Nidya Listiyono Soroti Masalah Drainase di Makroman Samarinda
KLIKSAMARINDA – Masalah drainase di Makroman Rombongan 11, Samarinda, menjadi sorotan Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. Menurutnya, masalah tersebut menjadi permasalahan yang perlu segera diatasi.
Masyarakat saat ini terdampak oleh masalah drainase di Makroman dan sistemnya yang buruk dan sangat merugikan, khususnya masyarakat Sambutan Samarinda.
Nidya Listiyono menyatakan, pemerintah perlu segera mencari solusi yang memadai untuk memastikan air dapat mengalir dengan baik dan menghilangkan bau tidak sedap di wilayah tersebut.
Sementara ini, Nidya telah menjanjikan kepada warga akan menampung aspirasi dan keluhan dari masyarakat Sambutan dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
Legislator Dapil Samarinda dari Fraksi Golongan Karya (Golkar) ini akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk menemukan solusi yang memadai dan menyelesaikan masalah yang telah lama mengganggu masyarakat.
“Kita harap ada solusi untuk menyelesaikan semua keluhan masyarakat selama ini. Kita akan segera menyampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk menanganinya,” ujar Nidya Listiyono belum lama ini.
Sementara itu, warga mengaku air yang tidak mengalir mengakibatkan genangan dan mengeluarkan bau tidak sedap. Menurut Yulianus, seorang warga di RT 10 Sambutan, masalah drainase ini telah lama ada. Tetapi sampai saat ini, belum ada solusi yang memadai.
Yulianus menambahkan, masalah drainase di Makroman adalah air tergenang dan mengendap di beberapa tempat dan tidak mengalir ke parit utama. Situasi ini sangat mengganggu masyarakat setempat, yang merasa takut dan tidak nyaman.
Sistem drainase yang buruk dan tidak terencana ini, menurut Yulianus, harus segera diperbaiki karena berdampak kepada sekitar 4 blok perumahan di wilayah tersebut. Karena itu, warga berharap pemerintah segera melakukan tindakan konkret untuk mengatasi masalah drainase buntu di Makroman.
“Drainase (aliran air-Red) nggak jalan. Hanya putar-putar gitu aja. Dampaknya bau banget, nggak tahu mau lari ke mana, nggak bisa mengalir ke arah sungai besar. Makanya masyarakat minta agar bagaimana air ini bisa mengalir maksimal,” ujar Yulianus ditemui belum lama ini. (Dya/Adv/DPRDKaltim)