Menikmati Wisata Danau Taman Gubang di Tenggarong Seberang
KLIKSAMARINDA – Mengisi liburan dengan menikmati wisata air di sebuah danau dapat memberikan kesan yang menyenangkan. Seperti dengan menaiki perahu yang telah dimodifikasi sehingga mirip taman berlayar di tengah danau.
Satu tempat wisata yang menyediakan sarana wisata danau itu terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Namun danau yang memiliki kedalaman lebih dari 20 meter ini ternyata merupakan danau bekas galian tambang batubara.
Danau ini bekas galian tambang PT Fajar Bumi Sakti yang terletak di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar.
Danau tersebut dulunya merupakan lapangan sepak bola dan lahan milik warga. Namun lahan itu kemudian dijadikan tambang batubara.
Pascatambang, danau tersebut menjadi salah satu destinasi unggulan di Kukar. Masyarakat setempat lalu menjadikan danau bekas tambang itu sebagai destinasi wisata.
Di sana, setiap pengunjung dapat menikmati wisata danau dengan menggunakan perahu kecil atau gubang.
Kapal hias ini lebih menarik karena di atasnya ada taman yang nyaman agar para pengunjung bisa menikmati perjalanan di atas danau.
Setiap pengunjung tidak hanya melihat panorama danau namun juga nyaman dengan fasilitas di atas kapal wisata itu.
Kapal wisata ini didorong menggunakan mesin. Setiap pengunjung bisa menikmati suasana perjalanan di atas danau selama 30 menit.
Selain menggunakan gubang, pengunjung juga dapat menikmati suasana danau dengan menggunakan perahu hias, sepeda air, atau perahu bagi masyarakat yang ingin memancing di tengah danau.
Pada liburan pergantian tahun 2022 ke 2023, 1 Januari 2023, lokasi ini ramai dikunjungi wisatawan dari luar Kukar. Beberapa pengunjung datang dari pulau Jawa dan Sulawesi.
Mereka datang untuk menikmati danau nonalamiah ini yang telah lama dibiarkan terbuka.
Warga KM 1 Loa Janan, Samarinda, Budi mengatakan dirinya sengaja datang ke Taman Gubang karena penasaran ingin mengetahui taman yang ada di atas gubang. Budi juga penasaran ingin mencoba berlayar di danau bekas galian tambang.
Selain bisa menikmati danau yang indah pada pagi dan sore hari, khususnya menjelang matahari terbenam, Budi mengatakan wisatawan juga bisa memanfaatkan beberapa tempat untuk berswafoto di beberapa boot yang tersedia di lokasi tersebut.
“Sangat luar biasa nyaman karena salah satu dari destinasinya unik. Salah satu kolam bekas tambang yang dikelola masyarakat untuk objek wisata,” ujar Budi, 1 Januari 2023.
Motoris kapal wisata atau gubang kembar, Tommy, menyatakan bahwa ide perahu ini dijadikan satu karena ada usulan dari pengunjung yang datang. Gubang kembar ini yaitu sebuah perahu yang dijadikan satu dengan kapasitas muat 8 orang.
Menurut Tommy, pengujung awalnya datang ke danau ini untuk memancing. Karena rombongan, gubang itu mereka jadikan satu dan kemudian memunculkan ide untuk menjadikan gubang ini sebagai transportasi wisata di danau ini.
Taman gubang di Tenggarong Seberang itu pun semakin popular. Bahkan, setelah pemerintah melonggarkan aktivitas di tengah pandemi Covid19, jumlah pengunjung ke Taman Gubang Kukar ini terus meningkat.
Melihat potensi ekonomi itu, sejumlah pengusaha juga tertarik berinvestasi di kawasan ini. Penarik gubang bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp30 juta bersih dalam sepekan.
“Selama liburan ini, yang jelas seminggu ini, dari Senin kemarin sampai hari ini ramai terus setiap hari, cukup membludak,” ujar Tommy.
Dari tempat ini warga bisa menikmati suasana matahari terbenam di wahana wisata langit timur. Di wahana itu, para pengunjung yang singgah bisa menikmati suasana alam yang indah untuk berfoto.
Pemilik wahana foto langit timur, Syafruddin Pernyata mengatakan, dirinya tertarik ikut membangun kawasan ini karena yakin banyaknya danau bekas tambang batubara di Kaltim yang bisa dimanfaatkan bagi masyarakat di sekitar danau.
Mantan Kepala Dinas (kadis) Pariwisata Propinsi Kaltim ini mengatakan, dengan wisata alam yang sederhana, masyarakat bisa merasakan dampak ekonomi dari berkembangnya wisata danau bekas galian tambang batubara ini.
Apalagi adanya suport dari pemerintah daerah yang membangun jalan menuju kawasan ini sehingga memudahkan pengunjung bisa sampai ke kawasan ini.
“Karena selama ini memandang lubang tambang itu sebagai ancaman. Bagaimana mengubah ancaman itu menjadi peluang. Dalam hitungan dua tahun, saya dengar telah berdiri dermaga. Pertama itu taman gubang nomor dua gadis. Nomor tiga bogenville. Nomor empat dermaga pandawa. Nomor lima langit timur. Itu baru seminggu itu namanya dermaga pelangi. Ini punya masyarakat. Ini namanya kehidupan perekonomian masyarakat bisa terbantu dari yang selama ini dianggap ancaman,” ujar Syafruddin Pernyata.
Untuk berkunjung ke tempat ini, pegunjung bisa langsung datang ke Desa Loa Ulung, Tenggarong Seberang. Waktu tempuh dari bandara APT Pranoto Samarinda sekitar satu setengah jam perjalanan atau 30 menit dari Tenggarong.
Anda bisa menikmati semua fasilitas yang ada dengan biaya murah. Menikmati suasana alam dengan melakukan perjalanan menggunakan perahu kembar biaya sewa sebesar Rp100 ribu.
Jika menggunakan sepeda air biaya Rp40 ribu. dan menikmati suasana danau dengan menggunakan perahu anda hanya mengeluarkan biaya sewa sebesar Rp10 ribu.
Sementara agar bisa menikmati suasana alam di dermaga langit timur, pengunjung membayar biaya masuk dermaga sebesar Rp50 ribu rupiah setiap rombongan.
Di dermaga langit timur, pengunjung bisa menikmati berbagai boot foto yang ada dan menyewa pakaian dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara. (Suriyatman)