Gegar Virus Corona di Samarinda, Polisi Perketat Pengawasan Jual Beli Masker

KLIKSAMARINDA – Kebutuhan masyarakat terhadap alat kesehatan berupa masker, sabun antiseptic, dan disinfektan terus meningkat. Terutama pasca informasi adanya suspect virus corona dari Presiden Joko Widodo, Senin 2 Maret 2020.
Harga masker dari berbagai jenis pun melonjak. Beberapa di antaranya mencapai harga Rp200 ribu per kemasan. Kenaikan harga juga terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Di apotik berinisial P, Jalan Kadrie Oening Samarinda, misalnya, harga masker mencapai Rp220 ribu. Sang pemilik, HP mengaku, di apotik miliknya, masker menumpuk.
HP menyatakan, masker-masker itu adalah pesanan dari beberapa puskesmas di Samarinda yang belum terdistribusi.
“Memang harganya sudah mahal karena saya juga membeli dengan harga mahal. Misalnya Rp200 ribu, jadi saya jual Rp220 ribu. Kalau pun ada yang beli, saya tidak jual kepada orang yang ingin jual lagi. Saya jual hanya kepada warga yang perlu saja,” ungkap HP.
HP menyatakan hal itu setelah Polresta Samarinda melakukan inspeksi mendadak, Selasa, 3 Maret 2020. Polisi memang tengah memperketat pengawasan terhadap distributor penjual alat-alat kesehatan di Samarinda. Pengetatan pengawasan itu dilakukan untuk menghindari tingkah nakal penimbunan alkes oleh para penjual maupun distributor.
Polisi tak hanya melakukan inspeksi di apotik berinisial P. Polisi juga melakukan inspeksi di beberapa apotik dan distributor alat kesehatan di Samarinda.
Antara lain, Apotik XS Mart di Jalan Palang Merah Indonesia (PMI), Apotik Kimia Farma, dan distributor alat kedokteran dan laboratorium Toko Sumber Rezeki Medika Mandiri di Jalan S. Parman, Samarinda.
Kanit Tipiter Polresta Samarinda, Iptu Wira yang memimpin inspeksi tersebut menyatakan, pihaknya menemukan fakta adanya dus-dus masker yang belum terdistribusi di sejumlah tempat distributor alkes.
Polisi akan mengawasi tempat tersebut dan akan menindak tegas jika terbukti adanya praktik penimbunan alkes. Langkah ini dilakukan karena polisi menerima laporan warga yang resah akibat kelangkaan dan kenaikan harga sejumlah alat kesehatan.
“Atas dasar itu kami turun kelapangan hari ini, dan ini sekaligus antisipasi kemungkinan penimbunan alat-alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat oleh apotek yang terjadi di Kota Tepian,” ujar Iptu Wira.
Polisi juga melakukan patroli cyber untuk mencegah orang-orang yang mengambil keuntungan dari merebaknya virus Corona.
Polisi menghimbau kepada masyarakat agar jangan mengambil keuntungan dari musibah yang terjadi saat ini. (Jie)