TNI AL di Balikpapan Tangkap Pelaku Pencurian Batubara Yang Akan Dikirim ke PLN
KLIKSAMARINDA – Lanal Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan operasi penangkapan para pelaku pencurian batubara, Selasa, 18 Januari 2022.
Dalam operasi itu, aparat Lanal Balikpapan menangkap 8 Kapal Motor pelaku pencurian batubara serta 47 orang pelaku pencurian batubara.
Para pelaku pencurian batubara itu mencuri 31 ton dari sebuah kapal pengangkut batubara tujuan PLTU Cilegon Banten.
Menurut Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Balikpapan, Kolonel Laut Siswo Widodo, penangkapan terjadi di Muara Kembang Buoy 17, Samarinda.
Saat ditemui di Pos AL Anggana Kutai Kartanegara, Kolonel Laut Siswo Widodo sampaikan penangkapan itu berdasarkan laporan dari masyarakat.
Selain itu, sebelumnya diketahui ada sebuah video amatir pencurian batubara oleh pelaku di daerah Muara Berau yang viral di media sosial.
“Kami menindaklajutinya dengan melakukan patroli laut. Kami sergap mereka tadi malam saat para pelaku pencurian sedang bersandar di ponton pengangkut batubara tujuan Cilegon Banten,” ujar Kolonel Laut Siswo Widodo.
Menurut Kolonel Laut Siswo Widodo, penangkapan terjadi saat para pelaku sedang memindahkan batubara dari atas kapal ponton ke kapal mereka.
Dari operasi penangkapan tersebut, jajaran TNI AL menyita 47 kru ABK. Tak hanya itu, aparat juga menyita barang bukti berupa 8 Kapal motor (Klotok) dan 31 ton batubara curian.
“Tindak pencurian tongkang batubara di daerah Muara Kembang Buoy 17, Samarinda,” ujar Kolonel Laut Siswo Widodo.
Operasi penangkapan para pelaku pencurian batubara ini dilakukan demi mendukung kebijakan pemerintah untuk memenuhi 25% batubara lokal.
Lanal Balikpapan sesuai perintah dari Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono, melakukan pengawasan intensif dengan patroli dan menegakkan hukum dan aturan sesuai dengan UU Nomor 34 Tentang TNI.
Menurut Kolonel Laut Siswo Widodo, penangkapan ini diawali patroli intensif. Kegiatan penangkapan ini merupakan tindakan tegas yang diambil melihat perkembangan situasi nasional akan kebutuhan terhadap batubara.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kolonel Laut Siswo Widodo menerangkan bahwa pelaku pencurian adalah masyarakat sekitar yang sejak beberapa hari belakangan ini kehilangan pekerjaan.
Para pelaku sebelumnya adalah petugas kebersihan ponton batubara yang selesai mengirim batubara untuk kebutuhan ekspor. Namun, pekerjaan itu terhenti akibat kebijakan penghentian ekspor batubara.
Mereka kemudian melakukan pencurian batubara yang akan dikirimkan ke PLTU Cilegon.
“Mereka nekat karena sudah seminggu tidak mendapatkan penghasilan. Tidak ada ponton pengangkut batubara yang dibersihkan. Mmereka lalu nekad mencuri batubara milik PLN dan kemudian nanti dijual kembali ke perusahaan batubara,” ujar Kolonel Laut Siswo Widodo.
Aparat TNI AL kemudian menyita kapal motor dan kru kapal. Sekarang kapal-kapal itu disandarkan di Posal Anggana dikarenakan merupakan Pos AL terdekat dari lokasi untuk tindak
“Sesuai prosedur maka akan kita tindak lanjuti sesuai aturan dan hukum yang berlaku dengan berkordinasi dengan Dinas Hukum TNI AL untuk penyidikan mengingat ukuran 8 kapal yang beragam dari mulai 4 GT sampai paling besar 28 GT sehingga perlu adanya pendalaman terhadap hal terserbut,” ujar Kolonel Laut Siswo Widodo.
Seorang pelaku berinisial D mengaku terpaksa melakukan itu karena sudah sepekan tidak bekerja. Menurutnya, biasanya ia bersama rekan-rekannya membersihkan ponton batubara.
“Selama bertahun-tahun kami mencari makan dari mengambil sisa batubara dari atas ponton. Sedikit demi sedikit batubara itu kami kumpulkan. Kemudian dijual kembali ke perusahaan batubara yang mau membeli,” ujarnya. (Jie)