Debat Perdana Pilgub Kaltim 2024, Adu Program Andalan Demi Menggapai Kesejahteraan
KLIKSAMARINDA – Debat kandidat pertama Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024 yang digelar di Plenarry Hall, GOR Kadrie Oening Sempaja, Kota Samarinda, pada Rabu malam 23 Oktober 2024, menjadi ajang pertarungan ide dan program antara dua pasangan calon (paslon), yaitu nomor urut 01, Isran Noor-Hadi Mulyadi, dan paslon nomor urut 02, Rudy Mas’ud-Ir Seno Aji.
Tema yang diangkat adalah ‘Penguatan Pondasi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat’, dengan fokus utama pada sektor kesehatan dan pembangunan infrastruktur.
Debat ini menghadirkan kedua paslon dengan gaya komunikasi dan pendekatan yang berbeda dalam menyampaikan visi misi mereka untuk memimpin Kaltim lima tahun ke depan.
Program Unggulan Paslon 02: GratisPol dan JossPol
Setelah pemaparan visi-misi masing-masing paslon, nomor urut 02, Rudy Mas’ud-Seno Aji, mendapat kesempatan pertama untuk memaparkan program unggulan mereka di bidang kesehatan.
Mereka mengusung dua program andalan yakni GratisPol dan JossPol. Program ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan akses kesehatan di Kaltim.
“Insya Allah kami akan membangun rumah sakit unggulan di setiap kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Kami akan memastikan seluruh infrastruktur itu bisa terkoneksi dengan baik, karena Kaltim sangat luas, ada 127.000 km², ada 10 kabupaten/kota, kami akan bekerja sama dengan seluruh masyarakat,” ungkap Rudy Mas’ud.
Program GratisPol ditujukan untuk memberikan akses kesehatan gratis kepada seluruh masyarakat Kaltim yang berjumlah 4.050.079 jiwa.
Sementara JossPol akan fokus pada pembangunan dan peningkatan fasilitas kesehatan, termasuk penambahan kapasitas tempat tidur dan pembaruan peralatan medis.
Rudy Mas’ud mengungkapkan bahwa Kaltim masih menghadapi tantangan serius dalam hal ketersediaan tenaga medis. Menurut standar WHO, provinsi ini masih kekurangan sekitar 2.000 dokter.
Kondisi ini diperparah dengan distribusi tenaga medis yang tidak merata, terutama di daerah pedalaman seperti Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan Kutai Timur.
“Dan yang tidak kalah pentingnya, kami Insya Allah juga akan menambahkan dokter dan tenaga-tenaga medis sesuai dengan standar WHO,” tegas Rudy Mas’ud.
Selain masalah fisik, Rudy juga menyoroti persoalan kesehatan mental di Kaltim. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2023, Kaltim menempati posisi kedua setelah Jawa Barat dalam hal tingkat depresi masyarakat, dengan sekitar 90 persen kasus tidak tertangani dengan baik.
“Intinya hari ini anak-anak kita harus pintar, anak-anak kita harus bisa jadi dokter, karena kenapa, jarang ada dokter dari luar yang mau datang ke tempat kita, tentu perlu adaptasi. Dan dokter hari ini kita sangat kekurangan,” tegas Rudy Mas’ud.
Cawagub Ir Seno Aji menjelaskan secara detail bagaimana program GratisPol dan JossPol akan diimplementasikan. Program ini tidak hanya mencakup pembangunan infrastruktur kesehatan, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia di bidang medis.
“Dari program GratisPol, kita bisa mendidik anak-anak kita lebih baik, termasuk mendidik dokter-dokter lokal. Nantinya, mereka bisa kita tempatkan di RS yang ada di Kaltim, termasuk yang berada di pelosok,” jelas Ir Seno Aji.
Program Unggulan Paslon 01: Pencapaian Saat Memimpin
Setelah pemaparan paslon 02, Calon gubernur petahana, Isran Noor, memberikan tanggapan terhadap program yang diusung paslon 02.
Dengan menggunakan bahasa Banjar, ia menyindir: “Pahamlah Ikam? Jadi, aku ni kada tapi tahu, banyak-banyak bepandir tu kada tapi tahu.”
Isran Noor menyatakan ia tidak mau melakukan banyak kritik. Alasannya karena takut dilaporkan kepada polisi.
“Kalau aku terlalu banyak mengkritik terlalu banyak apa namanya menyoal takut dilaporkan ke polisi,” kata Isran.
Dalam kesempatan menjawab pertanyaan panelis, Paslon Isran Noor-Hadi Mulyadi lebih banyak menyoroti pencapaian selama masa kepemimpinan mereka. Antara lain rumah layak huni bagi warga kurang mampu sebanyak 500 unit baik dari dana pemerintah maupun swasta.
“Kita pantas bersyukur karena kekayaan alam berupa tambang dan sumber daya terbarukan seperti sawit telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kalimantan Timur,” ungkap Isran Noor.
Ditambah lagi, Isran Noor memaparkan pencapaian kepemimpinannya, terutama dalam pengelolaan sumber daya alam. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang transparan dan bebas dari korupsi.
Kebijakan itu diterapkan selama kepemimpinannya dan telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kaltim.
“Kalimantan Timur punya anggaran yang besar. Sampai sekarang, selama 5 tahun, tidak ada dana yang kami korupsi,” kata Isran Noor.
Di bawah kepemimpinannya, Kaltim berhasil memperoleh manfaat finansial dari PP 15/2023 tentang bagi hasil perusahaan batubara senilai Rp1,8 triliun dan PP 38/2022 tentang Dana Bagi Hasil Sawit sebesar Rp205 miliar.
Penapaian lain yang ditonjolkan adalah keberhasilan Kaltim menjadi satu-satunya provinsi di Asia Tenggara yang mendapatkan kompensasi penurunan emisi karbon melalui skema carbon trade senilai Rp375 miliar.
Analisis Pakar: Kualitas Komunikasi Politik dalam Debat
Pakar komunikasi FISIP Universitas Mulawarman, Dr. Silviana Purwanti, memberikan analisis mendalam tentang jalannya debat perdana.
Menurutnya, debat ini mengungkapkan fenomena menarik dalam hal strategi komunikasi politik yang diterapkan oleh masing-masing paslon.
“Beberapa calon terlihat mampu mengemas argumennya dengan baik dan menggunakan bahasa yang lugas, namun ada juga yang masih kurang optimal dalam menyampaikan pesan secara jelas,” ungkap Silviana.
Dalam pengamatannya, Silviana menekankan pentingnya komunikasi non-verbal yang ditampilkan para kandidat.
Ekspresi wajah, gestur tubuh, dan nada bicara menjadi elemen penting yang memengaruhi persepsi publik terhadap kredibilitas program yang ditawarkan.
“Dalam debat tadi malam, ada beberapa kandidat yang tampak kurang percaya diri, dan hal ini bisa memengaruhi persepsi audiens terhadap kredibilitas mereka,” jelasnya, Kamis 24 Oktober 2024.
Pengamat politik ini secara spesifik juga menyoroti kecenderungan kandidat yang lebih memilih strategi serangan personal dibandingkan penjelasan substantif tentang program kerja.
Menurutnya, pendekatan ini berisiko mengalihkan perhatian publik dari isu-isu krusial yang seharusnya menjadi fokus pembahasan.
“Serangan personal mungkin menarik perhatian sesaat, namun masyarakat membutuhkan penjelasan konkret tentang solusi yang ditawarkan untuk berbagai isu di Bumi Borneo,” tegas Silviana.
Silviana Purwanti menerangkan bahwa debat perdana ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Kaltim untuk menilai kompetensi dan komitmen para kandidat secara langsung.
Kemampuan komunikasi yang ditampilkan dalam debat menjadi indikator penting bagi efektivitas kepemimpinan mereka ke depan.
“Pemimpin yang efektif adalah mereka yang tidak hanya memiliki program yang baik, tetapi juga mampu menyampaikan program tersebut dengan cara yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Debat perdana ini menjadi momentum penting dalam rangkaian Pilgub Kaltim 2024. Masing-masing paslon telah menunjukkan karakteristik dan pendekatan yang berbeda dalam menawarkan solusi bagi permasalahan di Kaltim.
Paslon 02 Rudy Mas’ud-Seno Aji mengedepankan program-program yang berfokus pada pemerataan akses kesehatan dan pendidikan.
Sementara paslon 01 Isran Noor-Hadi Mulyadi lebih mengandalkan track record dan pencapaian selama masa kepemimpinan sebelumnya.
Terlepas dari perbedaan pendekatan, kedua paslon menghadapi tantangan yang sama dalam mewujudkan visi mereka untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim secara menyeluruh. (*)