Kaltim Resmikan Tim Tanggap Insiden Siber Hadapi Era Digital

KLIKSAMARINDA – Dalam upaya menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) meresmikan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk 9 kabupaten/kota.
Peresmian ditandai dengan pemukulan gong oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Ballroom Crystal Hotel Mercure Samarinda, Kamis 14 November 2024.
Momentum bersejarah ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dr. Sulistyo selaku Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pembangunan Manusia dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kaltim Muhammad Faisal, serta Wakil Bupati Kutai Barat Edyanto Arkan.
Menurut Sri Wahyuni, tidak bisa dipungkiri bahwa era digital membawa berbagai risiko dan konsekuensi. Keamanan data dan sistem menjadi prioritas utama yang harus kita jaga bersama.
“Bagaimana keamanan siber. Keamanan data dan sistem sangat penting,” ungkap Sri Wahyuni dalam sambutannya.
Data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan fakta mencengangkan bahwa penetrasi internet di Kaltim mencapai 80,63 persen, dengan total pengguna 3.152.256 jiwa dari 4 juta penduduk.
Angka ini menempatkan Kaltim di posisi kedua se-Kalimantan, hanya berselisih tipis dengan Kalimantan Tengah yang mencapai 82,40 persen.
Menariknya, survei APJII mengungkapkan pola penggunaan internet masyarakat Kaltim yang didominasi oleh mobile data (71,43%), diikuti WiFi rumah (26,79%), dan penggunaan WiFi di tempat kerja atau institusi pendidikan (1,79%).
Namun, di balik tingginya penetrasi internet, lurking berbagai ancaman siber yang mengintai.
Fakta menunjukkan 59,82 persen pengguna pernah mengalami penipuan online, 33,04 persen mengalami pencurian data pribadi, dan 21,43 persen perangkat mereka terkena virus.
Yang lebih mengkhawatirkan, 18,75 persen responden mengaku tidak menyadari risiko keamanan yang mereka hadapi.
Sehingga keberadaan TTIS akan mengoptimalkan peran pejabat serta petugas persandian dalam mengamankan data-data sensitif milik pemerintah.
Ini mencakup implementasi sistem enkripsi canggih, monitoring real-time terhadap potensi serangan, dan protokol penanganan insiden yang terstandarisasi.
Kehadiran TTIS ini seperti membangun benteng digital di setiap kabupaten/kota. Kami berharap dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih aman dan terpercaya bagi masyarakat Kaltim.
“Ini menjadi tugas TTIS untuk mengawal serta memberikan edukasi masyarakat terkait resiko keamanan data dan sistem yang kita miliki ketika menjadi pengguna internet,” tambah Sri Wahyuni.
Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, BSSN Sulistyo, berharap keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pengambilan kebijakan.
Harapannya kolaborasi ini mencegah adanya insiden keamanan siber, termasuk kasus penyalahgunaan situs layanan publik untuk hal-hal yang tidak diinginkan, seperti penyebaran konten perjudian online.
“Kami berharap ekosistem tim tanggap insiden di Kaltim dapat terus berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi dengan seluruh stakeholder dalam penanganan ancaman siber,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Faisal, Kepala Diskominfo Kaltim, menekankan bahwa pembentukan TTIS merupakan langkah strategis dalam menghadapi serangan siber yang semakin masif.
Program ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mencakup edukasi dan peningkatan awareness masyarakat terhadap keamanan siber.
TTIS akan berperan aktif dalam memberikan panduan praktis tentang cara melindungi data pribadi, mengenali modus penipuan online, dan langkah-langkah preventif menghadapi ancaman siber.
“Alhamdulillah, saat ini sudah 9 kabupaten/kota di Kaltim yang memiliki TTIS/CSIRT. Sisa satu lagi,” ungkapnya.
Dengan beroperasinya TTIS di hampir seluruh kabupaten/kota, Kaltim membuktikan komitmennya dalam menghadapi tantangan era digital. Langkah ini diharapkan dapat menjadi model bagi provinsi lain dalam membangun sistem pertahanan siber yang komprehensif dan efektif. (Adv/DiskominfoKaltim)