Dewan Minta Pemerintah Kabupaten/Kota Sigap Tangani Kasus DBD di Benua Etam
KLIKSAMARINDA – Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, meminta pemerintah kabupaten/kota untuk cepat tanggap menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Benua Etam.
Pasalnya, persoalan DBD yang meningkat ini tidak bisa disepelekan dan dianggap remeh begitu saja. Menurut Ananda Emira Moeis, penanganan kasus DBD harus benar-benar mendapatkan atensi lebih dari pemerintah kabupaten/kota, khususnya di Kota Balikpapan dan Samarinda.
Pun demikian, ia turut memberikan apresiasi pada semua pihak atas kinerja dan gerak cepatnya terhadap permasalahan ini.
“Saya dengar ada beberapa wilayah di Samarinda yang pandemik. Alhamdulillah Puskesmas langsung turun untuk fogging,” ujar Ananda Emira Moeis, Jumat 30 September 2022.
“Tapi saya yakin pemerintah kabupaten/kota di Benua Etam bisa menangani dan cepat tanggap terhadap kasus DBD ini,” ujar Ananda Emira Moeis di Ruang Rapat Fraksi PDI Perjuangan, Gedung D Komplek DPRD Kaltim jalan Teuku Umar, Kota Samarinda.
Disinggung terkait bantuan keuangan untuk penanganan kasus DBD di kabupaten/kota ini, Nanda, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa legislatif sesungguhnya akan mensupport kebutuhan kabupaten/kota apabila benar-benar diperlukan.
“Sebenarnya, hingga saat ini kita belum ada pembahasan ke arah tersebut. Namun yang pasti, kita akan support demi kebaikan masyarakat di Benua Etam,” ujar Nanda.
Hal yang lebih penting dalam pencegahan penyebaran kasus DBD di Benua Etam, menurut Nanda, yaitu keikutsertaan masyarakat agar mau bersama-sama menjaga lingkungannya masing-masing.
“Antara pemerintah dan masyarakat itu harus seimbang. Pemerintah harus sigap dan masyarakat juga harus tetap menjaga diri,” ujar Nanda.
Nanda pun meminta masyarakat agar selalu menjaga diri. Maksudnya, menjaga rumah sendiri agar tetap bersih.
Namun, jangan lupa juga untuk saling mengingatkan orang sekitar seperti tetangga dan saudara.
“Jadi dimulai dari diri kita dan lingkungan sekitar. Semoga kasus yang sakit bisa segera turun dan lekas sembuh. Mengingat, nyamuk demam berdarah dipengaruhi oleh penyakit menular yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti,” ujar politikus PDI Perjuangan ini.
Beberapa hal pun menjadi penyebab penyakit DBD seperti curah hujan tinggi yang menyebabkan terjadinya genangan air, sehingga akan menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
Tidak hanya itu, daya tahan tubuh lemah dan kebiasaan menggantung baju dikamar juga menjadi salah satu faktor seseorang rentan terkena penyakit DBD.
Oleh karenanya, masyarakat perlu membiasakan diri untuk selalu menyingkirkan, menutup, dan menguras benda-benda di rumah yang berpotensi menimbulkan genangan air.
Seperti memperhatikan pot, drum, atau toren air sebelum hujan tiba, guna mencegah nyamuk berkembang biak dan menularkan penyakit.
“Kan kalau di kamar mandi nggak boleh ada jentik-jentik, di kebun atau segala macam. Sampah juga harus dikubur, terutama yang basah. Intinya kan jangan sampai mereka berkembang biak terlalu berlebihan. Jadi, harus saling menjaga dan bergotong royong agar penyebarannya tidak semakin meluas,” ujar Nanda. (Pia/Adv/DPRDKaltim)