FokusNews

Tegas, Wali Kota Samarinda Instruksikan Pemudik Dari Luar Kota Jalani Screening

KLIKSAMARINDA – Penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Samarinda membuat Wali Kota Syaharie Jaang khawatir. Per Senin, 4 Mei 2020, jumlahnya mencapai 25 orang.

Dalam konferensi pers di Rumah Jabatan Wali Kota Samarinda, Jalan S. Parman, Senin 4 Mei 2020, Syaharie Jaang menegaskan jajarannya untuk melakukan screening pada orang yang ingin memasuki Kota Samarinda. Menurut Syaharie Jaang, screening perlu dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

“Mulai hari ini kita sudah siapkan 5 pos pembatasan di 5 titik pintu masuk. Kita langsung lakukan screening,” tegas Jaang.

Saat ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Samarinda juga telah menambah titik pos cek dan pengawasan. Ada 5 pos pembatasan di 5 titik pintu masuk, antara lain di gerbang masuk pintu di Palaran, Jalan HAM Riffadin halaman kantor UPTD Metrologi depan Kampus IAIN, kemudian pos di Loa Janan depan eks Sumber Mas, Pos Sungai Siring depan Bandara APT Pranoto, dan pos Jalan P Suryanata.

Peningkatan kewaspadaan ini karena Beberapa kabupaten dan kota di sekitar Samarinda terjadi penularan (transmisi) lokal. Selain screening dilakukan kepada orang yang masuk ke dalam kota Samarinda, screening juga akan dilakukan kepada petugas medis dan para pasien yang ditengarai memiliki gejala dan kontak erat dengan pasien Positif Covid-19. Menurut Syaharie Jaang, Samarinda berpotensi terjadi peningkatan kasus Covid-19 dengan penularan transmisi lokal.

“Penyebaran Covid-19, semakin bertambah dari hari ke hari. Samarinda yang merupakan Kota transit dari wilayah Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, dan Balikpapan, sementara daerah-daerah tersebut merupakan daerah yang sudah memiliki transmisi lokal penyebaran Covid-19,” ungkap Jaang.

Untuk itu, Syaharie Jaang menghimbau warga Samarinda untuk tidak melakukan mudik Lebaran untuk saat ini mengingat penyebaran virus korona dapat terjadi karena perpindahan orang dari satu tempat dan menulari orang di tempat lainnya.

“Jika PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) diterapkan maka akan berdampak pada masyarakat terutama sisi ekonomi yang meliputi perekonomian. Kita berharap semua berjalan lancar terutama di bulan Ramadhan saat ini,” ujar Syaharie Jaang.

Saat ini, di Samarinda sudah ada 3 fasilitas kesehatan yang berfungsi untuk penanganan Covid-19 di Kota Samarinda, yakni RSUD A Wahab Syjahranie, RSUD IA Moeis dan RS Karantina Covid-19 di Jl Wolter Monginsidi atau Gedung Bapelkes.

“Lewat press rilis ini saya mengingatkan (masyarakat) untuk selalu jujur dengan riwayat perjalanan yang dilakukan hingga dapat diantisipasi kemungkinan terpapar Covid-19, baik bagi petugas kesehatan maupun warga. Laporkan jika anda atau keluarga memiliki riwayat perjalanan dari negara atau daerah pandemi Covid-19 atau zona merah, serta memiliki gejala-gejala seperti deman, batuk, pilek dan sesak nafas dalam 14 hari kepulangan. Untuk pelaporan dapat menghubungi call center kami di hotline Kota Samarinda 112,” tegas Jaang. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status