Seno Aji Harap Konkernas PGRI Berdampak Positif Bagi Kesejahteraan Guru

KLIKSAMARINDA – Konferensi Kerja Nasional (Konkernas) IV Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dibuka Jumat malam, 24 Februari 2023 di Ballroom Hotel Mercure, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Membuka Konkernas IV PGRI ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Kaltim, Isran noor.
Konkernas IV PGRI ini mengusung tema “Guru Bangkit, Pulihkan Pendidikan, Indonesia Kuat, Indonesia Maju” dan akan berlangsung hingga 26 Februari 2023 mendatang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji bersama anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian dan Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Hamdam, disertai pengurus dan perwakilan PGRI se-Indonesia.
Seno Aji mengatakan melalui Konkernas IV PGRI yang berlangsung di Kaltim ini yang di dalamnya membahas terkait keluhan mengenai guru honorer menjadi langkah politik dalam mempertahankan hak guru. Terutama terkait perjuangan dalam meningkatkan kesejahteraan guru.
“Kegiatan ini cukup bagus dan ada 1000 peserta yang ada di Indonesia hadir di Samarinda. Menyampaikan terkait keluhan mengenai guru honorer,” ujar Seno Aji usai pembukaan.
Selain itu, Seno Aji melalui lembaga DPRD Kaltim akan terus mendukung agar tenaga honorer khususnya guru, tetap ada. Karena itu, Seno Aji juga meminta Pemerintahan agar tidak akan menghapuskan tenaga guru honorer.
“Kami berharap nantinya keresahan PGRI saat ini bisa didengar oleh Presiden dan pemerintah melihat PGRI memiliki peran yang sangat penting dalam mendidik anak bangsa,” ujar Seno Aji.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran Noor menekankan bahwa jasa para guru sampai kapan pun tidak akan pernah terlupakan oleh rakyat dan bangsa ini. Gubernur Isran Noor menyatakan, berkat jasa guru, tercipta orang-orang hebat yang lahir dengan berbagai profesi, mulai dari pengusaha hingga politisi.
“Guru ASN dan Guru Non ASN atau honorer punya kedudukan yang sama pentingnya bagi pendidikan di Indonesia. Bahkan dengan beban yang sama, khusus untuk guru honorer sampai saat ini sangat membantu sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pengajar,” ujarnya lagi.
Dirinya pun juga mengingatkan agar Pemerintah jangan menghapus guru honorer ini kedepannya, karena perlu dipikirkan apa pekerjaan mereka, karena tentunya di antara guru honorer itu ada yang sudah berkeluarga. (Adv/DPRDKaltim)