News

Kerjasama Dinkes Kaltim, 50 Perempuan Warga Binaan Rutan Kelas II A Samarinda Deteksi Dini Kanker Serviks

KLIKSAMARINDA – Sekira 50 orang warga binaan pemasyarakatan khususnya tahanan perempuan mendapatkan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks, Kamis, 19 Desember 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka ‘Pelatihan Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim’ yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim bersama Rutan Kelas II A Samarinda.

Kegiatan ini juga dilakukan dalam kepentingan Pemprov Kaltim guna meningkatkan program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM).

Kegiatan ini diikuti 24 peserta yang mewakili 10 Kota/Kabupaten. Terdiri dari 12 peserta berprofesi dokter dan 12 peserta lainnya berprofesi bidan.

Dokter Klinik Rutan Samarinda, Rita Rosadi menjelaskan, kanker serviks dan kanker payudara ini menyerang perempuan yang sedang menjalani usia produktif dan belum monopause. Pendeteksian dilakukan dengan metode inspeksi visual dengan asam asetat.

“Upaya pencegahan dan pengendalian kedua jenis kanker tersebut dilakukan dengan cara deteksi dini pada perempuan usia 30-50 tahun. Metode yang digunakan adalah Pemeriksaan Payudara Klinis (SADANIS) dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) untuk kanker serviks,” ujar Rita yang juga merupakan peraih penghargaan dokter terbaik dalam melaksanakan pelayanan kesehatan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Rutan Kelas II A Samarinda.

Lebih lanjut, Kepala Seksi P2PTM dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kaltim, drg. Rochmad Koesbiantoro menerangkan pengidap kanker serviks di Kaltim termasuk dalam skala kecil. Kendati demikian, pemerintah sejak dini harus tetap konsisten mengantisipasi masyarakat.

“Bahkan untuk penanganannya pun Kaltim sudah mampu dari segi tenaga medis dan juga peralatan medis yang mempuni,” sebut dia.

Secara umum, kanker merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan angka kematian terbesar di dunia di segala usia. Pun, ada dua jenis kanker yang berisiko lebih tinggi dialami oleh perempuan, yakni kanker payudara dan kanker serviks.

Dari data Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara. Yakni rata-rata ada 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Kanker serviks (leher rahim) merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak terjadi di Indonesia dengan jumlah 32.469 kasus atau 9,3% dari total kasus.

Pun, tercatat, sekitar 90 persen kematian akibat kanker serviks terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, angka kasus kanker payudara di Indonesia mencapai 42,1 orang per 100 ribu penduduk. Dengan rata-rata kematian akibat kanker ini mencapai 17 orang per 100 ribu penduduk.

Sedangkan, angka untuk kanker serviks di Indonesia mencapai 23,4 orang per 100 ribu penduduk. Rata-rata kematian akibat kanker serviks mencapai 13,9 orang per 100 ribu penduduk. (rilis)

Back to top button
DMCA.com Protection Status