FokusNews

Dampak Covid-19 Bagi Iklim Pariwisata Kaltim

KLIKSAMARINDAPariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) tak dapat terhindar dari dampak wabah virus corona (Covid-19). Akibat pandemi global Coronavirus Disease 2019, beberapa event pariwisata di Kaltim mengalami penundaan.

Melalui rilis Humas Pemprov Kaltim, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, akibat pandemi Covid-19 khususnya di Kaltim beberapa kegiatan (event) yang berskala nasional maupun daerah untuk sementara waktu terpaksa ditunda pelaksanaanya.

Tidak bisa dipungkiri, menurut Sri Wahyuni, penyebaran pandemi Covid-19 sangat berimbas pada sektor pariwisata di daerah.

“Tiga event nasional di Kaltim yaitu Balikpapan Festival 2020, sempat dilaksanakan pada bulan Februari lalu sebelum adanya kasus pandemi Covid-19 di Kaltim. Yang kedua event Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (TIFAF) 2020 yang merupakan salah satu event yang masuk kalender pariwisata nasional dipastikan ditangguhkan dan akan dilaksanakan tahun depan. Ini disebabkan pandemi Covid-19 yang hingga kini masih melanda baik di Kaltim, Indonesia bahkan dunia,” kata Sri Wahyuni, Minggu 26 April 2020.

Event yang ketiga adalah Festival Mahakam masih dijadwalkan pada Bulan November 2020. Menurut Sri Wahyuni, mungkin pelaksanaannya dilaksanakan dengan penyesuaian, sementara event-event lain tentu masih melihat situasi dan kondisi pandemi Covid-19 khususnya di wilayah Kaltim.

“Sementara event-event yang lain di daerah, kita masih wait and see. Tapi dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, sudah banyak para seniman melakukan kegiatannya secara virtual. Kita harapkan kegiatan yang dilaksanakan walaupun melalui virtual, aktualisasi seninya bisa tetap berjalan,” ujar Sri Wahyuni.

Selain berimbas terhadap pelaksanaan event pariwisata, pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap iklim usaha pariiwisata di Kaltim. Ada sejumlah kegiatan bergerak pada 13 jenis usaha pariwisata maupun ekonomi kreatif, seperti perhotelan, restoran, perjalanan wisata dan usaha kapal wisata.

Menurut Sri Wahyuni, saat ini sudah tiga ribuan orang terdata yang difokuskan pada pekerja di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena pekerja dinilai pihak yang paling rentan terhadap dampak pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Kaltim melaksanakan pendataan untuk pekerja pariwisata dan ekonomi kreatif (Ekraf) terdampak pandemi virus corona (Covid-19) untuk penerapan kebijakan, termasuk pemberian bantuan sosial.

Sri Wahyuni mengatakan saat ini Dispar sedang melakukan verifikasi dan input data-data dari Asosiasi Kepariwisataan dan Dinas Pariwisata Kabupaten dan kota se Kaltim, terkait karyawan dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Verifikasi data untuk menghidari double list. Karena itu, data yang diverifikasi betul dan lengkap seperti dilengkapi poto copy KTP, surat pernyataan tidak memiliki profesi lain, dan tidak menerima bantuan sejenis, memiliki Id card dan surat keterangan usaha statusnya didalam usaha wisata atau Ekraf juga memiliki nomor rekening,” ujar Sri Wahyuni.

Setelah diinput maka didapatkan data yang valid. Sebab ada pelaku usaha Ekraf hanya mengirimkan karyawan tapi tidak dilengkapi data pendukungnya dan tidak ada bukti kuat.

Data yang sudah valid akan disampaikan ke Dinas Sosial Provinsi Kaltim. Setelah itu dilakukan pembahasan bersama Tim gugus tugas terkait penyaluran bansos kepada pelaku pariwisata dan pelaku ekonimi kreatif. (*)

Back to top button
DMCA.com Protection Status