Mengenal Puncak Jahitan Layar Kawasan Wisata Bernuansa Sejarah Nusantara
KLIKSAMARINDA – Menikmati udara segar dan indahnya panorama yang mengelilingi Puncak Jahitan Layar sangat mengasyikan. Puncak bukit Jahitan Layar ini merupakan pegunungan khas hutan tropis di Kalimantan Timur (Kaltim).
Jahitan Layar sediri merupakan tempat kerajaan pertama di Indonesia berdiri sekitar abad ke-4.
Kerajaan itu adalah kerajaan Kutai. Sebuah kerajaan bercorak Hindu dengan bukti sejarah tertua berupa prasasti yupa.
Kawasan Jahitan Layar ada di sebelah timur Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).
Kawasan ini merupakan bukit yang dikenal memiliki sejarah panjang perkembangan kerajaan Kutai Hindu di Indonesia.
Saat ini, negeri jahitan layar dikenal sebagai nama desa Kutai Lama. Daerah ini sebelumnya menjadi pusat perdagangan di kerajaan Kutai.
Menurut catatan sejarah, tempat ini pernah disinggahi kapal saudagar Tiongkok. Saat itu, kapal dari Tiongkok mengalami kerusakan akibat layarnya robek.
Di tempat inilah, kapal layar dari Cina itu memperbaiki layarnya. Saat itu, tempat ini terus berkembang dan dikenal sebagai tempat menjahit layar atau jahitan layar.
Saat ini, Puncak Jahitan Layar makin berkembang dan memiliki keindahan alam yang menjadi daya tarik yang tidak terhingga.
Tepat di bukit tertinggi di kawasan ini, berdiri satu tempat wisata yang memanjakan wisatawan.
Dari tempat ini terlihat pemandangan alam dengan nuansa pegunungan yang berkelok-kelok membuat suasana makin memesona.
Hingga lautan yang berada jauh dari puncak jahitan layar dapat terlihat jelas. Apalagi saat ini telah berdiri enam belas villa dengan fasilitas kamar semewah hotel bintang 3.
Wisatawan bisa datang dan menginap di tempat ini dan merasakan senangnya menikmati pemandangan alam yang tidak biasa di belantara hutan di Kaltim.
Dari kamar villa ini, wisatawan bisa langsung menyaksikan aktivitas hilir mudik kapal yang melintas di Sungai Mahakam dan juga suasana alam pegunungan.
Ada enam belas vila di sana. Antara lain, 12 villa dibandrol dengan harga Rp500 ribu per malam.
Sementara empat villa lainnya memiliki fasilitas tambahan ruangan yang lebih lebar dan berada di atas bukit dengan harga Rp600 ribu.
Untuk kebutuhan makan dan minum, jangan khawatir. Di tempat ini ada resto yang diberi nama Serambi Jahitan Layar.
Di resto itu, setiap pengunjung bisa menikati berbagai menu makanan dan minuman yang tentunya harganya sangat murah.
Pengunjung juga bisa menikmati suasana alam tanah leluhur dengan menggunakan teleskop yang bisa kita arahkan ke berbagai tempat. Termasuk melihat kapal-kapal yang meintas di Sungai Mahakam.
Pengunjung asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Nanchi Palinggi mengaku takjub dengan panorama di Puncak Bukit Jahitan Layar itu.
Dia mengatakan bahwa Negeri Jahitan Layar memang memanjakan pengunjungnya dengan suasana alam yang nyaman untuk beristirahat. Apalagi para pemuda dan pemudi yang ingin menghabiskan waktu liburnya di akhir pekan.
Nanchi awalnya mengetahui pesona Puncak Jahitan Layar dari media sosial atau medsos. Nanchi pun kemudian mengunjungi Puncak Jahitan Layar pada awal Januari 2023 lalu bersama sejumlah temannya.
“Tempatnya seru. Pastinya kita ada di atas bukit. Kita bisa melihat laut, kita bisa lihat sunset, dan lain-lain. Pokoknya asik untuk liburan bersama keluarga kalau sedang libur. Kalau saya yang pertama kali, yah wisatanya sih,” ujar Nanchi, 1 Januari 2023 lalu.
Jika di tempat wisata lain semakin sore semakin sepi, berbeda dengan wisata di Jahitan Layar.
Semakin sore, jumlah pengunjungnya justru semakin bertambah. Umumnya, para pengunjung ingin menikmati suasana matahari terbenam dari Jahitan Layar.
Lokasi yang luas membuat para pengunjung leluasa menikmati suasana senja dari mana saja. Bisa lesehan, bisa dari resto, atau bahkan dari dalam kamar.
Pemilik tempat wisata Jahitan Layar Kukar, HM Idris mengatakan, pembangunan tempat rekreasi Jahitan Layar merupakan mimpi masyarakat Kaltim yang rindu akan fasilitas wisata yang berkelas seperti yang ada didaerah daerah lain di Indonesia.
Lokasi yang tenang karena jauh dari perkotaan, ditambah lokasi yang berada di dataran tinggi, membuat kawasan ini semakin sejuk bagi para wisatawan yang ingin menikmati ketenangan.
Tidak hanya villa, di kawasan ini juga terdapat lokasi perkemahan bagi para pengunjung yang ingin menikmati liburannya dengan mendirikan tenda.
“Untuk kondisi ini, kita berusaha agar semua bisa menikmati lah. Tujuan kita itu, bagaimana semua bisa. Yang di atas bisa, yang di bawah juga bisa. Karena ada juga yang kepengen tapi tinggi. Nanti, kan susah juga. Jadi kita dapat yang standar lah,” ujar HM Idris.
Suasana semakin asik pada malam hari. Pancaran lampu hias yang dibentuk dengan berbagai model menambah keseruan para pengunjung yang menikmati liburan di malam hari di tanah leluhur Jahitan Layar, Kecamatan Anggana Kabupaten Kukar.
Untuk menuju kawasan ini, anda harus menempuh 70 kilometer atau sekitar empat puluh menit dari kota Samarinda atau sekitar satu setengah jam dari Bandara APT Pranoto.
Di tempat ini tidak dikenakan karcis masuk. Namun para pengunjung bisa bersantai di mana saja dan menikmati makanan dan minuman yang disediakan di resto Jahitan Layar.
Jika ingin berpetualan dan menikmati suasana alam di jahitan layar, pengunjung bisa menyewa motor ATV dengan harga sewa cukup terjangkau. (Suriyatman)