Tahun Ini, Ada Beberapa Hal Yang Akan Dibenahi di Bandara APT Pranoto Samarinda
Bandara APT Pranoto Samarinda telah beroperasi sejak 2018 setelah Presiden Joko Widodo meresmikannya pada 25 Oktober 2018. Namun, pelbagai persoalan pelik mengikutinya hingga pertengahan 2019. Padahal, bandara yang menelan biaya Rp1,8 triliun ini telah menjadi kebanggaan warga Ibu Kota Kalimantan Timur (Kaltim) dan memiliki potensi di masa depan. Penerbangan akan banyak dibuka dari bandara ini, namun kondisi bandara belum maksimal.
Meski begitu, potensi itu masih memerlukan upaya untuk mewujudkannya. Terutama, memerlukan perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terhadap anggaran biaya bagi penyediaan sejumlah fasilitas pendukung bandara yang terletak di Kelurahan Sungai Siring, Kecamatan Samarinda Utara ini. DPRD Kaltim menilai jika upaya untuk mewujudkan potensi tersebut belum maksimal. DPRD Kaltim mencatat, pada 2019, tak sepeser pun anggaran untuk proses pembenahan Bandara APT Pranoto.
Di tahun 2018, Bandara APT Pranoto Samarinda telah menyerap anggaran Rp1,8 triliun. Dari APBN, dana untuk bandara mencapai Rp200 miliar dan selebihnya dari APBD yang mulai dikucurkan sejak 2011. Tetapi, kebutuhan bandara masih terus memerlukan perhatian. Sehingga pengganggaran pun, baik dari APBN maupun dari APBD, masih perlu dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fasilitas pendukung bandara.
Catat saja misalnya, Bandara APT Pranoto masih memerlukan runway light untuk mendukung penerbangan malam agar tidak ada lagi pemindahan penerbangan ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan. Untuk memaksimalkan kondisi bandara, saat ini telah muncul angka Rp14,9 miliar untuk lampu runway dan lampu apron (tempat parkir pesawat dan pelataran pesawat) dari pemerintah pusat sebagai bagian dari optimalisasi APBN 2019.
Kebutuhan lainnya yakni pemagaran di areal bandara. Pun berkaitan dengan penguatan runway yang notabene akan dianggarkan pemerintah pusat pada APBN 2020 berdasarkan surat dari Dirjen Penerbangan terkait alokasi anggaran untuk Bandara APT Pranoto sebesar Rp390 miliar.
Sambil menunggu realisasi anggaran dari pusat tahun depan, APBD Provinsi Kaltim bakal mengambil peran terhadap penguatan runway sepanjang 2.250 lebar 18 meter termasuk taxi way pada APBD Perubahan 2019 sebesar Rp27,5 miliar.
Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Agus Suwandi menerangkan, setiap kebutuhan bandara tak lebih dari upaya untuk memenuhi kebutuhan keselamatan pendaratan dan penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda. Tak masalah, menurut Agus, sumber pendanaan baik dari pusat maupun daerah terhadap upaya pembenahan Bandara APT Pranoto.
“Ini bukan bicara masalah kebutuhan oleh pusat atau daerah. Yang penting itu adalah runway bisa kita jaga kepastian untuk didarati. Jangan sampai celaka. Karena demi warga Kaltim. Demi keselamatan,” ujar Agus usai rapat dengar pendapat bersama Dinas Perhubungan Kaltim dan Pengelola Bandara APT Pranoto, Senin 22 Juli 2019.