DPRD SamarindaNews

DPRD Samarinda Minta Stok Elpiji 3 Kg Aman Hingga Ramadan

KLIKSAMARINDA – Wakil Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Fakhruddin, menegaskan pentingnya pengawasan terhadap ketersediaan stok elpiji 3 kg dan penerapan sistem barcode untuk pembelian bahan bakar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjelang Ramadan.

Meski pihak Pertamina mengklaim stok elpiji aman, Fakhruddin menekankan perlunya pemantauan intensif guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya insiden kenaikan harga atau kekurangan stok seperti tahun sebelumnya.

“Satu minggu sebelum Ramadan, kita akan tetap memantau situasi terkait stok elpiji. Kami khawatir pada H-1 Ramadan atau menjelang Idul Fitri, terjadi kenaikan harga atau kekurangan stok seperti tahun lalu. Kami berencana untuk melakukan inspeksi mendadak ke Pertamina guna menjamin ketersediaan elpiji di Kota Samarinda,” ujar Fakhruddin pada Selasa, 5 Maret 2024.

Selain isu stok elpiji, Fakhruddin juga akan memanggil pihak Pertamina untuk membahas dua hal utama. Pertama, terkait stok elpiji 3 kg yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

Kedua, pemberlakuan sistem barcode untuk pembelian bahan bakar di SPBU. Fakhruddin berharap penerapan sistem barcode tidak memberikan beban tambahan bagi masyarakat.

“Mengenai elpiji, kami akan memanggil Pertamina untuk memastikan ketersediaan stok. Sementara itu, terkait penggunaan barcode, kami ingin memastikan bahwa pemberlakuan ini tidak memberikan beban ekstra kepada masyarakat. Saat ini, baru dua SPBU yang menerapkan barcode, tapi Pertamina menyatakan akan diterapkan di semua SPBU,” jelasnya.

Fakhruddin mengakui ada tantangan dalam penerapan barcode untuk pembelian bahan bakar, terutama bagi pengguna yang belum siap.

Pihaknya mencatat bahwa saat ini hanya SPBU di Slamet Riyadi dan Kusuma Bangsa yang telah menerapkan sistem ini, namun pihak Pertamina berencana memperluasnya ke seluruh SPBU di Samarinda.

“Pengguna harus mengunduh aplikasi Pertamina dan menunggu selama 14 hari sebelum dapat menggunakan layanan tersebut. Kami akan memanggil Pertamina untuk memastikan bahwa masyarakat tidak menghadapi masalah atau kesulitan selama proses ini, karena tidak semua orang mungkin bersedia untuk beralih ke sistem baru ini dengan begitu cepat,” pungkas Fakhruddin.

Dengan melakukan pemantauan ketat dan koordinasi dengan Pertamina, Fakhruddin berharap kebutuhan elpiji masyarakat menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2024 dapat terpenuhi dengan baik.

Selain itu, ia juga ingin memastikan penerapan sistem barcode untuk pembelian bahan bakar tidak memberatkan masyarakat. (Pia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
DMCA.com Protection Status