Wabup Mahakam Ulu Kaltim Desak Pusat Bangun Jalan ke Perbatasan, Ada Manusia di Sana Bukan Kera
KLIKSAMARINDA – Sebuah video unggahan di media sosial terkait jalan berlumpur di Mahakam Ulu Kalimantan Timur viral sejak Minggu 22 Januari 2023.
Video itu menunjukkan jalan yang berlumpur dan rusak di area Kabupaten termuda di Kaltim.
Jalan menuju perbatasan kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Mahakam Ulu itu kondisinya tak hanya memperhatikan.
Kondisi jalan Mahakam Ulu juga miris sebagai jalan penghubung antara Kecamatan Long Bagun menuju Long Apari dan Long Pahangai.
Tampak pula petikan komentar dari Wakil Bupati Mahakam Ulu, Yohannes Avun yang menuntut adanya perhatian dari pusat agar melakukan perbaikan jalan di kawasan tersebut.
Wabup Yohannes Avun bahkan menyatakan bahwa di kawasan itu juga hidup manusia bukan kera.
“Saya berharap perhatian dari pemerintah pusat untuk betul-betul serius menangani jalan ini karena jalan ini menuju daerah perbatasan (Indonesia-Malaysia). Di mana di sana juga ada manusia, bukan kera. Bukan hanya bangun desa saja,” ujar Wabup Yohannes Avun.
“Supaya ini betul-betul diperhatikan. Anggaran yang ada di pusat tolong perhatikan ke sini. Jangan hanya bangun di daerah Jawa Sumatera saja. Bangun daerah kami juga. Kami ini juga manusia,” ujar Yohannes Avun.
Unggahan tersebut langsung mendapat respon dari anggota Komisi V DPR RI daerah pemilihan Kaltim, Irwan.
Menurut Irwan, permasalahan jalan menuju Mahakam Ulu Kalimantan Timur status jalan dari Tering (Kutai Barat) menuju Long Bagun adalah jalan provinsi.
“Segment Long Bagun-Long Pahangi yang sedang ramai video pak Wabup Mahulu meminta ke Pemerintah Pusat, memang statusnya jalan provinsi. Tapi sudah kami perjuangkan juga untuk dibiayai dengan pendanaan dari Asean Development Bank (ADB),” tulis Irwan melalui unggahan di Instagram pribadinya, Senin 23 Januari 2023..
Tahun 2023, menurut Irwan, sedang dilakukan kajian perencanaannya dan akan diperjuangkan untuk ditangani tahun depan. Rencana ini juga sudah dipaparkan di depan Wabup Mahulu pada November 2022 lalu.
“Sambil menunggu peningkatan jalan sebaiknya pemerintah daerah dapat mengoptimalkan perusahaan sekitar untuk memelihara spot-spot jalan yang rusak parah terutama di musim hujan,” ujar Irwan.
Irwan juga menerangkan, jalan dari Long Bagun ke Long Pahangai adalah jalan provinsi. Jalan provinsi adalah jalan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
Menurut Irwan, sejak tahun 2021 segment Tering-Long Bagun dengan panjang jalan 145 Km berikut Jembatan Sungai Ratah sudah diusulkan untuk ditingkatkan jalannya sepanjang 75 Km dan pembangunan jembatan Sungai Ratah dengan menggunakan dana APBN oleh Kementerian PUPR.
“Sisa jalan 70 Km ditingkatkan dengan dana APBD Provinsi. Saat ini sudah dan sedang di laksanakan di segment Long Bagun-Tering 1, 2,” tulis Irwan.
Untuk perbaikan jalan daerah, Irwan menyatakan butuh kerja sama pemerintah daerah jika ingin dibantu pembiayaan pusat.
Pemerintah daerah perlu bersurat dari Bupati berupa pernyataan bahwa lahan jalan-jalan tersebut tidak bermasalah.
“Dan itu kita tunggu sampai saat ini suratnya,” ujar Irwan.
Irwan menegaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini juga menangani segment Tiong Ohang-Long Pahangai, Batas Kalbar-Tiong Ohang dan Long Pahangai-Long Boh, selain segment Tering-Long Bagun, Long Bagun-Long Pahangai.
“Mahakam Ulu bagi kami adalah bagian Indonesia yang berhak juga mendapat keadilan terkait pembangunan infrastruktur. Itu komitmen kami di Komisi V DPR RI juga kementerian PUPR. Walau sejatinya ini adalah jalan yang menjadi kewenangan daerah,” ujar Irwan. (*)