DPRD Samarinda

Suparno Nilai Badut-Badut Pinggir Jalan Rusak Estetika Kota Samarinda

KLIKSAMARINDA – Permasalahan sosial di Samarinda, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), tak hanya berkaitan dengan marknya anak jalanan, gelandangan, dan pengemis.

Pun kehadiran badut-badut di pinggir jalan menyebabkan permasalahan sosial warga Kota Tepian semakin kompleks.

Hingga saat ini, di Kota Samarinda marak akan kehadiran badut-badut. Badut-badut tersebut meminta sumbangan di sekitar pinggiran jalan hingga fasilitas publik.

Kondisi tersebut dianggap Wakil Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Suparno, mengganggu estetika Kota Samarinda.

Suparno menilai keberadaan Samarinda sebagai Ibu Kota Provinsi Kaltim, badut-badut tersebut membuat permasalahan sosial sering terjadi.

Selain mengganggu estetika kota, kehadiran badut-badut di pinggir jalan tersebut berpotensi memunculkan kemacetan dan mengganggu para pengguna jalan raya.

Dari amatan Suparno, badut-badut tersebut berada di sejumlah titik kawasan jalan raya Kota Samarinda.

“Saya hitung sampai 18 badut di pinggiran jalan Big Mall,” ujar Suparno, 7 September 2022.

Suparno menegaskan, harusnya badut-badut itu tidak berada di pinggiran jalan. Tetapi mesti berada di area yang seharusnya telah ditentukan.

“Harusnya badut tempatnya di tempat rekreasi, tempat bermain anak. Kalau di pinggir jalan, selain mengganggu estetika kota dan wajah kota, juga mengganggu pengguna jalan, serta ketertiban,” ujar Suparno.

Karena itu, Suparno mendorong Pemkot Samarinda melalui aparat penegak aturan agar menertibkan keeradaan badut-badut tersebut.

Selain untuk mengurai potensi kemacetan kota, penertiban badut-badut tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan estetika kota Samarinda. (Pia/Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
DMCA.com Protection Status