Ketua KPID Kaltim Ajak Generasi Milenial Peduli Konten Sehat Berkualitas
KLIKSAMARINDA – Kepedulian masyarakat terhadap kualitas siaran dari lembaga penyiaran masih perlu peningkatan. Kepedulian tersebut juga merupakan tanggung jawab kalangan milenial.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Irwansyah, memberi saran kepada kaum muda agar dapat berperan serta dalam upaya sosialisasi tayangan sehat berkualitas bagi anak dan remaja.
Menurut Irwansyah, generasi muda khususnya kalangan milenial pun memilik peran dan tanggung jawab dalam memantau kualitas siaran. Antara lain mengawasi produk atau konten baik dari lembaga penyiaran mainstream maupun media sosial.
“Saya menyarankan agar kaum muda turut mensosialisasikan bagaimana cara memilih dan mengawasi kedua media ini, media konvensional dan digital dan tayangan sehat bagi anak dan remaja,” ujar Irwansyah.
Irwansyah memberikan pernyataan itu saat menjadi pemateri dalam acara talkshow nasional bertema “Cerdas Memilih Siaran Sehat”, Sabtu 4 Mei 2022.
Talkshow tersebut merupakan garapan Gerakan Pramuka Saka Bakti Husada yang berlangsung di Pangkalan Khusus Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Samarinda.
Irwansyah yang juga menjabat Komisioner Bidang Pengawasan KPID Kaltim ini juga menerangkan urgensi penyiaran di dalam materinya. Dalam kesempatan tersebut, Irwansyah juga menyampaikan beberapa tips tayangan sehat bagi generasi milenial.
Isi siaran, ujar Irwansyah akan sangat berpengaruh terhadap gaya hidup dan perilaku masyarakat. Termasuk di dalamnya terkait dengan isi siaran radio dan televisi, serta media digital.
“Tayangan televisi sangat mempengaruhi gaya hidup dan cara berpikir anak muda. Keunggulan televisi dan radio didukung aturan norma yang sangat spesifik mengatur perilaku yang tidak wajar yang menyimpang dan telah diatur didalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran atau P3SPS,” ujar Irwansyah.
Di sisi lain, Irwansyah mengatakan, saat ini terjadi banyak penyimpangan terjadi pada konten media sosial. Penyimpangan tersebut terjadi karena media sosial tak memiliki sensor
“Media sosial yang begitu marak menayangkan tentang perilaku menyimpang secara vulgar tanpa sensor dan sangat mudah menjadi contoh gaya kekinian hingga menjadi trending topic. Padahal sangat merusak moral generasi” ujar Irwansyah. (Pia/Adv/Kominfo/Kaltim)