.
“Setiap tahun kita membutuhkan 100 ribu ekor sapi, sementara kita hanya mampu menyiapkan 23 persennya. Sisanya harus mendatangkan dari luar Kaltim,” ujar Munawwar melalui rilis Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim, Rabu 11 Mei 2022.
Saat ini, Pemprov Kaltim melakukan sejumlah upaya dalam usaha peningkatan populasi ternak di Kaltim. selain pengembangan kawasan peternakan, Pemprov Kaltim juga menggandeng partisipasi swasta, termasuk untuk pengembangan peternakan di lahan bekas tambang batubara.
Satu perwujudan nyata pemanfaatan lahan bekas tambang batubara menjadi area peternakan adalah pusat pembibitan ternak unggul PT Equalindo Makmur Alam Sejahtera (EMAS) di Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar).
Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi bersama Munawwar, dan Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTPH) Siti Farisyah Yana, meninjau langsung area lahan bekas tambang batubara yang dijadikan pembibitan ternak tersebut, Selasa 10 Mei 2022 kemarin.
Beberapa pemegang izin Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) di Kaltim juga telah melakukan upaya pengembangan kawasan peternakan bersama komunitas-komunitas peternakan. Termasuk mengupayakan dukungan semua pihak (swasta) memanfaatkan lahan eks tambang guna pengembangan peternakan dalam upaya peningkatkan populasi ternak di Kaltim.
Menurut Munawwar PT EMAS di Desa Embalut ini berperan sebagai pusat pembibitan ternak sekaligus penyuplai kebutuhan daging sapi, kambing, termasuk telur ayam yang sangat diperlukan masyarakat.
PT EMAS di Desa Embalut memanfaatkan lahan eks tambang sebagai kawasan pusat pembibitan ternak unggul dengan luas mencapai 52 hektare.
Munawwar sendiri menilai bahwa saat ini, pembibitan hewan ternak sangat langka. Pasalnya, para pengembang lebih memilih penggemukan sapi.
Alasannya, hasil yang didapatkan bisa dicapai dalam kurun waktu lebih cepat, sekitar tiga bulan sudah bisa dijual kembali.
“Tapi kalau seperti pembibitan waktunya sangat lama sekitar sembilan bulan lebih. Sementara masyarakat mau cepat agar dananya berputar,” ujar Munawwar.
Wagub Kaltim, Hadi Mulyadi, mengapresiasi usaha PT EMAS dalam pengembangan ternak sapi, kambing maupun ayam, diharapkan menjadi percontohan pengembangan peternakan di areal pasca tambang di Kaltim.
“Kita harapkan PT EMAS yang telah melaksanakan peternakan perkebunan seluas 52 hektar di Desa Embalut ini, bisa menjadi percontohan bagi seluruh pengusaha tambang PKB2B maupun IUP, termasuk keramba ikan dan perkebunan dilahan eks tambang, sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Wagub Hadi Mulyadi.
Namun, Wagub Hadi Mulyadi melihat adanya kendala dalam pengembangan pembibitan sapi di Wmbalut. Antara lain kekurangan pasokan listrik.
“Kita minta Dinas ESDM Kaltim bisa berkoordinasi dengan PLN untuk secepatnya menyelesaikan permasalahan listriknya,” ujar Wagub Hadi Mulyadi. (*)