Berkaca dari Rektor Uncen, Abdunnur Penuhi Syarat Jadi Pj Gubernur Kaltim
KLIKSAMARINDA – Posisi Penjabat atau Pj Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pengganti Isran Noor-Hadi Mulyadi pada awal Oktober 2023 mendatang, sepatutnya ditempati putra asli daerah yang memiliki integritas tinggi dan benar-benar mengenal daerah.
Alasannya, karena putra daerah lebih mengenal karekteristik dan kebutuhan utama masyarakat setempat dan lebih memiliki ikatan emosional dengan daerah asalnya.
Tidak hanya itu, posisi Pj Gubernur juga harus dipilih berdasarkan kualitas, kapasitas, dan kompetensi yang dimilikinya, bukan hanya karena faktor asal daerahnya saja.
Atas dasar itu, Pemerintah Pusat dalam hal ini Presiden, perlu mempertimbangkan semua masukkan yang ada agar posisi Pj Gubernur benar-benar ditempati sosok terbaik.
Menurut Dr. Finnah Furqoniah, M,Si selaku akademisi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, sosok yang memiliki ciri-ciri di atas dan pantas menempati posisi Pj Gubernur Kaltim adalah Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si, IPU.
“Ada beberapa poin yang membuat Pak Rektor Abdunnur sangat pantas mengemban amanah itu,” ujar Finnah Furqoniah, Jumat 8 September 2023.
Pertama, Abdunnur lahir dari rahim daerah. Artinya, pria kelahiran Bulungan itu akan lebih mudah memahami persoalan-persoalan di Bumi Mulawarman. Baik soal politik, sosial, budaya, dan ekonomi.
Finnah, sapaan akrabnya, sangat yakin jika orang nomor satu di Universitas Mulawarman itu mampu mengangkat kearifan lokal demi kepentingan Nasional.
“DPRD Kaltim harus mengusungnya sebagai salah satu calon Pj Gubernur. Saya yakin, akan lebih mudah untuk beliau melakukan tugas-tugasnya dan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat,” ungkap Finnah Furqoniah.
Kedua, berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 4 Tahun 2023, terutama pasal 1 ayat 6, disebutkan bahwa Pj Gubernur adalah ASN.
Lalu, pada Permendagri Nomor 4 Tahun 2023 pasal 3 ayat b tercantum aturan bahwa sosok Pj Gubernur harus berstatus pejabat Pimpinan Tinggi Madya (PTM) atau setara eselon I.
“Eselon I, salah satu golongan tertinggi yang ada di dalam struktur birokrasi pemerintah Indonesia,” ujar Finnah Furqoniah.
Meskipun dalam penerapannya, Perguruan Tinggi atau universitas merupakan entitas yang berdiri sendiri dan mempunyai otonomi dalam pengelolaannya.
Namun, jika merujuk pada konteks birokrasi pemerintah Indonesia dan mengacu Kepress Nomor 9 Tahun 1985, rektor Perguruan Tinggi atau universitas masuk dalam kategori PTM (Eselon I).
“Jabatan Rektor setara dengan eselon I dalam jabatan lain di Kementerian/Lembaga (K/L). Status dan wewenang rektor dapat bervariasi antara institusi yang berbeda. Tetapi secara umum, jabatan rektor dianggap sebagai PTM dalam konteks birokrasi pemerintahan,” ujar Finnah Furqoniah.
Ketiga, Pj Gubernur dari kalangan kampus ini dapat dihubungkan dengan jabatan rektor di sebuah Perguruan Tinggi di Indonesia. Contohnya, Apolo Safanpo yang merupakan Rektor Universitas Cendrawasih (Uncen).
“Contohnya, seperti yang pernah terjadi di Papua Selatan. Apolo Safanpo ditunjuk menjadi Pj Gubernur sekaligus menjabat sebagai rektor Universitas Cendrawasih,” ujar Finnah Furqoniah.
Finnah Furqoniah memastikan bahwa Abdunnur selaku rektor unmul memenuhi syarat untuk jadi calon Pj Gubernur.
“Iya, tentu. Tapi semua ini tergantung dari usulan menteri dan ketua DPRD lagi ke Presiden. Kita di daerah berharap agar Pak Presiden Joko Widodo dapat mendengar masukkan masyarakat Kaltim,” ujar Finnah Furqoniah.
Saat ini, terdapat 5 nama yang masuk dalam bursa calon Pj Gubernur Kaltim. kelima nama tersebut antara lain:
– Deputi Otorita IKN Bidang Sosbud Alimuddin.
– Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin.
– Dirjen Otda Kemendagri, Akmal Malik.
– Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim Sri Wahyuni.
– Rektor Universitas Mulawarman Abdunnur. (Dya)
