Warga di Sekitar TPU Covid-19 Samarinda Protes Karena Soal Ini
KLIKSAMARINDA – Masyarakat di sekitar Tempat Pemakaman Umum Raudhatul Jannah, RT 20, Serayu, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan protes. Protes terjadi karena tidak adanya penyemprotan disinfektan usai pengantaran jenazah pasien konfirmasi positif Covid-19 di TPU tersebut dalam sepekan terakhir.
Warga melakukan protes keras dengan menutup akses jalan menuju TPU khusus untuk memakamkan pasien konfirmasi Covid-19 di Samarinda tersebut. Ketua RT 22, Turohim meminta agar Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 Samarinda yang juga Wali Kota Samarinda Syahrie Jaang untuk mengevaluasi pelaksanaan protokol kesehatan usai pemakaman pasien Covid-19.
Dalam kenyataannya, menurut Turohim, usai pemakaman tak ada penyemprotan dari Satgas Covid-19. Padahal, harusnya dilakukan penyemprotan agar masyarakat di sekitar area komplek pemakaman terhindar dari ancaman penularan virus.
“Kamis siang kemarin ada pemakaman, tapi tidak ada penyemprotan. Jam 16.30 wita baru ada penyemprotan oleh kepolisian menggunakan water canon,” ujar Turohim Senin 5 Oktober 2020.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hendra membenarkan perihal tidak adanya lagi penyemprotan tersebut. Menurut Hendra, sudah hampir satu pekan ini mobil membawa jenazah Covid-19 tidak lagi diiringi mobil penyemprot disenfektan. Hendra menjelaskan pihak yang membawa mobil penyemprotan disenfektan berada di Dinas Pemadam Kebakaran.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Samarinda, Nursan membenarkan dalam sepekan ini unit penyemprotan disenfektan tidak mengiringi ambulans jenazah Covid-19. Alasan Nusran, pihaknya tidak memiliki kepastian terkait sumber dana anggaran untuk penyemprotan disinfektan tersebut.
“Kemarin terkendala soal anggaran. Sekarang anggaran sudah jelas itu untuk membeli solar dan membeli bahan cairan disinfektan,” ujar Nusran. (*)