DPRD KaltimNews

Fraksi PDIP Nilai Penyertaan Modal Tiga Perusda di Kaltim Rp3,670 Triliun Belum Perlu

KLIKSAMARINDA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kaltim secara tegas mempertanyakan detail/rincian penyertaan modal untuk tiga perusahaan daerah (perusda) senilai Rp3,670 Triliun.

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kaltim juga menilai penyertaan modal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim kepada sejumlah perusda di Bumi Etam itu belum perlu.

Menurut anggota DPRD Kaltim Fraksi PDI Perjuangan Safuad, pihaknya meminta agar pemerintah bisa menyebutkan rincian penyertaan modal yang diberikan kepada ketiga perusda itu secara transparan.

Tiga perusda Kaltim yang rencananya akan mendapatkan penyertaan modal dari Pemprov Kaltim itu antara lain Melati Bakti Setya (MBS), PT. Jamkrida, dan PT. Bankaltimtara.

“Fraksi PDI Perjuangan minta agar pemerintah bisa menyebutkan rincian penyertaan modal yang diberikan ini. Tolong dijelaskan secara transparan, agar masyarakat mendapatkan informasi yang akuntabel,” ujar Safuad dalam Rapat Paripurna ke-31 Masa Sidang III Tahun 2023.

Mewakili Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis, Safuad mengatakan ketiga Perusda tersebut masih dalam kondisi sehat. Artinya, ketiga perusda belum memerlukan penyertaan modal.

“Kita merasa, tiga Perusda inu masih sehat dan dapat menyetorkan deviden perusda ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD),” ungkap Safuad, di Gedung B Kompleks DPRD Kaltim, jalan Teuku Umar, Kota Samarinda.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun membenarkan bahwa Fraksi PDI Perjuangan paling menyoroti soal pemberian penyertaan modal kepada ketiga Perusda tersebut.

“Memang penyertaan modal ke Bank Kaltim (dan dua Perusda) ini cukup tinggi. Bahkan di satu periode masa anggaran kurang lebih Rp3,7 triliun. Saya rasa ini cukup wow,” ujar Muhammad Samsun.

Anggaran sebesar itu, kata Samsun, harusnya menjadi kewaspadaan bagi semua pihak dan Pemprov Kaltim. Terutama dalam membantu perekonomian masyarakat.

“Penambahan penyertaan modal diharapkan bisa banyak membantu biaya operasional, sehingga Bankaltimara bisa membantu menggerakan sektor ekonomi secara real di Kaltim. Ya, wajar adanya harapan-harapan seperti itu,” ujar Muhammad Samsun.

Muhammad Samsun menyatakan jangan sampai ketika ditambah modal malah tidak produktif dan justru semakin banyak ‘parkir’.

Contohnya, UMKM dan pelaku industri di Bumi Etam mungkin lebih terbantu dengan adanya penyertaan modal tersebut. Khususnya penyertaan modal bagi Bankaltimtara yang memiliki tugas pengembangan UMKM.

“Tidak hanya di wilayah perkotaan tapi sampai di pelosok. Kita harap Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga jalan. Jadi bukan tambah modal tapi duitnya diparkir, akhirnya duit rakyat tidak produktif kalau begitu,” ujar Muhammad Samsun. (Dya)

Back to top button
DMCA.com Protection Status