Pj Gubernur Kaltim: Karena Sampai Mati Pun Orang Tidak Akan Pernah Makan Batubara
KLIKSAMARINDA – Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik melontarkan pernyataan terkait pentingnya pengembangan lumbung pangan di Benua Etam. Pernyataan tersebut sekaligus mengaitkan dengan industri ekstraktif batubara yang masih beroperasi di Kaltim.
“Karena sampai mati pun orang tidak akan pernah makan batu bara,” demikian ujar Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dikutip dari siaran pers Biro Adpim Pemprov Kaltim, Kamsi 12 Oktober 2023.
Petikan lengkap pernyataan Pj Gubernur Akmal Malik tersebut adalah sebagai berikut:
“Kita ingin mendorong transformasi agraris. Bonus sumber daya mineral ini harus kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Karena sampai mati pun orang tidak akan pernah makan batu bara. Kita tetap makan nasi yang berasal dari beras,” pesan Pj Gubernur Akmal Malik saat audensi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Budi Widihartanto di Rumah Jabatan Gubernur Kaltim di Komplek Pendopo Odah Etam, Selasa 10 Oktober 2023.
Pernyataan tersebut sekaligus menyiratkan argumentasi betapa pentingnya pengembangan lumbung pangan di Kaltim. Pj Gubernur Akmal Malik akan mendorong transformasi bidang pertanian di Kaltim.
Akmal Malik menilai perlu ada keseimbangan antara eksploitasi sumber daya alam dan pengembangan lumbung-lumbung pertanian di Kaltim.
Alasannya, meski Kaltim dikenal kaya sumber daya alam mineral, di masa depan kebutuhan pangan penduduk Kaltim dan IKN (Ibu Kota Nusantara) dipastikan semakin besar.
Karena itu, Kaltim harus bisa menggerakkan secara berimbang eksploitasi sumber daya alam dan pengembangan lahan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan masa depan.
“Berdosa kita kepada anak cucu, kalau tidak bisa menyiapkan ini,” tegas Akmal.
Lokasi pengembangan lumbung pangan itu menurut Akmal Malik tak harus berada di Kota Samarinda.
“Lokasinya ini yang harus segera kita cari. Bukan harus di Samarinda, Kutai luas, kok. Bisa juga di Berau atau di Penajam Paser Utara dan Paser,” ujar Akmal Malik.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pangan Kaltim di masa depan, lumbung pangan dimaksudkan juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan IKN.
Hingga September 2023, informasi dari Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim terungkap jumlah produksi padi mencapai 178.662 ton dengan hasil beras sebanyak 115.362 ton.
Produksi tertinggi berasal dari Kabupaten Kutai Kartanegara dengan 43.432 ton, PPU 19.945 ton, Berau 16.452 ton, Kutai Barat 5.826 ton, Paser 5.792 ton, Kutai Timur 8.676 ton, Mahakam Ulu 4.742 ton, Samarinda 3.429 ton, Balikpapan 100 ton dan Bontang 65 ton.
Total luas tanam di Kaltim 33.952 hektare dan total luas panen 48.418 hektare. Luasan panen tertinggi ada di Kutai Kartanegara 18.581 hektare dan luas terendah di Kota Bontang 24 hektare.
Secara umum daerah sentra produksi tanaman pangan berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara dan Paser untuk padi dan Berau dengan sentra jagung. (*)