Lahan Kosong di Perumahan Korpri Samarinda Terbakar, Warga Mengungsi Akibat Kabut Asap
KLIKSAMARINDA – Kebakaran lahan kosong terjadi di Pelita 8 Perumahan Korpri, Kelurahan Pulau Atas, Kecamatan Sambutan, Samarinda pada Senin 18 Maret 2024, sekitar pukul 15.00 WITA.
Tidak hanya lahan kosong milik warga, aset perumahan milik Pemkot Samarinda pun turut terdampak akibat kebakaran lahan ini.
Angin kencang disertai panas membuat petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda kesulitan memadamkan api. Stok air yang minim juga menjadi kendala dalam upaya pemadaman.
Petugas BPBD Kota Samarinda harus berjibaku memadamkan api agar tidak membakar rumah warga. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa meninggalkan rumahnya karena kabut asap pekat yang menyelimuti kediaman mereka.
Selain itu, warga juga harus mengungsi karena rumah mereka berdekatan dengan lahan yang terbakar.
Kabut asap yang berasal dari kebakaran lahan berlangsung cukup lama. Minimnya air dan petugas yang memadamkan api membuat masyarakat hanya bisa pasrah.
Kepulan asap tebal membumbung ke udara dan menutupi kawasan itu hingga membuat jarak pandang kurang dari 50 meter.
Nusa Indah, petugas BPBD Kota Samarinda, mengatakan bahwa kebakaran lahan di Samarinda, Kalimantan Timur, sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Cuaca ekstrem diduga menjadi penyebabnya.
“Ini mulai awal bulan puasa. Kita memang sudah perang, katakanlah sudah perang, di kebakaran lahan, panas cuaca. Saat ini kondisi angin cukup kencang, jadi sebarannya atau pukulannya untuk ke sebelah barat itu sangat kencang. Ya, kalau yang sekarang 3 titik, padahal info awal tadi baru satu titik. Karena angin kencang jadi 3 titik,” ungkap Nusa Indah.
Seorang warga bernama Ibu Rohani terpaksa meninggalkan rumah kontrakannya tanpa membawa barang-barang berharga miliknya. Datangnya kabut asap pekat secara tiba-tiba membuatnya sulit bernapas.
Kobaran api dengan cepat menyebar di lahan kosong seluas lebih dari 10 hektare ini, membuat petugas pemadam kebakaran dari Kota Samarinda kewalahan untuk memadamkannya.
Minimnya persediaan air dan luasnya lahan yang terbakar, serta tingginya ilalang, membuat petugas hanya bisa menyiramkan air ke permukaan saja, sementara titik api yang berada di dasar ilalang tetap terbakar.
BPBD Kota Samarinda berupaya memadamkan kebakaran lahan ini serta mengevakuasi warga yang terdampak. Petugas juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas dalam menghadapi kondisi darurat seperti ini. (Suriyatman)