Di Rumah Mewah Milik Andre, Suprianda Ditemukan Tewas Diduga Diterkam Saat Memberi Makan Harimau
KLIKSAMARINDA – Rumah mewah milik Andre di Jalan Wahid Hasyim II Nomor 91 RT 11 Kelurahan Sempaja Barat Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), menjadi saksi peristiwa tragis yang menimpa Suprianda (27) pada Sabtu 18 November 2023. Suprianda (27), perawat harimau peliharaan Andre, ditemukan tewas diduga setelah diterkam harimau tersebut.
Suprianda (27) bekerja sebagai perawat harimau peliharaan Andre. Setiap pagi, Suprianda diketahui rutin memberi makan harimau berusia 2 tahun tersebut. Namun, kejadian tragis terjadi pada Sabtu pagi saat Suprianda memberi makan harimau.
Setelah memberi makan, Suprianda tidak keluar dari rumah tempat harimau itu dipelihara. Sang istri, yang merasa curiga karena suaminya tidak muncul, akhirnya mendatangi rumah majikan suaminya. Saat diperiksa, ternyata Suprianda ditemukan tewas dengan kondisi mengerikan.
Penemuan yang Mengejutkan
Kerabat korban, La Ura, mengungkapkan bahwa Suprianda ditemukan dengan kondisi cukup mengenaskan. Tubuhnya terdapat luka akibat cakar harimau. Petugas kepolisian yang tiba di lokasi segera mengamankan situasi dan membawa jenazah korban ke Rumah Sakit Aw Syahranie untuk dilakukan visum. “Besar, biasa memang, tapi kok bisa dimakan gituloh, ini leher abis, lapar kali,” ujar La Ura, seorang kerabat korban, di lokasi dengan keheranan.
Penanganan oleh BKSDA Kalimantan Timur
Sementara itu, petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur turut melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian. Mereka memastikan bahwa harimau berusia 2 tahun itu dipelihara tanpa izin dari instansi terkait.
Ari Wibawanto, Kepala BKSDA Kaltim, mengungkapkan bahwa hewan buas yang diduga harimau Sumatera itu seharusnya dilaporkan kepada BKSDA. Hal ini untuk menghindari situasi seperti ini dan mematuhi aturan yang ditetapkan oleh undang-undang tentang syarat memelihara hewan dilindungi.
“Belum ada, kita belum ada mendengar ada izin kepemilikan harimau di Samarinda. Ini illegal. Pertama, kita selamatkan dulu harimaunya. Kita juga akan tes DNA untuk memastikan apakah ini harimau Indonesia atau dari luar. Dugaan saya harimau Sumatera, tapi nanti kita akan tes DNA. Harimau akan dibawa ke lembaga konservasi kami di Tabang,” ungkap Ari Wibawanto.
Sementara itu, upaya evakuasi harimau masih menunggu tim dokter BKSDA Kaltim yang berada di Samboja Kutai Kartanegara (Kukar). Rencananya, harimau tersebut akan dibawa ke lokasi konservasi di Tabang, Kutai Barat. (Suriyatman)