Kutim Dilanda Banjir, Ribuan Warga 2 Kecamatan Terdampak

KLIKSAMARINDA – Sejumlah wilayah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim) dilanda banjir. Banjir terjadi sejak Sabtu, 19 Maret 2022 di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan.
Hingga Minggu 20 Maret 2022, banjir semakin meluas dan mengakibatkan warga harus mengungsi. Pemerintah Kabupaten Kutim bersama warga dan aparat gabungan langsung mendirikan Posko Dapur Umum dan Posko Pengungsian bagi warga terdampak banjir.
Per Minggu 20 Maret 2022, Pemkab Kutim mencatat ada sejumlah Posko pengungsian bagi warga terdampak banjir. Posko pengungsisian banjir Kutim itu berada di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan.
Posko terkini banjir Sangatta (Minggu, 20 Maret 2022)
Sangatta Utara
1. Gedung Muhammadiyah
2. Masjid Agung Al Faruq Sangatta
3. GOR Swarga bara
Sangatta Selatan
1. Masjid Babussalam
2. BPU Desa Sangatta Selatan
3. Puskesmas Sangatta Selatan
4. SD 01 dan 02 Sangatta Selatan
5. Terminal umum KM 3
6. SMK singa geweh
7. Rumah RT 02 Sangatta Selatan
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman langsung turun meninjau sejumlah titik posko pengungsian warga di beberapa titik, Minggu 20 Maret 2022.
Bupati Ardiansyah Sulaiman disertai sejumlah pejabat di Kutim mengecek kesiapan dan sarana pengungsiang warga terdampak banjir Kutim.
“Pagi ini kami langsung melakukan rapat bersama Forkopimda dan Dinas terkait di Kantor BPBD. Setelah itu kami langsung mengecek lokasi posko evakuasi yang ada di Sangatta Utara yaitu Masjid Agung Bukit Pelangi, Gedung Muhammadiyah, dan GOR Swarga Bara serta berkordinasi dengan posko sekitar guna memastikan MCK dan logistik masyarakat tersalurkan dengan baik. Mohon do’a masyarakat Kutai Timur, Semoga dengan musibah banjir ini segera berlalu dan mari kita bersama-sama saling gotong royong untuk saling membantu orang-orang di sekitar kita,” ujar Bupati Ardiansyah Sulaiman melalui keterangan tertulisnya, Minggu.
Sementara itu, Kasmidi Bulang, Wakil Bupati Kutim saat banjir melanda sejumlah wilayah yang dipimpinnya, justru tengah dalam kondisi sakit. Kasmidi Bulang diketahui tengah menjalani perawatan medis di rumah jabatan Wakil Bupati Kutim.
“Melihat musibah yang terjadi di Kutai Timur saya sungguh prihatin dengan apa yang saat ini sedang berlangsung. Pada saat ini saya sedang di rawat intensif di rumah jabatan wakil bupati dan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk bisa bersinergi bersama untuk memberikan penanggulangan yang paling cepat untuk masyarakat Kutai Timur. Beberapa arahan sudah disampaikan mulai dari penyediaan posko dapur darurat, penyediaan posko penampungan untuk masyarakat yang terdapak yang saat ini dibuka di BPU Sangatta Selatan dan kediaman rumah saya di Patung Burung. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan juga ketabahan untuk bertahan dalam kondisi banjir ini, serta Pemerintah juga sampai saat ini untuk berkoordinasi untuk mengutamakan pemulihan masyarakat terdampak,” ujar Kasmidi Bulang melalui keterangan tertulisnya.
Banjir yang melanda di wilayah Kutim menyusul banjir di wilayah lain di Kaltim. Sebelumnya, banjir juga melanda Kota Balikpapan.
Menyikapi banjir di Kutim, Pemprov Kaltim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim sigap membantu korban yang terdampak. Dinsos Kaltim mendirikan dapur umum sejak awal banjir besar melanda Kutim, 19 Maret 2022.
Kepala Dinsos Kaltim, Agus Hari Kesuma menyatakan, dapur umum sudah didirikan Dinsos Kaltim dan Tagana Kabupaten Kutai Timur. Pendirian dapur umum ini untuk membantu warga terdampak banjir.
Menurut Agus Hari Kesuma, musibah banjir di Kutim ini mengakibatkan ribuan kepala keluarga harus dievakuasi karena rumah mereka terendam banjir.
Agus Hari Kesuma menambahkan, dari data yang dihimpun, sejak 19 Maret 2022 pukul 22.37 wita, warga terdampak banjir di Sangatta Utara sebanyak 15.504 jiwa dari 3.937 KK. Sementara warga terdampak banjir di Kecamatan Sangatta Selatan mencapai jumlah 1.392 jiwa dari 1.308 KK.
“Data yang masuk sementara demikian. Sedangkan, ketinggian air atau tinggi muka air (TMA) kisaran 50-150 cm. Banjir besar terjadi sejak Sabtu 19 Maret 2022, pukul 05.00 wita. Disebabkan curah hujan yang tinggi dan air laut meluap,” ujar Agus Hari Kesuma.
Pemprov Kaltim melalui Dinsos maupun pihak terkait, menurut Agus Hari Kesuma, terus memonitor dan membantu masyarakat yang terdampak, hingga kondisi normal dan air surut. (*)