KLIKSAMARINDA – Di tepi Sungai Mahakam, Jalan Gajah Mada, Teras Samarinda berdiri sebagai ikon baru kebanggaan warga ibu kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, di balik kemegahannya, tersimpan kisah pembangunan dan visi besar untuk menjadikan Samarinda sebagai kota yang lebih nyaman dan berperadaban.
Inilah cerita tentang bagaimana sebuah ruang publik tidak hanya mengubah wajah kota, tetapi juga menginspirasi perubahan dalam diri warganya.
Visi Besar di Balik Meja Rapat
Menjadi catatan bersejarah bagi perkembangan kota setelah Senin malam, 9 September 2024, Teras Samarinda resmi dibuka untuk umum ditandai dengan penekanan sirine oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.
Namun, upaya mewujudkan visi besar pembangunan kota belum berhenti sampai di situ.
Pada Rabu, 11 September 2024, di Ruang Rapat Wali Kota, Balai Kota Samarinda, Wali Kota Andi Harun memimpin rapat yang membahas masa depan ikon kota ini.
Dengan semangat perubahan, berbagai ide dan rencana diutarakan.
“Kita perlu berkoordinasi untuk menambah fasilitas agar pengunjung bisa bersantai dengan nyaman,” ujar Andi Harun sebagaimana disampaikan dalam rilis Humas Pemkot Samarinda.
Visi besar untuk Teras Samarinda adalah menciptakan sebuah ruang publik yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga nyaman dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menata Infrastruktur, Membangun Kenyamanan
Salah satu fokus utama dalam rapat tersebut adalah peningkatan infrastruktur. Marnabas Patiroy, Asisten II, mengumumkan kabar gembira tentang parking gate yang akan segera terpasang.
“Meskipun barang belum tiba, pengiriman sudah berjalan dan paling lambat tanggal 25 September 2024, parking gate akan terpasang,” jelas Marnabas terkait sistem parkir yang lebih teratur.
Tidak hanya itu, area parkir eks SPBU Teluk Lerong akan disulap menjadi lebih dari sekadar tempat memarkir kendaraan.
Toilet baru akan dibangun di sana, menjawab keluhan pengunjung akan kurangnya fasilitas sanitasi.
Lebih dari itu, bangunan eks SPBU ini juga akan menjadi kantor pengelola Teras Samarinda, menjadikannya pusat koordinasi untuk pengembangan kawasan ini ke depannya.
Keselamatan dan Kenyamanan: Prioritas Utama
Trotoar yang nyaman dan aman menjadi salah satu fokus pembahasan. Rencana perbaikan trotoar dan pembuatan marka pejalan kaki dari tempat parkir menuju Teras Samarinda menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk mengutamakan keselamatan pengunjung.
Zebra cross baru juga akan dihadirkan di dua titik strategis: di depan Kantor Satpol PP Provinsi Kalimantan Timur dan di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur Jalan Gajah Mada Samarinda.
Langkah ini bukan sekadar menambah garis-garis di jalan, tetapi merupakan upaya nyata untuk melindungi nyawa para pejalan kaki yang melintasi jalan-jalan sibuk di sekitar Teras Samarinda.
Memelihara Keindahan Alam
Taman-taman di Teras Samarinda, yang sering menjadi korban ketidaksadaran pengunjung, juga mendapat perhatian khusus.
Rencana pemasangan pagar atau tali pengaman menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keindahan alam kota.
Ini bukan sekadar tentang estetika, tetapi juga tentang mendidik masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan mereka.
Tinjauan Langsung: Komitmen Wali Kota
Tidak puas hanya dengan rapat, Wali Kota Andi Harun bersama OPD terkait melakukan peninjauan langsung ke lokasi pada Kamis, 12 September 2024.
Langkah ini merupakan perwujudan komitmen dan kepedulian langsung dari pemimpin kota terhadap proyek yang sedang berjalan.
Dalam tinjauan tersebut, Andi Harun memaparkan rencana penyempurnaan fasilitas yang lebih detail.
“Saat ini kami sedang menyusun penyempurnaan fasilitas yang berada di kawasan Teras Samarinda, diantaranya akan membangun Kantor Pengelolaan, toilet di tempat Parkir dengan menggunakan eks. SPBU, perbaikan trotoar, mainhold saluran air, serta pagar pengaman di sisi sungai yang kondisinya saat ini sudah tidak layak,” jelasnya.
Tantangan Budaya: Membangun Kesadaran Masyarakat
Namun, di balik semua rencana fisik ini, Andi Harun melihat tantangan yang lebih besar: mengubah perilaku masyarakat.
Andi Harun mencatat masih banyaknya pengunjung yang kurang tertib, meninggalkan sampah berserakan di kawasan Teras Samarinda.
“Saya mengajak kepada pengunjung dan warga yang datang menikmati fasilitas di kawasan tersebut agar dapat bekerja sama untuk saling menjaga kebersihan dengan cara membuang bekas makanan dan minuman serta putung rokok ke tempat sampah yang telah disediakan,” imbaunya.
Lebih dari sekadar imbauan, Andi Harun memiliki rencana konkret untuk mengatasi masalah ini. Ia mengumumkan rencana untuk membuat area khusus merokok dan tidak merokok, serta penambahan tempat sampah di titik-titik strategis.
Membangun Peradaban, Satu Langkah Kecil Setiap Hari
“Kesadaran ini mungkin belum terbentuk sepenuhnya, tapi pelan-pelan kita harus memulainya, dari hal sederhana seperti membuang puntung rokok di tempat sampah, antri dengan tertib, hingga menjaga fasilitas umum agar tetap awet,” ujar Andi Harun menyiratkan visi yang lebih besar dari sekadar membangun infrastruktur fisik. Andi Harun berbicara tentang membangun peradaban.
“Ini merupakan bagian dari upaya kami menjadikan Samarinda sebagai kota yang berperadaban,” tambahnya dengan penuh keyakinan.
Membaca Teras Samarinda: Lebih dari Sekadar Ruang Publik
Melalui proyek Teras Samarinda, masyarakat Kota Tepian menyaksikan proses transformasi sebuah ruang publik bisa menjadi katalis perubahan yang lebih besar.
Lebih dari itu, ini bukan hanya tentang membangun infrastruktur, tetapi juga tentang membangun karakter masyarakat.
Setiap perbaikan trotoar, setiap penambahan tempat sampah, dan setiap imbauan untuk menjaga kebersihan adalah langkah kecil menuju visi besar: Samarinda yang lebih nyaman, lebih bersih, dan lebih berperadaban.
Warga Kota Tepian atau siapapun yang melintasi tepian Sungai Mahakam Samarinda kini bisa melihat panorama baru matahari terbenam di ufuk Sungai Mahakam dan menyinari Teras Samarinda.
Di sana, di antara tawa riang anak-anak yang bermain dan obrolan hangat keluarga yang bersantai.
Teras Samarinda bukan hanya sekadar ruang publik; ia adalah cermin harapan dan tekad warga Samarinda untuk membangun kota yang lebih baik, satu langkah kecil setiap harinya. (*)