Warga Samarinda Diimbau Hemat Air Karena Sungai Mahakam Samarinda Surut
Berpotensi Ganggu Produksi Air Baku PDAM

KLIKSAMARINDA – Kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menyebabkan kondisi Sungai Mahakam mengalami penurunan level air dalam beberapa hari terakhir.
Menyikapi situasi ini, Asisten Manajer Humas Perumdam Tirta Kencana Samarinda, Sendya Ibanez, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar menggunakan air dengan hemat dan bijak, serta mengaktifkan kembali penampungan air yang dimiliki.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan air secara hemat dan mengoptimalkan penyimpanan air yang tersedia,” ujar Sendya Ibanez saat ditemui di Kantor Pusat Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Selasa sore, 8 Agustus 2023.
Sendya Ibanez juga menjelaskan bahwa penurunan air Sungai Mahakam berdampak pada pengelolaan air bersih di Kota Samarinda.
“Dampak dari penurunan air Sungai Mahakam adalah saat ini kami belum melakukan pengurangan pasokan air di 17 instalansi,” ujar Sendya Ibanez menerangkan.

Berikut adalah 17 instalansi pengolahan air (IPA) di Kota Samarinda yang dimaksud Sendya Ibanez.
1. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana
2. IPA Tirta Kencana
3. IPA Samarinda Seberang
4. IPA Palaran
5. IPA Selili
6. IPA Bengkuring
7. IPA Pulau Atas
8. IPA Gunung Lipan
9. IPA Loa Bakung
10. IPA Gunung Lingai
11. IPA Bendang
12. IPA Bukuan
13. IPA Bantuas
14. IPA Pampang
15. IPA Makroman
16. IPA Sungai Kapih
17. IPA Kalhol
Sementara ini, Perumdam Tirta Kencana akan menghentikan produksi air jika kadar air laut masuk atau iltrusi ke instalansi mencapai angka 250 ppm.
“Jika tidak ada hujan dan terdampak oleh air laut, jika angka melebihi 250 ppm, kami akan menghentikan produksi air sampai kondisi normal kembali,” urai Sendya Ibanez.
Sendya Ibanez menjelaskan lebih rinci bahwa pihaknya terus memantau instruksi air laut secara berkala.
“Namun, kami tidak dapat memberikan perkiraan pasti kapan air laut akan masuk ke instalansi kami karena itu tergantung pada faktor alam. Pengecekan biasanya dilakukan setiap 1 jam atau 30 menit sekali,” ujar Sendya Ibanez.
Dia juga menekankan bahwa jika kadar air laut mencapai angka 250 ppm, maka air akan sulit untuk diolah menjadi air bersih. (Pia)