Pembunuhan Guru Pesantren di Samarinda Terjadi Usai Sholat Subuh
KLIKSAMARINDA – Seorang guru ngaji di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi korban pembunuhan, Rabu dini hari, 23 Februari 2022.
Unit Inafis Polresta Samarinda melakukan rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Rabu pagi.
Dari pantauan di lokasi, ada lima reka adegan yang dilakukan. Hadir dalam pemeriksaan itu sejumlah saksi.
Antara lain saksi Syamsudin (54). Syamsudin diketahui menjadi orang yang melihat korban usai kejadian.
Awalnya, Syamsudin mendengar suara gaduh dan teriakan. Syamsudin yang saat itu usai menjalankan salat subuh sekitar pukul 05.30 WITA di rumah, pun terkejut.
“Saya hanya dengar suara pukulan. Kayak mau pukul ular, tapi kok gak mati-mati. Terus dengar suara orang teriak,” ujar Syamsudin, 23 Februari 2022.
Karena penasaran, Syamsudin mengecek keluar. Saat membuka pintu Syamsudin melihat dua orang berlari kencang.
Syamsudin kemudian melihat tubuh yang tergeletak di atas cor-coran, tepat di samping tembok Pondok Pesantren Daarussa’adah, Jalan Mugirejo, RT 18, Lubuk Sawah, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda.
Dia tak berbuat apa-apa selain memanggil warga lainnya untuk turut memeriksa korban. Sekilas, Syamsudin melihat wajah korban pernuh darah.
“Karena panasaran saya ke depan, dan lihat ada dua orang lari ke arah bukit. Terus ada orang tergeletak, tengkurap posisinya. Saya dekatin itu masih bernafas. Tetapi gak berani megang. Jadi saya nunggu Pak Tejo, baru selesai salat. Pas datang juga gak berani megang. Posisi mukanya saya lihat berlumuran darah,” ujar Syamsudin.
Kemudian Pak Tejo memanggil para santri (jama’ah) masjid.
“Kondisi kan masih gelap. Jadi hanya lihat darah di mukanya. Tetapi, setahu saya itu guru ngaji. Dia ngajar di pesantren sini,” ujar Syamsudin.
Diketahui kemudian korban bernama Eko Hadi Prasetya (42). Warga kemudian membawa korban ke rumah sakit. Namun korban meninggal dunia. (Jie)