News

Menutup TMMD 2019 di Samarinda, Ini Yang Dilakukan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan bakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral bersama Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemda, dan masyarakat. Program ini adalah upaya TNI mendukung program Pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional. Pada 2019, kegiatan tahunan TNI tersebut berlangsung secara nasional selama 30 hari mulai 9 Juli hingga 8 Agustus 2019.

TMMD juga berlangsung di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Kegiatan TMMD di Samarinda ini melibatkan sebanyak 150 anggota TNI dibantu warga melakukan pembangunan sejumlah fasilitas fisik. Antara lain, pembangunan jalan sepanjang 1 kilometer selebar 6 meter, pembangunan musholla dan pos kamling, serta renovasi rumah warga.

Jalan Rapak Dalam, Desa Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda hasil Program TMMD 2019 

Berkat program TMMD itu, sejumlah warga mengucapkan terima kasih kepada TNI atas peran serta prajurit TNI dalam membuka kawasan mereka agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Sebelumnya, warga harus memutar dan menempuh jalan sejauh 4 kilometer untuk menembus jalan umum. Kini, dengan jalan hasil dari program TMMD, warga hanya menempuh jarak 1 kilometer. Dampaknya, menurut warga sekitar, adalah peningkatan ekonomi masyarakat.

“Alhamdulillah, dengan adanya jalan ini, insyaallah, perekonomian masyarakat sini akan lancar. Karena hasil-hasil yang ada di sini bisa terjual ke pasar karena jalannya lancar,“ ujar Bambang, warga Rapak Dalam, Desa Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjung, Samarinda, Kamis 8 Agustus 2019.

Ucapan Bambang merupakan lontaran kepada Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. di Desa Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Panglima TNI melihat langsung jalan yang merupakan wujud program TMMD di Lok Bahu. Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan program TMMD dilaksanakan melalui proses perencanaan yang mengutamakan aspirasi dan kepentingan masyarakat dengan melibatkan semua unsur yang terkait, dan dimulai dari tingkat Desa/Kelurahan.

“Sasaran-sasaran yang telah terpilih berdasarkan skala prioritas, diteliti dan dipadukan dengan program Pemerintah Daerah, kemudian dibahas di Forum DPRD untuk disahkan menjadi program TMMD. Perlu dipahami bahwa TNI Manunggal Membangun Desa sudah berjalan selama 39 tahun, pertama kali diawali pada tahun 1980 yang digagas oleh Jenderal M. Jusuf dengan sebutan ABRI Masuk Desa (AMD),” kata Panglima TNI.

Panglima TNI menjelaskan, dalam pelaksanaannya, melalui TMMD, sampai dengan saat ini telah terbangun jalan sepanjang kurang lebih 24.391.653 meter, pembuatan parit/irigasi/siring sepanjang kurang lebih 3.572.223 meter dan 7.418 unit jembatan. Selain itu, telah dibangun/direhab 35.166 unit rumah, dipasang 1.209.002 meter pipa air bersih, dibangun 8.162 unit sarana ibadah, 7.786 unit gedung sekolah dan pemasangan jaringan listrik di 15.484 lokasi.

“Adapun pembangunan non fisik yang dilaksanakan berupa penyuluhan atau sosialisasi dalam berbagai hal terkait kebutuhan masyarakat serta kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. pada upacara penutupan TMMD ke-105 Kodim 0901/Samarinda TA 2019 di Desa Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis 8 Agustus 2019.

Selain itu, Panglima TNI juga menegaskan, kedatangannya kali ini di Kaltim untuk melihat potensi Kaltim yang cukup besar. Dari itu, ia meninjau lokasi strategis yang nantinya akan dibangun menjadi pusat latihan tempur 3 Matra TNI di Desa Ambarawa, Kutai Kartanegara, Kaltim.

“Saya juga ingin melihat wilayah latihan tempur di wilayah Balikpapan sehingga kita combain kegiatan ini. Bapak Kasad juga menutup kegiatan TMMD di Lombok. Ini adalah kearifan lokal yang harus segera dilestarikan,“ ujar Panglima TNI. 

Panglima TNI kemudian meninjau Baksos Kesehatan di gedung Serbaguna GOR Sempaja, Panglima TNI didampingi oleh Asrenum Panglima TNI Laksda TNI Agung Prasetiawan, M.A.P., Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Aster Panglima TNI Mayjen TNI George E. Supit, dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto. Pada kesempatan itu, Panglima TNI menyempatkan diri untuk memberikan kaki palsu kepada sejumlah warga kota Samarinda.

Panglima TNI juga menerima gelar kehormatan “Pangeran Wira Ambara” dari Kesultanan Kutai Ing Martadipura. Penyerahan gelar tersebut dilakukan langsung oleh Sultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura ke-XXI, Drs. Adji Mohammad Arifin, M.Si. (Adji Pangeran Prabu Anum Surya Adiningrat), di GOR Sempaja, Kota Samarinda.

“Saya bangga mendapatkan gelar dari Sultan Kutai dan ini adalah amanah bagi saya untuk tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal atau budaya-budaya yang luhur yang ditinggalkan oleh bangsa kita,“ ujar Panglima TNI.

Dari keseluruhan kegiatan kunjungan Panglima TNI di Samarinda, atraksi terjun payung 10 anggota TNI dari 3 Matra, TNI Angkatan Darat, TNI ANgkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara di GOR Sempaja Samarinda, menjadi hiburan bagi masyarakat kota Samarinda. Warga memadati halaman parkir Stadion Sempaja untuk menonton atraksi yang jarang sekali dilihat masyarakat. Lokasi penerjunan pun dipenuhi warga.

Dari 10 penerjun yang diterjunkan menggunakan pesawat Cassa 212 milik TNI Angkatan Udara, hanya 8 penerjun yang berhasil turun di titik penerjunan. Sementara dua lainnya harus mencari titik penerjunan baru akibat terbawa angin saat melakukan penerjunan. (Jie)

Back to top button
DMCA.com Protection Status