Warga Jelawat Usulkan Lampu PJU Hingga Pengadaan Posyandu Saat Reses Deni Hakim Anwar
KLIKSAMARINDA – Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar dari Fraksi Gerindra, melakukan reses Masa Sidang II Tahun 2022 di Jalan Jelawat, Gang 5, Kelurahan Sidodamai, Kecamatan Samarinda Ilir. Reses berlangsung pada Senin, 16 Mei 2022, pukul 16.00 WITA.
Dalam reses di Kecamatan Samarinda Ilir ini, warga sekitar meminta bantuan lampu penerangan jalan dan penerangan untuk tempat pemakaman umum.
Pun, warga Jelawat meminta pengadaan posyandu dan sepatu boots.
Selain itu, warga juga mengeluhkan legalitas lahan kuburan. Pasalnya, kuburan di daerah tersebut dirasa belum jelas legalitasnya.
Alasan lain bahwa penduduk yang tinggal di area sekitar kuburan terkadang menambah bangunan. Padahal, seharusnya lahan di area tersebut khusus untuk tempat pemakaman warga.
Deni Hakim Anwar juga menerika keluhan terkait pipa PDAM yang dirasa menjadi penyebab utama drainase tersumbat akibat sampah yang menumpuk.
Permintaan warga adalah adanya perbaikan pipa PDAM agar lebih tertata dan rapi agar tidak menjadi penghalang aliran air.
Menanggapi banyaknya aspirasi tersebut, Deni Hakim Anwar mengatakan untuk mencatat dan mendokumentasikan sejumlah titik yang dirasa memerlukan Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Nanti akan saya koordinasikan dengan dinas terkait. Penerangan di kuburan pun sama. Nanti difotokan dan mana saja titik yang memerlukan penerangan,” ujar Deni Hakim Anwar.
Menurut Deni Hakim Anwar, di tahun 2022 ini Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda akan memberikan anggaran khusus untuk penerangan jalan umum. Wali Kota Samarinda pun telah berencana agar PJU bisa jadi salah satu program di Kota Samarinda.
Pasalnya kata Deni, ada banyak sekali titik jalan di Kota Samarinda yang belum tersentuh PJU.
“Ketika program ini berjalan, aspirasi masyarakat di sini akan saya masukkan sebagai prioritas. Penerangan jalan itu harus ada. Kalau tidak, akan menimbulkan kriminalitas. Jadi usulan ini akan saya sampaikan,” ujar Deni Hakim Anwar.
Kemudian, untuk pipa PDAM yang mengganggu saluran drainase, Deni Hakim Anwar menegaskan jika pipa tersebut bisa dipindahkan, maka akan dilakukan pemindahan. Deni Hakim Anwar menegaskan jangan sampai hal ini menjadi penyebab banjir di lingkungan tersebut.
“Nanti kita akan meminta tim teknis untuk bisa menilai dan melihat apakah bisa dipindah atau bagaimana solusinya. Kan, kalau bisa dipindah, kenapa tidak?” ujar Deni Hakim Anwar.
Lalu untuk permintaan sepatu boots, Deni Hakim Anwar mengatakan akan memenuhi permintaan tersebut menggunakan dana pribadi. Biasanya Deni Hakim Anwar mengaku juga memberikan bantuan selang agar dapat digunakan dengan baik saat kondisi darurat.
“Biasanya mereka sudah punya alatnya. Namun selang tidak ada. Nah biasanya saya juga memberikan bantuan selang. Misal yang tadinya hanya 150 meter bisa tambah lagi jadi 500 meter. Jadi kita akan bantu,” ujar Deni Hakim Anwar.
Terkait bantuna pembangunan posyandu, Deni Hakim Anwar meminta agar masyarakat setempat atau pihak terkait memastikan terlebih dahulu titik lokasinya. Tujuannya agar saat dilakukan pembangunan ataupun renovasi, tidak menjadi masalah di kemudian hari.
“Soalnya, kami sudah menemukan beberapa masalah legalitasnya tidak jelas. Ketika posyandu sudah dibangun dan dibuatkan, tiba-tiba diminta lagi pemiliknya. Makanya kita minta agar legalitas itu dipenuhi dulu dan betul-betul dihibahkan. Sehingga ketika melakukan renovasi atau pembangunan itu tidak ada kendala di kemudian hari,” ujar Deni Hakim Anwar. (Apr/Adv)