Warga Muang Dalam Samarinda Tolak Tambang

KLIKSAMARINDA – Warga Muang Dalam, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menolak adanya praktik pertambangan di wilayah tersebut.
Warga pun membuat petisi dan menandatangani kesepakatan bersama pada sebuah spanduk pada Minggu, 3 Oktober 2021. Tak hanya itu, warga Muang Dalam turun ke jalan mengarak spanduk itu untuk menyuarakan aspirasi mereka demi menolak aktivitas pertambangan di wilayahnya.
“Kami seluruh warga Muang Dalam menolak dengan keras dan menutup adanya aktivitas pertambangan batubara di wilayah Muang Dalam,” demikian tulisan pada spanduk itu yang dibubuhi tandatangan warga setempat.
Dukungan terhadap penolakan warga pada aktivitas pertambangan batubara di Muang Dalam Samarinda juga datang dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Samarinda. HMI Cabang Samarinda menilai perlunya penegakan hukum yang tegas dari aparat Kepolisian dalam hal ini Kapolda Kaltim dan Kapolresta Samarinda, dan mendesak Wali Kota Samarinda dalam mendorong penghentian aktivitas ilegal mining di Samarinda secara menyeluruh.
HMI juga meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkot Samarinda jangan menutup mata bahkan harus turun meninjau secara langsung dampak kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pertambangan tersebut.
“Apabila pihak terkait abai melihat persolaan tersebut, maka HMI Cabang Samarinda dengan tegas akan melakukan aksi besar-besaran dan bahkan akan mendorong masyarakat Kota Samarinda untuk terlibat dalam aksi tolak tambang ilegal di kota Samarinda sebagai bentuk ultimatum terhadap penyebab banjir yang selalu melanda Kota Samarinda khususnya warga masyarakat Desa Muang, Lempake,” ujar Ketua Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (PTKP) HMI Cabang Samarinda Akhmad Rifai.
Penolakan warga semakin massif sejak terjadinya banjir yang melanda wilayah Muang Dalam pada September 2021 lalu. Warga setempat menduga, aktivitas penambangan batubara di wilayah Muang Dalam menjadi biang kerok musibah banjir tersebut.
Warga pun telah melakukan pelbagai upaya penolakan. Tak hanya menghimpun dukungan warga dari 5 RT, warga di Muang Dalam bahkan pernah memblokir jalan kendaraan pengangkut batubara Sabtu 25 September 2021 lalu.
Warga kemudian meminta agar para pengemudi kendaraan berat pegangkut batubara untuk memutarbalikkan kendaraannya. (*)