Seminar IDI Samarinda, Memahami Urgensi Antenatal Care dan Kesetiaan dalam Rumah Tangga
KLIKSAMARINDA – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Samarinda menggelar seminar kesehatan dengan pembahasan yang merujuk pada penanganan stunting dan HIV (Human Immunodeficiency Virus), Sabtu 11 November 2023.
Seminar ini berlangsung di Ruang Ballroom Rembulan (Blok B LL.3) RSUD A.W. Sjahranie, Samarinda. Hadir sebagai narasumber, yakni M. Anggit Nugroho (Materi Antenatal Care yang Berkualitas) dan Yenny Abdullah (Materi Cegah Selingkuh, Keluarga Utuh).
Ditemui di sela-sela acara, Ketua Panitia Seminar, Andi Satya Adi Saputra mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka peringatan hari jadi IDI yang ke-73 tahun. Menurutnya, seminar ini merupakan acara puncak dari serangkaian yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Kita sudah melaksanakan beberapa kegiatan seperti IDI Goes to Campus dan bakti sosial di Universitas Mulawarman. Besok pagi, kita akan menggelar jejak sehat untuk Samarinda,” ujar Andi Satya.
Seminar yang dilaksanakan pada hari ini, kata Andi, bertema ‘Antenatal Care Berkualitas dan Cegah Selingkuh, Keluarga Utuh’. Alasannya, karena IDI Samarinda benar-benar mengkritisi kasus stunting di Kaltim, pada umumnya, dan di Kota Samarinda, khususnya.
Andi Satya menjelaskan bahwa pelayanan antenatal berkualitas menjadi kunci dalam pencegahan stunting, memastikan pertumbuhan optimal anak dengan memberikan asupan gizi yang cukup sejak awal kehamilan.
Lalu untuk materi ‘Cegah Selingkuh, Keluarga Utuh’ dirancang untuk memberikan dukungan kepada dokter agar bisa menjaga kestabilan hubungan suami istri. Terutama, menghadapi tantangan tugas dan tanggung jawab yang seringkali memisahkan mereka dari rumah.
“Kami ingin memberikan edukasi dan motivasi pada para dokter dan tenaga kesehatan yang ada di sini. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menjaga keharmonisan keluarga mereka,” jelasnya.
Menurutnya, profesi dokter memang rawan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan di luar rumah, seperti perselingkuhan. Maka dari itu, IDI mengundang dokter dan pasangannya untuk datang dan mendengarkan materi ini.
“Semoga, keluarga mereka senantiasa sakinah mawadah warahmah,” harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua IDI Samarinda Andriansyah mengatakan bahwa dua topik tersebut diangkat karena berkaitan dengan masalah yang ada di zaman sekarang, yaitu angka stunting dan indeks menular seksual (IMS) yang cukup tinggi.
“Dengan seminar ini, kami harap para dokter yang ada di Puskesmas bisa menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan, bisa melakukan pemeriksaan kehamilan berkualitas, sehingga bisa mencegah stunting sejak dini,” tuturnya.
Andriansyah menjelaskan bahwa IMS adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual tidak sehat, seperti HIV/AIDS, sifilis, gonore, dan klamidia. Ironisnya, bisa menyebabkan komplikasi kesehatan, seperti kemandulan, kanker, dan kematian.
Salah satu faktor risiko IMS, karena perilaku selingkuh, yang sayangnya cukup banyak terjadi di Kota Samarinda. Pihaknya berharap dokter bisa memberikan informasi dan edukasi kepada pasien, suami, dan istri, agar tidak selingkuh dan menjaga kesehatan seksual.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dokter adalah pengabdi untuk rakyat, khususnya di bidang kesehatan. Kami juga ingin mendidik calon dokter untuk lebih membumi dan mengerti kebutuhan masyarakat,” tegasnya. (Dya)