News

Menanti RSI Samarinda Beroperasi Kembali

KLIKSAMARINDA – Asisten 1 Setprov Kalimantan Timur, Jauhar Effendi, memiliki cerita tersendiri di Rumah Sakit Islam (RSI), Jalan Gurami, Samarinda. Anak pertamanya, Zul Fahmi Effendi lahir di RSI pada 5 Januari 1992.

Tahun tersebut, RSI Samarinda masih beroperasi sejak resmi beroperasi pada 18 November 1988. Pada 16 November 2016, RSI Samarinda berhenti beroperasi. Pemprov Kaltim sebagai pemilik asset RSI, melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Kaltim tentang Pencabutan Hak Pinjam Pakai Gedung RSI di bawah kepemimpinan Awang Faroek Ishak, menutup operasional RSI dan menarik assetnya.

Jauhar Effendi mengingat moment kelahiran anak pertamanya saat menjadi pembicara dalam dialog di sebuah radio lokal Kalimantan Timur, Selasa 9 Februari 2021. Dalam dialog yang mengangkat topik “Menagih Janji Pemprov Kaltim Membuka RSI Samarinda”, Jauhar Effendi menerangkan bahwa hingga awal 2021, telah ada progres terkait rencana operasional kembali RSI Samarinda.

”Alhamdulillah, sudah ada progres yg sangat signifikan terkait akan beroperasinya kembali RSI Samarinda. Diakui oleh Direktur RSI, bahwa proses perijinan sudah dilayangkan ke PTSP Samarinda, secara online. Saya juga sudah kontak dengan Sekda Kota Samarinda untuk mengawal proses tersebut, karena dibukanya kembali RSI menjadi harapan warga masyarakat Samarinda. Bahkan, pendengar setia RRI dari Kutai Barat, Pak Hanyek juga berharap yang sama,” ujar Jauhar Effendi melalui rilis.

Menurut Jauhar Effendi, di tengah keterbatasan kemampuan Pemerintah dan Rumah Sakit menampung pasien covid-19, rencana pembukaan kembali RSI Samarinda seperti oase bagi orang yang berada di Padang Pasir yang bisa untuk menghilangkan dahaga di tengah terik matahari.

auhar Effendi menambahkan, persyaratan proses perizinan telah terpenuhi, termasuk Perjanjian Kerjasama antara Yayasan dengan Pemprov Kaltim. Demikian pula halnya telah disiapkan sejumlah dokter dan perawat yang akan memberikan pelayanan.

”Tentu saja, nanti akan dilakukan visitasi dan kalau perizinan sudah keluar, Unit yang akan dibuka dulu adalah Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan klinik. Selanjutnya perlahan-lahan akan dibuka unit layanan yang lain,” ujar Jauhar Effendi.

Selain Jauhar Effendi, narasumber yang lain adalah Direktur Rumah Sakit Islam, dr. Didik Santosa, dan pengamat kebijakan publik, yang juga sebagai Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Unmul, Dr. Iman Surya, serta Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim, Lutfei dengan moderator Marga Rahayu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status