Bertani Melon Ala UPTD BPPSDMP Kaltim
KLIKSAMARINDA – Mengembangkan tanaman yang berpotensi bisnis bisa dilakukan setiap warga. Misal, bertani melon dengan cara hidroponik.
Cara ini bisa menggunakan rumah kaca (green house) dan menjadi solusi bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan luas.
Sebagai contoh, budidaya melon di UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov Kaltim. Hanya dengan menggunakan polibag sebagai media tanam, dapat menghasilkan melon berkualitas.
UPTD BPPSDMP mengembangkan dua jenis melon. Antara lain, melon rock dan melon golden.
Kedua jenis melon tersebut memiliki harga jual kompetitif dan cukup tinggi di pasaran. Harga jual melon rock dan melon golden bisa mencapai Rp20.000 hingga Rp40.000 per kilogram.
UPTD BPPSDMP di Jalan Thoyib Hadiwijaya, Kelurahan Sempaja Timur, Samarinda ini mampu produksi melon yang mencapai 4.5 ton per hari. Hasil itu menarik perhatian warga sekitar.
Selain ingin membeli melon, warga juga ingin menikmati suasana perkebunan yang berada di tengah kota Samarinda.
Warga Sempaja, Samarinda, Oca bersama keluarga mengaku tertarik dengan budidaya melon di kebun UPTD BPPSDMP. Kebun UPTD BPPSDMP berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Dia pun bisa membeli melon karena murah sekaligus mengaku senang bisa mengajarkan cucunya untuk mengenal buah melon yang rasanya segar dan manis di UPTD BPPSDMP.
“Ini baru tau ada kebun sebagus ini. Di tengah kota malah baru tau. Rugi kalau gak ke sini,” ujar Oca, saat ditemui Rabu 13 April 2022 di kebun UPTD BPPSDMP.
Warga lainnya, Sumini, asal Bengkuring Samarinda, mengaku sengaja membeli melon karena untuk berbuka puasa.
Sumini yang bekerja Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kaltim ini mengaku tanaman melon yang baru dua bulan ditanam ini mampu menghasilkan buah yang cukup banyak. Ada sekitar 1000 tanaman melon di kebun ini.
Kebun melon ini juga menurut Suwini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitar yang memang ingin membeli buah segar.
“Melon di sini rasanya lebih manis, lezat. Apalagi bulan puasa ini, bisa berbuka dengan makan melon, biar sehat. Ini rasanya lebih renyah dan manis,” ujar Suwini.
Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kaltim, Siti Farisyah Yana mengatakan, budidaya melon dengan konsep hidroponik bisa menciptakan keuntungan besar. Dengan sistem dan konsep hidroponik seperti rumah kaca dan sistem irigasi tetes, para petani dapat menghasilkan buah melon berkualitas super.
Selain itu, dengan konsep hidroponik, petani akan hemat biaya untuk perawatan. Namun, dengan sistem ini, hasil produktivitas tanaman terbilang tinggi serta tanaman juga aman dari serangan hama dan penyakit.
Menurut Siti Farisyah Yana, konsep ini akan disosialisasikan kepada para petani melon yang ada di Kaltim. Pasalnya, selama ini para petani mengalami kesulitan membudidayakan tanaman melon di tempat mereka.
“Kebanyakan sekarang mereka itu cukup cerdas. Yaitu mempergunakan alam kita yang cukup banyak sinar matahari. Air dan iklim yang selalu berubah dengan menggunakan green house. Tetapi tidak meninggalkan cara lama dengan konvensional. Kita juga temukan iklim usaha yang bagus,” ujar Siti Farisyah Yana. (Jie/Adv/KominfoKaltim)