Banjir Bandang Rendam Seluruh Kecamatan di Mahakam Ulu, Ribuan Warga Mengungsi
KLIKSAMARINDA – Banjir besar merendam seluruh kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur yang berada di tepi Sungai Mahakam pada Rabu, 16 Mei 2024. Sejumlah video amatir yang beredar di media sosial di Samarinda, Kalimantan Timur memperlihatkan kabupaten termuda di Kalimantan Timur ini tengah dilanda banjir bandang.
Kapolres Mahakam Ulu, AKBP Anthony Rybok menyampaikan bahwa saat ini seluruh warga yang rumahnya terendam air, khususnya anak-anak, wanita, dan lanjut usia sudah mengungsi. Hanya beberapa warga lainnya yang terlihat menunggu untuk mengamankan barang dan rumah mereka.
“Untuk lokasi yang terkena banjir saat ini hampir seluruh kecamatan di Mahakam Ulu terdampak. Hingga hari ini, semua kegiatan masyarakat, aktivitas masyarakat, tidak berjalan normal. Semua sekolah, kegiatan masyarakat, pertokoan, bank, dan lainnya tutup,” ungkap AKBP Anthony Rybok.
Menghadapi situasi darurat ini, Badan SAR Nasional Kota Balikpapan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan kabupaten/kota, Kamis sore sudah menuju ke lokasi bencana di Kabupaten Mahakam Ulu.
Kepala Basarnas Balikpapan, Dody Setiawan mengatakan, “Lama perjalanan ke lokasi 12 sampai 15 jam. Adapun laporan yang kami terima, akses menuju lokasi tertutup karena kejadian banjir ini cukup besar dan masif. Arus yang berada di lokasi banjir juga cukup deras.”
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui BPBD Kaltim dan Dinas Sosial pada hari yang sama mengirimkan logistik, terutama bahan pangan untuk membantu meringankan beban masyarakat Kabupaten Mahakam Ulu yang terdampak banjir.
Bantuan tersebut diupayakan tiba di Kecamatan Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu dalam 2 hari ke depan menggunakan transportasi sungai guna mencegah kelangkaan pangan di wilayah tersebut.
Banjir bandang yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu ini menjadi salah satu bencana terbesar yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Kerja sama solid antar instansi terkait diperlukan untuk penanganan efektif serta proses rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana. (Suriyatman)