KLIKSAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berencana memperpanjang penerapan pembatasan aktivitas masyarakat yang termuat dalam Instruksi Gubernur Kaltim Nomor 1 Tahun 2021. Langkah evaluasi pun dilakukan demi menyempurnakan strategi pencegahan penyebaran Covid-19 di Kaltim tersebut.
Seperti yang berlangsung Rabu, 10 Februari 2021, Sekretaris Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Timur, Yudha Pranoto, memimpin rapat evaluasi pelaksanaan dan penanganan Covid-19 di Kaltim di Ruang Kersik Luwai, Kantor Gubernur Kaltim, Rabu 10 Februari 2021.
Rapat evaluasi dihadiri Direktur RSUD AWS Samarinda dr David Hariadi Masjhoer, Kasatpol PP Kaltim Gede Yusa, pejabat TNI dan Polri, Kepala Biro Humas Setda Prov Kaltim HM Syafranuddin dan Kepala Biro Kesra (Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim) Andi Muhammad Ishak serta pimpinan OPD di lingkup Pemprov Kaltim.
Usai rapat, Yudha Pranoto menegaskan gerakan Kaltim Steril atau Kaltim Silent sebagai upaya menekan penyebaran dan pebularan virus corona di Benua Etam akan terus berlanjut. Gerakan ini sangat penting sebagai implementasi Instruksi Gubernur Kalimantan Timur Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pengendalian, Pencegahan dan Penanganan Wabah Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur.
“Ya, kami akan berlakukan terus sampai Kaltim ini benar-benar turun dan kita benar-benar bebas dari Covid ini. Ini harus secara tegas kita lakukan. Kita bicara masalah nyawa dan keselamatan masyarakat,” ujar Yudha Pranoto melalui rilis.
Yudha Pranoto menegaskan dirinya selaku Sekretaris Satgas Penanganan Covid19 Kaltim akan menyarankan Gubernur Kaltim untuk terus melaksanakan instruksi ini secara konsisten.
Yudha Pranoto yang juga selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kaltim ini menyatakan, pelaksanaan Kaltim Steril selama dua hari (Sabtu-Minggu) pada 6-7 Februari pekan lalu berjalan cukup efektif
Terbukti kasus Covid-19 di Kaltim menurun drastis dari jumlah 900, 700 hingga 500 kasus per hari beberapa hari terakhir sebelum penegakan instruksi Gubernur, menjadi 300an kasus.
“Dan setelah itu selesai (Senin-Selasa) jumlah terpapar Covid-19 naik lagi kasusnya,” ujar Yudha Pranoto.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Isran Noor selaku Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim mengungkapkan ketika kemarin penerapan Kaltim Steril selama dua hari, yakni pada 6-7 Februari banyak pihak yang protes dan tidak sedikit yang menyampaikan saran.
“Tapi itu masih wajar. Tapi saya lihat secara umum memang mereka, masyarakat masih banyak yang setuju dan mematuhi. Saya sempat keliling di kota Samarinda dan Balikpapan, pada 2 hari itu memang sepi, tidak ada kegiatan. Selama 3 hari berturut-turut itu turun angka penularan. Kemarin tidak dilaksanakan Kaltim Steril seperti diakhir pekan lalu, berdasarkan data kembali terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi,” ujar Gubernur Isran Noor, Rabu 10 Februari 2021.
Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kaltim per Rabu, terjadi penambahan angka terkonfirmasi cukup signifikan, yaitu sebanyak 498 kasus sehingga total menjadi 46.954 kasus. Lonjakan kasus terjadi selama dua hari terakhir.
Menurut Gubernur Isran Noor, pelaksanaan Kaltim Steril akan terus dievaluasi berdasarkan data yang masuk di Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim. Terkait terjadinya penjangkitan atau penularan, tingkat efektivitas dan sebagainya.
Pemerintah itu tujuannya baik, ujarnya, walaupun tujuan baik itu ada pihak yang belum memahami dengan memadai. Itu juga dipahami pemerintah.
“As soon as possible. Bisa jadi bisa tidak. Kita lakukan evaluasi terus. Kita evaluasi pandangan masyarakat, evaluasi pelaksanaannya, bagaimana kepatuhannya, tapi tidak bisa sekarang. Mungkin 2-3 hari lagi kita buat keputusan,” ujar Gubernur Isran Noor.
Disebutkan, untuk tingkat efektivitas berdasarkan data yang ada Kota Samarinda dan Balikpapan, diatas 80 persen. Karena pada hari itu, Sabtu-Minggu sepi. Ada beberapa yang buka toko/warung, karena memang tempat tinggal dan berjualan di situ, tapi tidak ada pembelinya.
“Itu yang buat saya diomeli oleh masyarakat. Sampai ada hoaks gubernur akan bagi-bagi sembako di rumah. Tapi biasa, hoaks itu. Ketaatan dan kepatuhan masyarakat menjadi kunci untuk bersama-sama membantu pemerintah dan aparat kesehatan dalam rangka mencegah dan menanggulangi penularan Covid-19,” ujar Gubernur Isran Noor. (*)