Wakil Ketua DPRD Samarinda, Pro Bebaya Bagus Tapi Banyak Warga Belum Paham
KLIKSAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Samarinda, Subandi, menyatakan, masih banyak warga Kota Tepian belum memahami Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya). Padahal Pro Bebaya mulai berjalan di tahun 2022.
Saat ini, setiap Ketua RT telah mendapatkan dana Rp100 juta untuk mengakomodir usulan kebutuhan masyarakat demi Pro Bebaya.
Selain itu, sebagai pendukung pelaksanaan Pro Bebaya, tiap RT saat ini telah mendapatkan buku pedoman pelaksanaan. Meski begitu, Subandi menyatakan masih banyak warga yang tidak paham dengan pelaksanaan Pro Bebaya.
“Padahal menurut saya programnya sudah bagus karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat dari bawah,” ujar Subandi saat ditemui di kantor DPRD Samarinda Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Selasa, 23 Agustus 2022 kemarin.
Menurut Subandi, persoalan tersebut muncul karena kurangnya sosialisasi tentang Pro Bebaya dari Pemkot Samarinda kepada masyarakat. Tidak heran jika masyarakat beranggapan, anggaran tersebut langsung diturunkan melalui RT.
Sementara realisasinya, menurut Subandi, belum banyak dilihat maupun dirasakan manfaatnya.
“Inilah yang perlu dipahami masyarakat, bahwa RT itu berperan untuk melakukan musyawarah mengumpulkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujar Subandi.
Selain masyarakat, Subandi juga menerima keluhan dari ketua RT. Antara lain, masih banyak RT yang kesulitan dalam memberikan laporan terutama dalam urusan administrasi.
Keluhan tersebut ia tampung untuk menjadi bahan evaluasi dirinya sebagai wakil rakyat.
“Dalam tahap awal ini setiap usulan RT diberi jatah Rp75 juta. Sedangkan Rp25 jutanya akan dicairkan setelah pengesahan APBD Perubahan,” ujar Subandi.
Subandi mengingatkan bahwa pelaksananya bukan dari RT, melainkan kelompok masyarakat (pokmas).
Menurut Subandi, hal-hal seperti ini yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Jangan sampai masyarakat mengira anggarannya ada di RT.
“Dalam hal ini Pemkot Samarinda sendiri harusnya lebih gencar lagi memberikan sosialisasi baik ke RT maupun masyarakatnya. Agar ke depannya tidak ada mispersepsi,” ujar Subandi. (Pia/Adv)